CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

719. Pagi-pagi Sudah membuat Heboh satu keluarga



719. Pagi-pagi Sudah membuat Heboh satu keluarga

0 Yohan berjalan mendekat kearah tempat tidur Tiara dan Kim Tan. Kemudian mengambil baby Tan untuk di pindahkan ke keranjang bayi, seperti permintaan Tiara.      

"Sayang... Maafkan papa ya? Hmm... Bukannya papa tidak mau dan tidak perduli kepadamu. Tetapi papa hanya ingin menggoda mamamu yang cantik itu, kamu setuju atau tidak kalau papa menggantikan posisimu di peluk oleh mama tadi?" Kata Yohan yang berbicara dengan putranya. Padahal bayi itu sedang tertidur lelap.     

"Oh, boleh. Sayang... Kamu memang putra papa yang sangat pengertian." Kata Yohan sekali lagi, Sebelum menidurkan Kim Tan di tempat tidurnya.     

Yohan kembali ke tempat tidurnya dan Tiara, kemudian mulai berbaring sambil memeluk istrinya Sampai akhirnya tertidur.     

---------     

Hanya beberapa jam berlalu, matahari sudah tersenyum menyapa dunia dengan kehangatan sinarnya. Udara segar mulai berhembus mesra membelai dedaunan di pagi hari, seolah mengajak mereka menari dan berdansa dengan irama dan nyanyian pagi. Burung-burung bernyanyi riang, tak mau kalah dalam menyambut pergantian hari yang cerah dan indah yang menampakkan keelokan pemandangan alam dengan langit berwarna biru cerah tanpa mendung dan hujan.     

"Hmm... "Gumam tiara yang baru saja bangun dan merasakan sesuatu yang hangat tengah menyentuh dan memeluk erat tubuhnya. Itu Terasa sedikit berat dan jelas bukanlah sebuah selimut. Kedua mata Tiara masih tertutup rapat, meskipun ia sudah bangun dari tidurnya.     

Tiara merasakan sebuah hembusan angin yang terasa hangat di dekat area leher dan telinganya. Itu jelas bukan udara pagi yang menerobos melalui celah-celah jendela ataupun udara yang di hembuskan dari pendingin ruangan, lalu udara apakah itu? Udara yang begitu hangat Tetapi membuatnya merinding dan geli.     

Tangan Tiara meraba daerah sekitar tempat tidurnya, Tiara yang seperti biasanya malas sekali bangun pagi. Mau amnesia atau tidak, kebiasaan itu tetap ada sampai saat ini. Ia masih ingat benar, kalau tadi malam tidur bersama Kim Tan dalam satu ranjang. Tiara takut gerakan tubuhnya yang tidak sengaja saat tidur akan melukai putranya.     

Tetapi rasa aneh mulai dirasakan oleh wanita cantik ini, tatkala ia menyentuh sesuatu yang berukuran besar dan hangat diatas perutnya.      

"Eh, apa ini? Tidak mungkin ini milik Kim Tan, bukan?" Kata Tiara dalam hatinya yang mulai penasaran dan meraba kebagian yang lainnya, yang semakin lama semakin besar saja bagian itu. Tiara hanya berfikir, mungkinkah itu kaki putranya, Sepertinya bukan. Ini lebih besar dan berotot. Lagipula bagaimana juga cara baby Kim Tan naik keatas tubuhnya.     

Tiara memutuskan untuk membuka kedua matanya, daripada menahan rasa penasaran akan benda-benda yang baru saja di sentuh oleh tangan. Ketika wanita cantik ini membuka matanya dan menoleh ke samping. alangkah terkejutnya Tiara, ketika melihat seorang laki-laki yang tengah bertelanjang dada tidur dengan posisi miring memeluknya dengan erat. Pantas saja Tiara merasakan hangat saat tidur melebihi kehangatan selimut tebal yang di pakainya. Ternyata yang membuatnya hangat adalah suhu tubuh Yohan yang menempel di tubuhnya dan benda panjang, besar dan hangat yang ia raba tadi adalah lengan kekar milik yohan, bukan tangan atau kaki baby Kim Tan.     

Tiara yang menyadari tidur satau ranjang dengan laki-laki, berteriak histeris Seperti seorang gadis yang baru saja mengalami pelecehan seksual dari seorang laki-laki yang tidak di kenalnya.     

