CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

709. Tutup Kedua mata kalian



709. Tutup Kedua mata kalian

0Diam-diam Tiara hanya tersenyum ketika mendengar suaminnya menggerutu sendiri sambil memalingkan wajahnya, supaya tidak melihat istrinya itu sedang memberikan ASI kepada bayi mereka. Tentu saja yang di katakan yohan itu ada benarnya. Jika benar laki-laki disampingnya ini adalah suaminnya. Tentu tidak ada satu bagian dari tubuh Tiara yang belum pernah dilihatnya. Apalagi hanya bagian kecil seperti itu, tentu Yohan sudah biasa melihatnya. Tetapi itu jika Tiara bisa mengingatnya. Sayangnya, Tiara merasa malu karena memang masih merasa asing kembali dengan suaminnya karena amnesia yang dialaminya dan soal itu Yohan juga bisa memahaminya. Hal ini terlihat jelas dari sikap Yohan yang tidak ingin ribut dengan Tiara dan memilih untuk mengalah, meskipun dengan sedikit menggerutu pelan. Tetapi sikap mengalah Yohan ini berhasil mendapatkan perhatian Tiara, meskipun belum sepenuhnya.     

"Dia sudah tidur. Kau pasti juga lelah. Biar aku menggendongnya. Kau istirahatlah." Kata Yohan yang mengambil kembali putranya dari pangkuan Tiara untuk di gendong, supaya Tiara bisa tidur.     

Disaat Tiara baru saja selesai memberikan ASI kepada putranya, Yohan meminta Doni untuk membuka kembali tirai mobilnya supaya cahaya di dalam mobil kembali lebih terang dan Yohan juga bisa melihat pemandangan di sepanjang perjalanan pulang.     

Ternyata sejak tadi Dokter glen sudah naik keatas mobil mereka, cuma dokter tampan ini hanya diam saja karena seseorang yang di carinya di dalam mobil itu sudah tidak ada. Kali ini dokter glen bahkan tidak mendapatkan keduanya, baik Emelly maupun Dokter Angel. Yang ada sekarang ia malah harus duduk di depan bersama Doni yang merupakan bodyguard Yohan. Sedangkan Emelly tetap bersama dalam satu mobil dengan Emelly.     

"Hai, monyet kecil! Sejak kapan kau ada di dalam mobil?" Tanya Yohan ketika melihat dokter Glen yang sudah duduk di depan dekat Doni yang mengemudikan mobil.      

"Sejak seseorang menggerutu pelan karena fi panggil mesum oleh Istrinya." Kata dokter Glen yang melihat kearah Tiara yang sudah tertidur lelap hanya dalam waktu singkat. Kemudian melirik kerah bayi mungil di pangkuannya Yohan.     

"Ini gila! Kenapa bayi ini bisa sangat Tampan. Ini pasti karena Tiara yang cantik, papanya jelek dan pemarah." Kata dokter Glen mulai mencari hiburan dengan memancing amarah Yohan, supaya suasana hatinya dan mobil itu tidak terasa sepi.     

"Diam kau, suaramu yang seperti kaleng jatuh dari atap dan di tendang kucing itu akan membangunkan istri dan bayiku. Tentu saja bayiku tampan. Sejak kapan kau melihatku jelek, jangan-jangan kau sudah memerlukan kaca mata untuk alat bantu penglihatan." Kata Yohan yang malah menyindir halus kepada dokter glen kalau sahabatnya itu mulai tua dan rabun, sehingga sudah saatnya menikah dan membina keluarga kecil sepertinya.     

"Enak saja. Kedua mataku masih bisa melihat dengan jelas dan sehat. Oh, ya. Siapa nama putramu ini, aku tidak akan memanggilnya Yohan junior. Aku tidak mau dia seperti papanya yang seperti gunung es yang dingin dan keras kepala." Kata dokter Glen yang berbalik menyindir Yohan.     

" Kalau aku tidak keras, mana mungkin akan lahir dia ha... Ha..." Kata Yohan yang tertawa sambil menunjuk kearah putranya yang masih tertidur lelap di dalam pangkuannya.     

"Ah, sialan kau itu! Bukan itu maksudku." Kata dokter Glen yang paham benar kemana arah pembicaraan Yohan saat ini.     

 Yohan memang selalu berbicara seenaknya dan tanpa berfikir panjang, ketika mengobrol dengan dokter glen. Maklum saja, selain Dokter pribadi keluarga Kim, dokter glen juga sahabat Yohan sejak kecil yang sudah mengenal benar karakter dan sifat yohan dan begitu juga sebaliknya.     

