CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

746. Si cantik yang licik dan tidak pernah jera



746. Si cantik yang licik dan tidak pernah jera

0Sesampainya di kamar tidur. Tiara segera masuk keadalam kamar mandi dan disusul oleh yohan. Tiara hanya mencuci mukan dan tangannya sampai bersih, sedangkan yohan telah menyiapkan air hangat untuk istrinya mandi. Tetapi tiara justru keluar dari kamar mandi begitu saja dan berjalan menuju tempat tidur, kemudian berbaring. Disaat yohan masih setengah jalan menyiapkan peralatan mandi untuk istrinya. Sebenarnya tuan muda seperti dia, tidak perlu melakukan hal seperti itu sendiri. Ia hany cukup membuka suara dan para pelayannya dengan cepat dan sigap akan melakukan semua pekerjaan itu dengan mudah.     

Yohan tidak berpikir sedemikian rupa. Saat ini hanya ingin berkonsentrasi untuk merawat istri dan anaknya saja, sebelum berangkat ke kantor nanti. Sebab, jika sudah berada di perusahaan ia pasti akan di sibukkan dengan banyak hal yang mungkin lebih banyak menyita waktunya daripada waktu kebersamaan dengan keluargannya.     

"Sayang… air hangatnya sudah siap. Kau bis mandi sekarang." Kata yohan dengan posisi kepala keluar dari pintu kamar mandi, sedangkan sebagiaan tubuhnya berada di kamar mandi. Ia hanya melihat tiara yang duduk bersandar dengan santai diatas tempat tidur, sambil membaca buku yang tiara ambil dari dalam laci. Sebenarnya itu bukanlah sebiah buku tetapi album foto kenangan yang berisi foto-foto tiara dan yohan selama perjalan pernikahan mereka selama hampir satu setengah tahun itu.     

"Kau saja yang mandi. Bukankah aku tadi sudah mandi. Aku sudah memberihkan tubuhku dan juga berganti pakaian." Kata tiara yang menjawab kata-kata yohan dengan cepat, tanpa mengalihkan pandangannya dari foto-foto yang ada di tanngannya.     

"oh, baiklah." Kata yohan yang tidak mau ambil pusing dengan keputusan istrinya. Lagipula asisten steve juga sudah menunggunya di ruang tamu, untuk berangkat ke kantor bersama. Meskipun sekarang papanya yang sedang mengambil alih semetara kepemimpinan perusahaan. Tidak ada salahnya, jika ia sekarang mengurus jonatan terlebih dahulu. Laki-laki macam jonatan itu harus segera di tangkap dan mendapatkan hukuman yang berat. Ia sudah terlalu lama bebas dan bersenang-senang di luar sana untuk menikmati sisa-sisa kebebasannya yang mungkin tinggal hitungan hari, jam, maupun beberapa menit itu.     

Yohan masuk kembali ke kamar mandi untuk menyegarkan tubuhnya yang terasa lelah dengan berendam dengan air hangat sejenak, sambil menunggu kabar baik dari para anak buahnya tentang jonatan. Yohan yakin sekali, bahwa tadi ia tidak mungkin salah mengenali orang.      

Rumah Sakit Kota S     

Setelah beberapa menit direktur jerry jiang sampai di rumah sakit dan mendapatkan pertolongan dan perawatan. Sekarang giliran tara dan han rui yang sampai di rumah sakit untuk mengantarkan tara bersama dua pegawai perusahan jiang grup.     

Mereka berempat segera di sambut oleh tim medis yang sudah siap sedia menjemput mereka di depan pintu masuk rumah sakit.     

"Nona tara bertahanlah, dokter akan segera merawat anda." Kata pegawai yang menggendong tubuh wanita cantik itu keluar dari mobil dan meletakkan di atas kursi roda, untuk kemudian di tangani oleh perawat dan dokter di ruang unit gawat darurat.     

"oh, perutku sakit sekali. Dokter tolong aku." Teriak tara yamg memang sengaja ingin menyiksa dan membuat han rui merasa sangat bersalah, jika sampai terjadi sesuatu dengan dirinya dan juga bayinya.     

tara masuk ke dalam ruangan UGD untu di tangani oleh tim medis. Sedangkan han rui menunggu di luar ruangan itu dengan perasaaan harap-harap cemas. Ia berharap tara dan bayi yang ada dalan kandungannya baik-baik saja.     