"Aarrggh.... Kamu?! Kamu kenapa bisa tidur satu ranjang dengan ku?" Kata Tiara yang secara cepat bergerak reflek dan bangun begitu saja dan berdiri di samping tempat tidur sambil memandang Yohan dengan geram sebagai laki-laki mesum yang mencari kesempatan di saat Tiara tidur.     

Tiara lupa, jika ia baru saja melahirkan dan menjalani operasi. Tentu gerakan kasar seperti itu akan melukai bagian lukanya yang masih rawan untuk terbuka kembali atau robek.      

"Haits... Berisik sekali, masih pagi juga. Sayang... Kenapa kamu teriak-teriak seperti itu? Aku suamimu, Tentu saja aku tidur disini. Memang aku harus tidur dimana?" Kata Yohan yang menjawab pertanyaan Istrinya dengan Santai sambil tersenyum.     

Yohan sama sekali tidak merasa bersalah kepada Tiara yang sedang jengkel dan wajahnya masam melihat Yohan berada disampingnya saat terbangun dari tidur. bagian itu adalah hal yang wajar dan sudah seharusnya dilakukan oleh sepasang suami istri setiap harinya.     

"Sial! Mengapa aku bisa bertemu dengan orang mesum seperti ini dan tidak bisa menepati janji? Benar-benar menyebalkan." Kata Tiara yang menggerutu dalam hati karena tidak terima dengan tindakan Yohan.     

Belum juga wanita cantik ini selesai dengan kemarahannya, tiba-tiba Tiara merasakan rasa sayang hari yang hebat di perut bagian bawahnya. Sepertinya kali ini lukanya ada yang terbuka kembali karena gerakan kasar dan spontan yang ia lakukan tadi akibat terkejut melihat di Yohan.     

"Ah... " Kata Tiara mulai mengeluh sakit sambil meringis kesakitan Dan memagang perutnya.      

"Sayang... Ada apa denganmu?" Tanya Yohan yang segera melompat dari tempat tidur dan menggendong Tiara untuk di baringkan diatas tempat tidur.     

"Emm... " Tiara tidak berkata apapun kecuali ekspresi wajahnya yang memperlihatkan, bahwa ia sedang menahan rasa sakit di bagian perutnya.     

Yohan menjadi panik dan mencari handphone miliknya yang entah ia letakkan di mana tadi malam sebelum tidur. Andaikan yuhan bertambah ketika pintu kamarnya digedor dengan keras oleh papa dan Mamanya serta adik perempuannya yang mendengar teriakan Tiara tadi.     

"Sial! Dimana handphone ku? Sayang... Sabar sebentar aku akan memanggil dokter." Kata Yohan berusaha menenangkan Tiara.     

"Sayang... Apa yang terjadi? Tolong buka pintunya." Teriak nyonya Kim yang sedang panik di luar kamar Yohan dan Tiara.     

"Kakak... Buka pintunya. Ada apa dengan kakak cantik?" Teriak Emelly yang juga tidak kalah khawatir dengan keadaan Tiara.     

Yohan semakin bingun dan hanya bisa mondar-mandir kesana kemari mencari handphone yang ternyata ada di atas sofa tempat ia berbaring tadi malam. Sayangnya, keadaan Yohan yang panik, malah membuat laki-laki tampan ini Sulit untuk berfikir.     

Suara gaduh yang ditimbulkan dari pintu yang digedor terus-menerus dan teriakan orang-orang dari luar kamar membuat baby Kim Tan yang tertidur lelap menjadi terbangun dan menangis.     

"Oekk... Oekkk.. oekkk..."      

"Sayang, kamu juga terbangun? Ya, tuhan. Apa yang harus aku lakukan?" Kata Yohan yang semakin Bingung harus menggendong bayinya atau mencari handphone miliknya untuk menelepon Dokter.     

Yohan sudah tidak bisa berfikir terlalu lama. Ia langsung saja menggendong Tiara dan membuka pintu kamarnya dengan cepat untuk keluar dan membawa Tiara kerumah sakit Segera. Langkah Yohan sempat terhenti di depan pintu tatkala harus menjawab serangkaian pertanyaan dari keluarganya yang sudah berdiri dengan panik di depan pintu kamar.     

"Sayang... Apa yang terjadi dengan Tiara?" Tanya Nyonya Kim ketika melihat menantunya itu sedang terbaring di pelukan putranya dengan wajah pucat menahan sakit.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

L. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.