CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

744. Kata-katanya merusak momen yang indah



744. Kata-katanya merusak momen yang indah

0Yohan, Tiara dan asisten steve sedang melakukan perjalanan pulang ke Kediaman Keluarga Kim sekarang.      

"Ya, setelah menikah kau bekerja di perusahaan Lianxi Grup dan menjadi Sekertaris pribadiku. Sekertaris Kesayangan ku dan juga istriku. kau Tahu mengapa aku melakukan hal itu? " Jawab Yohan yang memandang Tiara dengan penuh kasih sayang. Inilah saatnya ia menunjukkan kasih sayangnya, supaya Tiara tahu dari dulu hingga sekarang. Yohan selalu menyayangi dan mencintainya dengan tulus.     

Tangan Yohan meraih tangan Tiara dan menggenggamnya erat. Anehnya Tiara hanya diam saja dan tidak memberontak. Mungkin wanita cantik ini sudah mulai terhipnotis dengan pesona sang presdir tampan itu dengan pandangan matanya yang sejuk dan tajam. Yohan meletakkan tangan Tiara di dadanya, supaya istri Cantiknya itu bisa merasakan getaran dan detak jantungnya yang selalu berpacu, serta berdebar-debar ketika berada di dekatnya.     

"Karena aku ingin selalu berada di dekatmu, menjagamu, melihatmu tersenyum dan juga mendengarkan omelanmu yang mudah sekali marah itu." Kata Yohan yang tanpa malu-malu mengakui perasaannya.     

Blusss... Gubrakkk...     

Tiara rasanya jatuh dari atas langit ke tujuh ketika mendengar kata omelanmu. Awalnya jelas Yohan memujinya, hingga wanita cantik ini merasa terbang ke awang-awang. Tetapi ujung-ujungnya jatuh juga ha... Ha... Tetapi setidaknya Tiara tahu, bahwa sejak dulu ia memang suka memarahi suaminnya yang super usil itu.     

"Haits... Apa-apaan dia ini? Memuji sampai melayang hati ini, tetapi di jatuhkan ke samudra terdalam. Memang pantas kalau dia diomeli setiap hari. Hmm... Sepertinya menarik jika saja aku bisa bekerja lagi?" Tiara menarik tangannya dari dekapan Yohan dan berfikir sejenak. Ada terbersit keinginan untuk merasakan asiknya bergelut dengan dunia kerja di perusahaan lagi. Tiara hanya berfikir, mungkin dengan begitu ia bisa mengingat segalanya lebih cepat nantinya. Tetapi hatinya juga resah ketika memikirkan hal itu. Bagaimanapun sekarang keadaannya bukan seperti dahulu. Tiara sudah memiliki bayi mungil yang butuh perhatian dan perawatan ekstra darinya.     

Asisten steve hanya bisa menghela nafas dan menggelengkan kepalanya. Ia menyayangkan ucapan sang presdir tadi. Menurutnya hal ini kurang tepat karena istri sang presdir masih belum mengingat sepenuhnya memory kisah kasih mereka. Jika saja Tiara mengingat semua hal itu, mungkin keduanya justru akan bercanda tawa sekarang.     

"Sayang, mengapa kau melamun. Apakah aku ada salah berbicara?" Kata Yohan yang merasakan keanehan dari sikap Tiara. Istrinya terlihat melamun dengan ekspresi wajah serius, Sampai keningnya mengerut dan melihat kearah luar mobil.      

Tiara menoleh dengan malas ke arah Yohan sambil berkata, "aku rasa, kau memang pantas untuk di omeli dan dimarahi." Kemudian Tiara kembali menikmati pemandangan di luar mobil yang kebetulan dengan melintas di sebuah taman pusat kota yang indah.     

"Oh, ya tuhan. Sepertinya aku benar salah berbicara." Kata Yohan dalam hati. Ia sekarang hanya bisa menepuk keningnya sendiri karena sedikit menyesal karena salah berbicara. Sehingga merusak momen indah yang yang sudah ia bangun dari sejak keluar dari rumah Sakit tadi. Padahal untuk mendapatkan hal itu momen seperti ini sungguh sangat sulit dan langka untuk keadaan Tiara dan yohan saat ini. Tetapi hal ini justru rusak begitu saja, hanya karena satu kalimat bodoh yang tidak sengaja terucap dari mulut Yohan.     

