CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

754. Larut dalam suasana romantis



754. Larut dalam suasana romantis

0Tiara melihat tubuh dan pakaian Yohan yang kotor. Tetapi terlihat jelas kalau luka-luka di wajahnya sudah di bersihkan sebelumnya. Mungkin hanya pakaiannya saja yang masih kotor.      

"Sebenarnya apa yang terjadi dengannya? Mengapa dia bisa terluka Seperti ini." Kata Tiara dalam hatinya.      

Hati wanita cantik ini tiba-tiba saja tergerak dan ingin sekali mendekat dan melihat lebih jauh keadaan Yohan. Tiara secara perlahan mulai menurunkan kedua kakinya dari atas tempat tidur dan berjalan menuju lemari pakaian untuk mengambilkan pakaian ganti untuk Yohan.      

"Pakaian yang mana ya?" Kata Tiara pelan sambil memilih dan memilah satu persatu pakaian yang tergantung rapi di dalam lemari. Tentu pakaian yang nyaman dan tidak membuat lukanya terganggu.     

"Hemm... Sepertinya ini akan nyaman dipakai dan tidak menggangu lukanya." Kata tiara yang mengambil sebuah kaos dengan lengan pendek dan juga celana pendek milik Yohan yang berbahan halus dan lembut. Kemudian berjalan kembali menuju tempat tidurnya.      

Tiara duduk secara perlahan-lahan, supaya tidak mengganggu suaminnya yang terlihat tertidur itu.     

"Yohan... Sedang tidur. Bagaimana caraku mengganti pakaian?" Gumam Tiara pelan. Untuk mengganti pakaiannya Yohan, Bukankah seharusnya suaminnya itu setidaknya bangun dan duduk. Sehingga akan lebih memudahkannya untuk melepas pakaiannya dan menggantikan dengan pakaian bersih.     

"Yo-yohan, bisakah kau bangun sebentar. Aku bawakan pakaian untukmu." Kata Tiara yang secara perlahan membangunkan suaminya.     

Yohan hanya sesekali membuka matanya sedikit ketika Tiara menoleh  dan memandang ke arah lain. Yohan sebenarnya tidak tidur, ia hanya pura-pura saja karena ingin tahu sejauh mana Istrinya itu akan bertidak.     

Tiara yang melihat Yohan tidak mau membuka matanya menjadi bingung harus melakukan apa? Terpaksa Tiara membuka kancing pakaian Yohan secara perlahan-lahan. Meskipun tangannya sedikit gemetar karena malu bercampur deg degan, kalau sampai tiba-tiba Yohan terbangun dan melihatnya. Yohan pasti akan menganggapnya sebagai wanita mesum.     

Yohan merasa sangat senang di dalam hatinya. Ia akan membuka matanya, ketika Tiara selesai membuka Semua kancing pakaiannya. Kalau perlu sampai ke celananya sekalipun Yohan juga tidak apa-apa. Malah laki-laki tampan ini mengharapkan hal yang demikian itu.     

Ketika Tiara memegang dan membuka kancing terakhir di kemeja Yohan. Laki-laki tampan ini tiba-tiba menegang tangan lembut itu dengan cepat dan erat, hinggaembuat Tiara terkejut. Kedua mata Yohan terbuka dan mereka pun saling berpandangan.      

"Apa yang kamu lakukan?" Tanya Yohan yang pura-pura tidak tahu maksud dari Tiara hanya ingin membantunya untuk berganti pakaian.     

Wajah Tiara merah merona karena malu, ketika Yohan bangun saja wajah Tiara berubah jutek dan kata-katanya sedikit kasar tetapi saat suaminya tidur, Sebenarnya secara diam-diam wanita cantik ini sering memperhatikan Yohan dari jauh.      

"Aku... Aku... Aku hanya ingin membantu mu berganti pakaian." Kata Tiara dengan memalingkan wajahnya karena tidak ingin Yohan mengetahui dan melihat wajah merah merona.     

Yohan bangun dan mengambil posisi duduk, supaya Tiara lebih mudah untuk membantunya melepas jas dan kemejanya.     

"Wow... Tubuh laki-laki ini benar-benar seksi sekali. Mataku di buat silau melihatnya. Benarkah dia suamiku? Hmm... Sebenarnya aku memang sungguh beruntung, jika memang bisa memilikinya. Dia baik, penyayang, dan juga sangat tampan." Kata Tiara di dalam hati yang diam-diam terpesona dengan tubuh atletis milik Yohan.     