" Tuan, sebaikknya anda juga memeriksakan diri. Saya lihat anda kurang sehat." Kata salah satu pegawai yang tadi memabantu han rui turun dari mobil dan melihat, tamu dari bosnya itu berjalan dengan sedikit pincang.     

"ya, kamu benar. Mungkin lebih baik aku memeriksakan kakiku terlebih dahulu. Bisakah kalian menunggu di depan ruangan ini sebentar, sampai aku kembali." Kata han rui yang khawatir dan tidak bisa merasa tenang, sampai dokter yang memeriksa tara di dalam keluar.      

"tentu saja tuan, saya akan menunggu di depan ruangan ini. Teman saya akan mengantarkan anda untuk mememui dokter untuk mengobati luka tuan." Kata salah satu pewagai yang tadi menggendong tara.     

"baiklah, terimakasih." Kata han rui.      

Han rui dibantu berdiri dan berjalan untuk menemui perawat untuk mendapatkan pengobatan pada kakinya. Mungkin sekilas dari luar, kaki han rui terlihat baik-baik saja.      

Dokter dan perawat yang merawat tara merasa bingung. Mereka sudah memeriksa wanita cantik ini beberapa kali, tetapi tidak ada luka atau penyakit serius lainnya yang mungkin menjadi penyebab tara merasa kesakitan dan berteriak histeris sejak tadi.     

"dokter, nona ini sam sekali tidak sakit atau terluka. Lalu mengapa ia harus berteriak-teriak seperti orang sedang sekarat seperti ini." Kata perawat membantu dokter untuk merawat tara.     

"biarkan aku yang berbicara dengannya. Aku rasa sebentar lagi ia juga akan berbicara kepada kita. Sepertinya nona itu sedang buntuk berakting untuk menarik perhatian seseorang." kata dokter itu kepada perawat yang ada di depannya.      

Diruangan yanghening itu hanya ada mereka bertiga saja, sehingga tara bisa mendengar dengan jelas percakapan antara dokter dan perawat itu. Meskipun mereka berdua berbicara dengan pelan.     

"hei, kalian berdua mendekatlah. Ada yang aku ingin bicarakan." Kara tara yang memanggil dokter dan perawat yang merawatnya saat ini. Kedoknya yang hanya berpura-pura sakit sudah terbongkar. Mengapa tidak ia melanjutkan rencana selanjutnya.     

Dokter dan perawat itu berjalan mendekat ke tempat tidur pasien yang ditempati oleh tara saat ini. Ketika dokter dan perawat itu sudah berada di samping tara. Wanita cantik ini membisikkan sesuatu ketelinga sang dokter. Sesuatu yang sangat rahasia dan berbahaya. Hal ini mungkin akan mempertaruhkan profesi dua petugas medis ini. Tetapi tara juga akan membayar mereka dengan mahal, sesusai dengan resiko yang diambil.     

mata dokter itu seketika terbelalak dan terkejut. Ternyata ini adalah tujuan wanita cantik di hadapannya ini berakting dengan begitu hebatnya sejak tadi. Benar-benar seorang yang sangat professional dalam berakting dan memiliki hati yang kejam dan jahat.     

"maaf, nona. Saya tidak bisa melakukan hal itu." Kata dokter itu atas permintaan tara yang terdengar konyoldan beresiko tinggi itu. Hal itu tidak hanya akan merusak profesi sang dokter, tetapi juga mereupakan sebuah kejahatan.     

"bagaimana dengan 100.000 dollar untuk kalian berdua. Oh, tidak. 150.000 dollar. Ayolah, ini hal mudah. Dan kalian berdua bisa mendapatkan dengan mudah. Tanpa bantuan kalian aku juga akan tetap melakukannya." Kata tara yang mulai menawarkan sejumlah besar uang untuk mengajak dokter dan perawat itu bekerjasama dalam rencananya.     

*apa sebenarnya rencana jahat tara kali ini?     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

L. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

2. PERFECT HUSBAND : THE CEO'S SWEET WIFE     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.