CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

768. Kecelakaan



768. Kecelakaan

0Jonatan sama sekali tidak mau membuka pintu mobil itu dan malah melajukan mobilnya dengan cepat untuk melarikan diri dari pemeriksaan polisi. Jonatan bahkan menabrak polisi yang menghadang di hadapan mobilnya, hingga terpental beberapa meter dari badan jalan.     

"Hei, berhenti!" Teriak polisi yang lain yang langsung melakukan pengejaran terhadap mobil Jonatan.      

"Wiuuu... Wiuu...." Suara sirine mobil polisi yang berkejar-kejaran dengan mobil Jonatan. Sedang mobil lainnya yang di belakang adalah milik bodyguard Yohan yang juga tidak ingin kehilangan jejak jonathan.     

"Sial! Mereka masih terus saja mengejarmu." Kata Jonatan yang panik dan terus menambah laju mobilnya semakin lama semakin cepat hingga batas kecepatan maksimum. Ia tidak perduli lagi, Apapun yang menghalanginya, akan ia lindas sampai habis dengan mobilnya saat itu juga.     

Peringatan yang di berikan oleh para polisi yang mengejarnya juga tidak di dengarkan oleh Jonatan. Mobil itu semakin ngebut begitu lincah menghindari mobil dan motor yang berpapasan dengannya. Meskipun beberapa kali hampir saja menabrak.      

Disaat menegangkan Seperti itu, secara tidak sengaja jonathan melihat sebuah kamera kecil yang terpasang di sudut depan pintu mobil sebelah kanan.      

"Brengsek! Ternyata semuanya hanya sebuah jebakan saja. Pantas saja pelarian ku begitu mulus dan mudah. Ternyata presdir sialan itu sudah merencanakan semuanya." Gerutu jonathan yang langsung menarik dan membanting kamera yang itu hingga rusak.     

"Ha...ha... Yohan... Yohan. Kau pikir bisa mempermainkan aku dengan mudah. Lihat saja, kau akan menyesal telah memberikan kesempatan untukku kabur malam ini." Kata Jonatan yang justru menertawakan tindakan ceroboh sang presdir kali ini. Jonatan sangat yakin, ia akan bisa melarikan diri sekali lagi dari kejaran para polisi-polisi itu.     

Disaat Jonatan sedang tertawa bahagia dan kurang berkonsentrasi dalam mengemudikan mobilnya. Tiba-tiba muncul sebuah truk trailer dari arah berlawanan. Jonatan yang sudah terlanjur melajukan mobil dengan kecepatan maksimal akhirnya kehilangan kendali mobilnya, sehingga kedua mobil itu saling bertabrakan dengan keras.     

"Arrrhhhh..." Teriak Jonatan yang merasakan silau dan tidak bisa melihat dengan jelas jalan di depannya karena sorotan lampu truk yang sangat terang dan jaraknya begitu dekat.     

Brakkkk.... Brak.... Pyaarrrr....     

Body mobil bagian depan rusak parah dan ringsek. kaca-kaca mobil yang dikendarai oleh Jonatan pecah dan berceceran di jalanan. Darah segar mengalir dan berceceran dimana-mana. Bau amis darah segar itu mulai tercium memenuhi mobil. Kedua kaki Jonatan terjepit badan mobil dan kepalanya mengalami benturan hebat beradu dengan setir mobil. Hidung, telinga dan mulut jonathan mengeluarkan darah segar.     

Para polisi yang melakukan pengejaran tadi segera melakukan pertolongan kepada dua pengendara mobil itu, baik Jonatan maupun pengendara truk trailer.      

Sopir truk hanya mengalami luka ringa saja. Sedangkan jonathan mengalami luka yang cukup parah. Tubuhnya yang terjepit body mobil membuat proses evakuasi sedikit sulit dan memakan waktu yang lumayan lama.     

 Bodyguard sang presdir yang menyaksikan kejadian itu secara langsung, segera menghubungi doni untuk melaporkan kejadian itu.     

"Hallo, bos. Mobil target kita mengalami kecelakaan parah dengan menabrak sebuah truk besar." Lapor bodyguard itu kepada Doni melalui telepon selulernya.     

"Apa?! Bagaimana keadaannya? Apakah direktur Lee masih hidup atau sudah mati?" Tanya Doni yang penasaran dengan keadaan Jonatan. Ia harus mendapatkan informasi sebanyak mungkin sebelum melaporkan Soal kejadian itu kepada sang presdir.     

