CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

745. Wajah yang terus merona



745. Wajah yang terus merona

0Tiara hanya bisa percaya saja apa yang dikatakan oleh Yohan. Sebab ia sendiri juga tidak melihat secara langsung eajha laki-laki yang di panggil Jonatan oleh suaminya itu. Lagipula Tiara juga mungkin sudah lupan wajah Jonatan yang merupakan teman kuliahnya itu. Entah seperti apa sekarang, laki-laki yang merupakan teman dekatnya itu.      

"Hmm... Sudahlah, mungkin benar kata Yohan, lebih baik aku istirahat saja sekarang. Rasanya juga bukan hal yang benar, jika aku memikirkan laki-laki lain. Disaat aku sendiri sekarang sudah punya suami." Kata Tiara dalam hati. Wanita cantik ini kemudian melanjutkan untuk memejamkan matanya dan memilih untuk tidak ikut campur urusan suaminnya. Biarkan urusan Perusahaan menjadi urusan Yohan dan asisten pribadinya itu. Lagipula Tiara juga tidak tahu apa-apa tentang perusahaan dan masalah-masalah yang di hadapi oleh perusahaan tempat Yohan bekerja saat ini.     

Melihat Tiara yang memilih untuk melanjutkan istirahatnya dan tidak banyak bertanya tentang Jonatan, hati Yohan merasa tenang. Ian membelai lembut rambut Istrinya sambil tersenyum simpul. Kemudian mendekatkan wajahnya dan bibirnya dengan tujuan mengecup kening istrinya Seperti biasanya ketika Tiara tertidur. Tetapi siapa sangka disaat Posisi bibir Yohan sudah manyun dan siap mendarat kening Tiara yang bagaikan di landasan pesawat cinta yohan mulus dan lembut itu. Tiba-tiba mata Tiara terbuka lebar, karena merasakan hembusan nafas lembut yang menerpa rambut hitam dan dan panjangnya. Yang membuat rambut itu bergoyang bak pepohonan yang tertiup angin sepoi-sepoi yang menyejukkan.     

Tiara yang terkejut ketika membuka mata, segera menghindari Yohan dengan cepat.     

"Cup"     

Kecupan manis itu berakhir di sebuah bantalan kursi mobil yang di buat Tiara bersandar tadi.     

Yohan hanya terdiam terpaku sejenak dengan perasaan jengkel. Sang presdir tampan ini menghela nafas kasar, dan sedikit merasa malu. Ia tahu kalau tadi secara tidak langsung asisten steve melihatnya gagal mencium istrinya sendiri kaca spion mobil. Yohan yakin diam-diam asistennya itu pasti sedang menertawakan dirinya dalam hati. Yohan paham siapa steve, ia tidak akan berani tertawa secara langsung di hadapan bosnya ini.     

"Puff... Bagaimana, lembut dan manis jok mobilnya? Dasar mesum! Rasakan itu!!!" Kata Tiara sambil tertawa-tawa terbahak-bahak  melihat ekspresi Yohan yang terlihat memalukan itu.     

"Sayang... Kamu jahat sekali. Ya, tuhan. Kasihan sekali aku ini. mau mencium istri sendiri saja, susahnya minta ampun." Kata Yohan yang sengaja mengeluh ringan, supaya Tiara mengerti perasaannya. Ya, walaupun malu. Setidaknya Yohan bisa melihat senyuman dan tawa Tiara yang seolah tanpa beban itu saat ini. Hal ini sudah lebih dari cukup dari sebuah kehangatan balasan ciuman manis dari Istrinya.     

Asisten steve hanya bisa menahan tawa, ketika sang nyonya presdir dengan sadis menyindir suaminnya yang galak dan dingin itu dengan kata-kata tajam dan pedas.     

Seperti dugaan Yohan. Steve di depan memnag diam-diam sedang menertawakan dirinya.      

"Steveeeee.... Kau masih ingin hidup! Beraninya kau tertawa di depanku." Kata sang presdir yang memperlihatkan tatapan tajam yang menakutkan. Semuanya bisa terlihat oleh asisten steve melalui kaca spion mobil dengan jelas.     

"Maaf, Presdir. Saya tidak berani." Kata asisten steve yang mulai membelokkan mobil masuk ke gerbang pintu masuk kediaman Kim. Mereka bertiga sekarang telah sampai di rumah besar bagaikan istana itu.     