Tiara membatu melepaskan pakaian itu Secara perlahan.     

"Aw..." Keluh Yohan yang menahan rasa sakit karena lukanya tergesek oleh kain dari pakaiannya.     

"Apakah itu sakit? Maaf, aku akan lebih hati-hati lagi." Kata Tiara sambil meniup luka di bagian tangan Yohan yang terbuka.     

Yohan meraih tangan Tiara dan meletakkan telapak tangan wanita cantik ini di atas dadanya.     

"Rasa sakit itu disini. Sakit karena kau melupakan aku. Meskipun tak sedetikpun aku melupakanmu." Kata Yohan dengan tatapan mata sendu memandang tajam kearah kedua bola mata berwarna coklat indah milik istrinya. Yohan hanya berharap Tiara bisa merasakan rasa cinta dan sayang yang tulus di dalam diri Yohan selama ini bukanlah kepura-puraan belaka.     

"Oh, tuhan. Laki-laki ini manis sekali. Hatiku meleleh rasanya mendengar kata-katanya itu." Kata Tiara di dalam hati. Secara tidak sadar wanita cantik ini larut di dalam suasana romantis itu. Semakin lama keduanya semakin dekat. Yohan meraih dengan lembut leher Tiara dan mendekatkan wajah mereka, hingga keduanya bibir manis itu saling terpaut satu sama lainnya.     

Sebuah ciuman manis bercampur pedih yang di rasakan oleh yohan dengan luka di bibirnya. Tetapi Semua itu tidak terasa sakit lagi. Obat paling mujarab telah ia dapatkan.     

Yohan tidak memerlukan lagi dokter Glen atau perawatan medis lainnya. Obat bius satu ini sudah bisa membuatnya mabuk kepayang dan melupakan segalanya. Lupa akan rasa sakit, masalah kantor dan penderitaan yang ia alami selama ini karena jauh dari Tiara.     

Yohan membaringkan tubuh Tiara diatas tempat tidur dan mulai mengecup setiap jengkal kulit lembut yang putih bersih milik Istrinya itu. Baru saja pemanasan beberapa menit saja, Yohan teringat kalau ia untuk sementara waktu tidak bisa memakan Istrinya itu. Ya, kalau cuma pemanasan sedikit, boleh saja. Hmm.. itulah yang ada dipikiran nakal presdir tampan ini sekarang. Jarang-jarang ia mendapatkan kesempatan seperti ini, maka harus dimanfaatkan dengan baik he..he..     

Di tengah-tengah peraduan yang mesra itu, tiba-tiba pintu di buka dari luar oleh nyonya Kim, sedangkan bersamanya juga ada dokter Glen dan Emelly.     

Ceklakk.....     

Tiba-tiba pintu kamar itu sudah terbuka lebar. Sedangkan Yohan dan Tiara masih dalam posisi panas mereka. Keduanya masih saling bercumbu mesra.     

"Oh, my God. Kita masuk di saat yang salah." Kata Nyonya Kim, yang segera menutup pintu itu kembali dengan cepat.     

Brakk...     

Pintu kamar itu segera tertutup kembali dengan rapat. Ketiga orang di luar kamar itu hanya bisa bengong dan saling menampar satu sama lain untuk memastikan yang mereka lihat adalah sebuah kenyataan manis, buka halusinasi semata karena terlalu merindukan melihat kemesraan mereka berdua.     

Plakkkk...     

Telapak tangan Nyonya Kim tiba-tiba menyambar pipi dokter Glen begitu saja. Begitupun Emelly yang mencubit lengan dokter tampan itu.     

"Aw... Aw... Sakit! Kalian jahat, mengapa aku yang menjadi sasaran." Kata dokter Glen dengan bibir manyun dan cemberut. Memangnya apa yang salah dengan Yohan dan Tiara? Mereka berdua suami istri. Jadi, menurut dokter Glen hal seperti tadi wajar dan tidak ada yang salah.     

"Kau merasa sakit? Berarti semua yang kita lihat adalah kenyataan. Tiara dan Yohan sudah mulai He... He...." Kata Nyonya Kim yang merasa sangat bahagia melihat Tiara yang mengalami amnesia itu bisa menerima kehadiran Yohan sedikit demi sedikit. Bukan tidak mungkin mereka akan semakin dekat dan kembali jatuh cinta, meskipun ingatan Tiara belum kembali sepenuhnya.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

L. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

2. PERFECT HUSBAND : THE CEO'S SWEET WIFE     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.