"Kami belum mengetahui secara pasti. Polisi tidak mengizinkan seorang pun mendekati lokasi kejadian. Proses evakuasi masih dilakukan. Jika di lihat dari kondisi mobil bos yang rusak parah itu, kami rasa direktur Lee akan sulit untuk di selamatkan." Kata bodyguard itu yang hanya bisa menerka-nerka saja, tanpa mengetahui kondisi Jonatan yang sebenarnya.     

"Kirimkan lokasi kalian sekarang kepadaku." Kata Doni yang ingin meninjau secara langsung ke lokasi kejadian. Tetapi sebelum itu, ia harus melaporkan soal kecelakaan yang dialami oleh Jonathan itu kepada sang presdir. Doni berjalan menuju ruangan CCTV. Tempat sang presdir dan dokter glen berada saat ini.      

Sesampainya di ruangan CCTV. Doni melihat seisi ruangan itu sudah porak-poranda dan sangat berantakan. Tentu saja semuanya adalah ulah sang presdir yang merasa emosi mendengar perkataan Jonatan yang seolah mengejeknya, sebelumnya akhirnya merusak Camera tersembunyi yang Yohan pasang di mobil bodyguardnya itu.     

"Presdir...." Kata Doni yang sempat bengong melihat hancurnya ruangan itu. Perasaan, saat tadi ia keluar dari ruangan itu semuanya masih baik-baik saja dan tertata rapi.     

"Ada apa?" Tanya Yohan yang masih terlihat emosi di tempat duduknya dengan di temani oleh dokter Glen.     

"Ini soal direktur Lee. Mobil yang di kendarai oleh direktur Lee mengalami kecelakaan hebat menabrak sebuah truk trailer, saat polisi melakukan pengejaran." Lapor Doni kepada Yohan dengan perasaan sedikit merinding, jika melihat sang presdir marah.     

Siapa yang menyangka, orang yang sangat lembut dan romantis kepada istrinya itu jauh lebih menakutkan dari bos berandalan sekalipun ketika marah.     

"Apa?!" Kata Yohan yang seketika mengangkat wajahnya yang tadi tertunduk lesu menghadap lantai memandang kearah Doni dengan terkejut dan penasaran.     

"Mobil... Mobil kita yang dikendarai oleh direktur Lee mengalami kecelakaan. Sepertinya direktur Lee sudah..." Kata Doni yang tidak berani melanjutkan kata-katanya karena takut salah. Doni hanya menebak saja. Dari gambar yang di kirim oleh anak buahnya tadi dan cerita dari para anak buahnya itu. Seharusnya Jonatan sudah meninggal di tempat kejadian.     

Yohan langsung berdiri dan menghampiri Doni. " Katakan! Apa maksudmu? Jonatan sudah apa?" Kata Yohan yang penasaran dengan kabar Jonatan menarik pakaian Doni karena kesal, bodyguardnya itu memberikan laporan hanya setengah-setengah saja dan tidak jelas.     

"Kemungkinan direktur Lee sudah tewas di lokasi kejadian." Kata Doni yang terpaksa mengatakan apa yang ada di pikirannya, meskipun itu belum pasti.      

"Kita berangkat kesana Sekarang. Aku ingin memastikannya dengan kedua mata kepalaku sendiri, jika Jonatan sudah mati." Kata Yohan yang langsung berjalan keluar dari ruangan CCTV itu menuju ke mobil miliknya, begitu juga Doni dan dokter glen yang  mengikuti dari belakang.      

Sesampainya di mobil, mereka bertiga menggunakan 2 mobil yang berbeda. Doni dengan sang presdir, sedangkan dokter glen mengendarai mobilnya sendiri menuju lokasi kejadian kecelakaan.     

Lokasi kecelakaan itu cukup jauh dari gudang tua tempat Jonatan sebelumnya di sekap. Butuh Waktu sekitar 30 menit untuk mencapai lokasi kejadian dengan kecepatan sedang.     

"Kau bisa lebih cepat lagi?" Kata Yohan yang merasa laju mobilnya begitu pelan Seperti siput saat ini. Padahal kenyataannya, laju mobil.itu sudah lumayan cepat. Meskipun bukan kecepatan maksimal.     

"Ini akan sangat berbahaya, Presdir. Jika kita ngebut dalam cuaca hujan deras Seperti ini. Jalanan sangat licin." Kata Doni yang lebih memikirkan keselamatan mereka daripada tiba di lokasi kecelakaan tepat waktu.      

*Bagaimana keadaan Jonatan sebenarnya? Hidup, atau sudah meninggal dunia?     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

L. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

2. PERFECT HUSBAND : THE CEO'S SWEET WIFE     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.