Asisten steve turun terlebih dahulu dan Mengambil kursi roda di dalam mobil dan meletakkannya di depan pintu keluar mobil, tempat Presdir dan Istrinya duduk. Kemudian membukakan pintu.     

Yohan terlebih dahulu turun untuk membatu Istrinya turun dari mobil. Yohan menggendong tubuh istrinya keluar dari mobil. Tetapi kali ini ia tidak menurunkan Tiara dan meletakkan diatas kursi roda melainkan menggendong Istrinya Cantiknya itu di pelukannya masuk ke dalam Kediaman Keluarga Kim secara langsung.     

"Kau! Cepat turunkan aku. Aku bisa berjalan sendiri." Kata Tiara yang mulai memberontak karena merasa malu dan tidak nyaman di perhatikan begitu banyak pelayan yang menyambut kedatangan mereka berdua.     

"Diam! Atau kau akan jatuh nanti. Lihatlah, putra kita sudah menunggu." Kata Yohan yang tersenyum, ketika melihat mamanya dan Emelly mendekati mereka Sambil menggendong Baby Kim Tan.     

Yohan menurunkan dan meletakkan Tiara untuk duduk di kursi dan bergabung dengan keluarga yang lain yang telah berkumpul di ruang tamu (nyonya Kim, Emelly, baby Kim Tan, kepala pelayan Sue dan para pelayan lainnya).     

"Lihatlah keponakanku yang imut, papa dan mamamu sudah pulang berbulan madu." Kata Emelly yang sengaja bercanda, supaya suasana ruangan itu tidak tegang.     

"Kau ini, mana ada orang bulan madu di rumah sakit. Cepat berikan Kim Tan kepadaku. Aku sangat merindukan junior kecilku." Kata Yohan yang sudah siap menggendong putranya dan duduk di samping Tiara, supaya Istrinya itu juga bisa melihat putranya dari dekat.     

"Tidak boleh, mandi dahulu baru boleh menggendong keponakanku yang imut ini. Kakak baru saja dari rumah sakit dan melakukan perjalanan jauh. Pasti banyak kuman yang menempel." Kata Emelly yang menolak permintaan kakak laki-lakinya itu.     

"Haits... Lagi-lagi aku di tolak oleh wanita. Sayang, bagaimana kalau kita mandi bersama lagi." Kata Yohan yang melirik kerah istrinya dan mengedipkan sebelah matanya dengan genit kepada Tiara di depan Semua orang.     

Blusshh... Wajah Tiara Seketika memerah malu sekali, gara-gara kelakuan Yohan. Lagi-lagi suaminnya itu benar-benar membuatnya kehilangan muka dan tidak mampu mengangkat wajahnya memandang kearah mata orang-orang di sekitarnya karena malu.     

"Haiist... Apa-apaan laki-laki ini. Ia tidak henti-hentinya mempermalukan aku di hadapan orang lain." Kata Tiara dalam hati yang sekarang hanya bisa terdiam dan tidak bisa berkomentar apa-apa.     

Para pelayan hanya bisa tersenyum mendengar kata-kata manis sang tuan muda yang mulai menggoda Nyonya mudanya itu. Mereka sudah terbiasa melihat tingkah laku manja dan mesra sebelumnya. Jadi tidak merasa aneh atau terkejut sama sekali melihat atau mendengar kata-kata manis seperti itu.     

"Ha... Ha... Sudah, kalian berdua mandi lagi saja dulu, bersihkan tubuh kalian. Nanti mama dan Emelly akan mengantarkan cucu mama yang tampan ini ke kamar kalian. Yohan, bawa istrimu ke kamar sekarang." Kata nyonya Kim yang tersenyum saja menanggapi keusilan putranya kepada istrinya.     

"Iya, mama. Akubakan membawanya ke kamar sekarang." Kata Yohan yang bergegas mengambil posisi untuk menggendong Istrinya kembali. Tetapi Tiara justru bergegas berdiri, seolah memilih berjalan sendiri karena tidak mau menjadi pusat perhatian lagi dan merasa malu.     

Yohan hanya tersenyum dan mengedipkan bahunya. kemudian mengikuti dari belakang u berjaga-jaga dan memastikan  Tiara tidak jatuh. Tiara mulai berjalan sendiri, meskipun secara perlahan-lahan menuju kamar mereka.      

*Akankah keusilan dan perhatian yang di berikan Yohan mampu meluluhkan hati Tiara?     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

L. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

2. PERFECT HUSBAND : THE CEO'S SWEET WIFE     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.