CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

791. Rumah Kosong



791. Rumah Kosong

0Setelah keluar datikamarnya dan berjalan menuju ruang makan. Tara merasa sedikit heran karenaada hal aneh yang ia rasakan waktu itu. Tara sama sekali tidak bertemu atau sekedar berpapasan dengan pelayan yang bekerja di kediamannya sama sekali. Kediaman jiang terasa sangat lengang dan sepi. Padahal biasanya setiap pagi seperti ini semuapelayan pasti sedang sibuk melakukan pekerjaan mereka masing-masing mulai membersihkan lantai, menata kamar dan membersihkannya, memasak, menyiram bunga-bunga di taman dan sebagainya. Tetapi kali ini tidak ada satupun diantara mereka yang terlihat berkerja.     

"xin er… xin er…" teriak tara memanggil pelayan wanita yang biasanya melayaninya itu. Tetapi xin er tidak terlihat sama sekali.      

Tara melanjutkan perjalanannya menuju ruang makan. Ia duduk dan membuka piring saji yang tertutup dengan rapat. Tetapi anehnya diatas meja makan yang biasanya tersedia aneka menu makanan yang bisa ia nikmati dan pilih sesuka hati setiap makan, kini hanya teertinggal satu piring saja yang berisi nasi dengan sayur dan sepotong daging steak, serta sepotong roti panggang dengan selai kacang diatasnya.     

Wanita cantik ini seketika mengerutkan dahinya. Apa sebenarnyayang mereka siapkan untuknya pagi ini.     

Brakk…     

"makanan macam apa ini? Apa mereka piker aku ini anjing?! sial! Akan aku buat perhitungan dengan mereka. Dasar pelayan tidak pecus bekerja." Kata tara yang menggerutu melihat makanan yang di sajikan untuknnya. Mungkin papa dan mamanya sudah tidak berada di rumah saat ini, tetapi buan berarti para pelayan ini bisa berlaku seenak hatina dalam bekerja. tidak hanya menggertu sambil mencaci maki para pelayan di kediamannya. Wanita cantik ini juga memporak poandakan makanan yang telah di siapkan diatas meja makan itu.      

"xin er… xin er…" teriak tara berkali-kali memanggil pelayannya. Tetapi tidak ada satupun pelayan di kediaman itu yang datang menyambut panggilan tara.     

"sial! Kemana perginya semua pelayan di rumah ini?" kata tara sambil mengumpat. Emosinya semakin meledak, ketika menemukan secarik kertas yang berisi pesan yang di tulis oleh papanya.     

["Putriku tersayang, jangan lupa sarapan paginya di habiskan. Papa tidak ingin putri kesayangan papa ini sampai kelaparan. Oh, ya. Papa sudah meliburkan semua pelayan hari ini. Semoga makanan itu masih tidak kamu sia-siakan, karena kaartu kredit dan handphonemu ada di tas mama sekarang. Tetapi jangan khawatir, papa sudah meninggalkan uang cukupdi atas kopermu di ruang tamu, untuk naik taksi ke bandara siang ini. Sayang, Mungkin ketika kamu membaca pesan ini, papa dan mama sudah dalam pesawat tujuan Ke kota J."]     

Isi pesan yang yang di tuliskan oleh direktur jerry jiang dan di selipkan di bawah piring makanan tara pagi ini.     

"papaaaaaaa…" teriak tara seketika pecah memenuhi ruang makan itu, ketika selesai membaca pesan yang di tinggalkan oleh papanya.     

Tara seketika jatuh terduduk di lantai sambil memegang kepalanya yang pusing. Tara yang merasa bahwa semua rencananya sudah sangat sempurna, tetap saja tidak bisa mengalahkan papanya. Selain kim yohan dan han rui, papanya ini adalah laki-laki yang paling sulit ia kelabui selama ini. Mungkin karena direktur jerry jiang sudah mengenal betul watak dan sifat putri sulungnya yang lumayan licik dan licin ini.     

"Apa-apaan ini? Bodohnya aku. Kenapa aku tidak berfikir, kalau papa bisa melakukan hal seperti ini untuk memaksaku."      

Tara merasa bingung ia sama sekali tidak ingin kembali ke kota J. apalagi tinggal di villa mereka yang jauh dari keramaian dan gemerlap perkotaan itu. Tara segera berdiri dan berlari menuju kamarnya untuk mencari tas dan dompet miliknya, serta beberapa uang tunai yang biasa ia simpan di dalam lemaari pakaian miliknya. Tetapi semua barang-barang itu tidak ia temukan, meskipun semua isi lemari pakaianya sudah ia keluarkan seluruhnya.      

Rupanya papanya telah mengambil tas dan dompet yang berisi semua kartu kredit yang biasa tara gunakan, sepeti yang tertulis di dalam pesannya tadi.     

Bahkan uang tunai yang biasa tara simpan dalam laci mejanya juga tidak luput dari pandangan papanya.     

"sial! Apa yang harus aku lakukan di rumah sebesar ini sendiri, tanpa uang dan pelayan." Kata tara yang hanya bisa duduk terdiam diatas sofa di kamarnya.     

Krucuk..krucukk..     

Suara perutnya yang mulai terasa lapar Karen belum sarapan, sedangkan kemarin malam ia tidak sempat menikmati makan malam karena malas duduk satu meja dengan papanya.     

"ah, perutku lapar sekali." Kata tara sambil memegangi perutnya yang terus menerus berbunyi.      

 Tara beranjak dari kamarnya dan berjalan trun menuju dapur, berharap ada sisa makanan yang di masak tadi pagi oleh para pelayan. Tetapi kenyataannya, didapur yang sudah terlihat bersih mengkilap selesai dibersihkan oleh para pelayan yang sudah selesai memasak itu sama sekalitidak ada makanan yang siap di makan oleh wanitia cantik ini. Meskipun tara sudah membuka setiap tempat penyimpanan bahan makanan, termasyk lemari pendingin yang ada di dapur. Di dalam kulkas hanya tersedia beberapa bahan makanan mentah saja.     

"sial! Apakah aku harus memasak sendiri untuk makan? Aku bahkan belum pernah memasak mie instan sekalipun seumur hidupku ini." Kata tara yang terus menuerus menggerutu sendiri.     

Wanita cantik ini berfikir untuk mengambil penggorengan dan sebutir telur untuk lauk makan paginya. Tara meletakkan penggorengan itu diatas kompor yang menyala dan memnuangkannya sedikit minyak, stelah panas minyak itu. Ia mencoba untuk menggoreng telur, tetapi ia bingung bagaimana cara menuangkannya diatas penggorengan itu tanpa membuat minyak di dalamnya meletup dan mengenai tangannya. tent hal itu tidak mudah bagi tara yang sama sekali tidak pernah memasak sebelumnya.     

Tara mematikan kompornya terlebih dahulu dan melemparkan telur yang baru saja ia pecahkan beserta cangkangnya ke dalam penggorengan karena merasa jijik melihat lendirdari putih telur yang melekatnya.     

"ihhh…" celetuk tara yang segera mencuci kedua tangannya dan mengurungkan niatnya untuk memasak sendiri. Yang ada jika ia memasak sendiri, bukan makanan itu yang matang. Malah dapur kediaman keluarga jiang yang bisa-bisa terjadi kebakaran karena ulahnya. Selama tinggal bersama jonatan pun, mereka berdua lebih sering makan di luar bersama di restoran, atau memilih untuk memesan makanan secara online daripada harus repot memasak.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

L. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

2. PERFECT HUSBAND : THE CEO'S SWEET WIFE     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.