Walaupun sebenarnya yang membuat Tiara melamun bukan karena ucapan Yohan yang Taira pemarah dan suka mengomel. Tetapi keinginan Tiara untuk kembali bekerja, tetapi tidak tega meninggalkan Kim Tan sendiri. Tiara hanya berfikir kalau berkerja dan pekerjaan sedang banyak dan menumpuk, maka waktunya bersama Kim Tan juga akan berkurang.     

Yohan menggeser posisi duduknya, supaya lebih dekat dengan Tiara. Yohan memeluk Tiara secara tiba-tiba dari belakang dan membuat istrinya itu sedikit terkejut.     

"Lepaskan aku, jangan menggangguku. Aku ingin istirahat." Kata Tiara, kedua tangannya mencoba melepaskan diri Pelukan Yohan.     

"Baiklah. Istirahatlah, akan aku bangunkan kau saat sampai di rumah." Kata Yohan yang pasrah dan tidak berni menuntut banyak untuk saat ini. Ia harus sedikit bersabar lagi, supaya Tiara tidak semakin menjauh darinya. Beberapa hari ini hubungan mereka sudah sangat baik perkembangannya. Tiara pun sudah mulai terbiasa ada Yohan di sekitarnya, jauh berbeda dengan beberapa hari lalu yang masih merasa risih dan terganggu.     

Yohan melihat kearah luar mobil, disaat mobil itu melintas di jalanan yang sedikit sepi. Mobil mereka melintas dan bersimpangan dengan sebuah mobil bewarna merah yang berlawanan arah dengan mobil mereka. Sekilas terlihat seorang laki-laki berkacamata mata hitam yang mengemudikan mobil itu dengan santai dengan di dampingi seorang wanita cantik di sampingnya. Mereka terlihat sedang bercanda tawa, Seperti sepasang kekasih.     

"Jonatan?!" Kata Yohan yang merasa laki-laki dalam mobil yang di lihatnya, meskipun hanya sekilas saja. Yohan yakin itu adalah Jonatan.     

"Steve apakah kau melihat laki-laki di dalam mobil merah tadi yang baru saja melintas di samping kita?" Tanya Yohan kepada asisten steve yang sedari tadi berkonsentrasi mengemudi, sehingga tidak terlalu memperhatikan sekitarnya.     

"Tidak, presdir. Memang ada apa?" Tanya asisten steve dengan santai karena ia memang tidak memperhatikan mobil tadi. Lagipula sejak tadi mereka sudah bersimpangan dengan puluhan, bahkan ratusan mobil sejak dari rumah sakit sampai jalan ini sekarang. Bagaimana steve bisa tahu, mobil mana yang di maksud oleh sang presdir.     

"Cepat telepon Doni, minta mereka mencari mobil berwarna merah yang menuju pusat kota S Dengan plat xxx. Minta ia menyebar semua anak buahnya. Aku yakin itu tadi adalah Jonatan." Kata sang presdir memberikan perintah kepada asisten steve.     

"Apa? Jonatan?! Baik presdir." Kata asisten steve yang segera  menghubungi Doni melalui handphone miliknya dengan memakai earphone, karena ia sedang mengemudikan mobil saat ini.     

Tiara yangsedarintafi hanya pura-pura tidur, mendengar semua percakapan antara suaminnya dan asisten pribadinya itu, menjadi ikut penasaran. Sebenarnya Siapa Jonatan itu? Mengapa Yohan memperlakukannya seperti seorang buronan yang harus segera di tangkap dan diadili. Apakah itu Jonatan yang sama yang ia kenal sebagai teman kuliahnya dulu, atau orang yang berbeda?     

"Yohan, siapa Jonatan?" Tanya Tiara yang sudah tidak tahan dengan rasa penasarannya. Kedua matanya memandang kearah Yohan dengan penuh rasa penasaran.     

 Yohan hanya tersenyum melihat ekspresi wajah Tiara yang begitu serius. Yohan merasa senang sekali. Ternyata tidak hanya dia saja yang telah di lupakan oleh Tiara, tetapi juga Jonatan sang mantan kekasih yang mencelakai istrinya itu.     

"Bukan siapa-siapa, hanya penipu ulung yang membuat perusahaan mengalami kerugian besar. Sudah, lupakan saja dan beristirahatlah." Kata Yohan yang mengambil kesempatan itu untuk menghapus ingatan tentang jonathan dari memory Istrinya     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

L. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

2. PERFECT HUSBAND : THE CEO'S SWEET WIFE     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.