"Soal nama, sebenarnya kami dahulu Sudah mempersiapkan beberapa nama untuk bayi laki-laki dan perempuan. Tetapi hal itu akan aku diskusikan lagi dengan Tiara. Aku akan dengan senang hati memilih nama yang dipilihnya." Kata Yohan yang akan menyerahkan pemilihan nama kepada Tiara terlebih dahulu, baru dirinya yang akan mempertimbangkannya kembali. Tetapi jika nama itu sudah cocok, maka Yohan akan menyetujui nama yang di pilih oleh Istrinya.     

"Oh, jadi seperti itu. Bagus juga, aku cuma malas saja kalau sampai harus melihat dua gunung es di kediaman Kim. Aduh! Tidak terbayang dinginnya suasana rumah itu." Kata dokter glen sambil menirukan ekspresi Yohan yang suka melirik atau memandang orang dengan tajam tanpa banyak berkomentar.     

"Sialan kamu! Aku juga seperti itu ada tujuannya. Aku paling malas saja, kalau harus berurusan dengan para gadis-gadis yang di bawa oleh mama atau papa pulang untuk di jodohkan denganku. Aku sudah seperti roti yang di pajang di depan etalase sebuah toko untuk dipilih pembeli saja. Sungguh menyebalkan." Kata Yohan yang mengeluh, ketika mengingat masa lalunya sebelum menikahi Tiara.     

"Ha... Ha... Roti lama yang hampir kadaluarsa." Kata dokter glen sambil tertawa tanpa sadar, kalau sebenarnya nasibnya tidaklah jauh berbeda dengan yohan.     

"Puh! Pakai tertawa... Bukankah kamu sama saja. Malah lebih parah dari ku. Banyak gadis menempel dan mengejarmu. Kamu ajak kencan kesana kemari, tetapi tak satupun dari mereka kau jadikan istri." Kata Yohan menyindir ringan sahabatnya itu.     

Dokter glen meletakkan tangannya di dagu, sambil memikirkan kata-kata Yohan.      

"Kata-kata mu benar. Tetapi ada sedikit kesalahan yang harus aku koreksi. Bukan aku yang mengajak mereka kencan. Tetapi mereka yang menggunakan 1000 cara untuk mengencaniku ha... Ha.... " Kata dokter glen sambil tersenyum penuh percaya diri dan menaik turunkan kedua alisnya untuk mengejek Yohan.     

Setidaknya dokter tampan ini masih sedikit beruntung karena bisa mengenal beberapa gadis di bandingkan dengan Yohan yang sekali jatuh cinta, langsung menikahi gadis itu dan cinta mati kepadanya. Siapa gadis cantik beruntung itu kalau bukan Tiara. Wanita yang telah melahirkan seorang putra untuk presdir dingin itu dengan segala perjuangan cinta mereka.     

"Dasar kau memang sok kegantengan." Kata Yohan sambil cemberut dan jengkel. Kali ini Yohan yang kalah ketika berdebat dengan Dokter Tampan itu. Padahal biasanya Yohan tidak pernah kalah sekalipun dan dokter glen yang selalu berakhir kesal karena Yohan.     

Doni yang mengemudikan mobil hanya bisa diam-diam mendengarkan percakapan dua orang sahabat baik itu. Di dalam hatinya hanya berkata" ternyata presdir yang selama ini terlihat dingin, angkuh, keras kepala, dan menyeramkan itu sebenarnya adalah orang yang hangat dan penyayang kepada keluarganya." Hal ini membuat seutas senyuman tipis di bibir Doni yang sebelumnya selalu ketakutan dan gemetar jika harus berhadapan langsung dengan Yohan.     

"Terserah saja. Yang jelas, Setelah ini aku yakin kau yang akan dipusingkan dengan yang namanya mencari pasangan hidup. Selamat menikmati...." Kata Yohan yang tersenyum menyeringai kepada dokter Glen. Setelah itu Yohan kembali fokus memandang bayinya yang masih tertidur lelap di pangkuannya dan sesekali memandang Tiara dan berniat untuk mencuri sedikit ciuman di pipi Istrinya itu untuk melepaskan rasa rindu, Setelah beberapa hari tidak bertemu karena Tiara hilang.     

"Jangan coba-coba untuk menciumnya. Jika dia sampai terbangun dan melihatmu. Matilah kau!" Kata dokter glen menyindir ketika melihat Yohan mendekatkan bibirnya ke pipi Tiara dari kaca spion mobil.     

"Ah! Sialan kau, mengganggu saja. Tutup mata kalian." Kata Yohan mengomel.     

"Gila! Kalau Doni tutup mata, matilah kita!" Kata dokter glen yang berganti mengomel, ketika Yohan meminta Doni dan Dokter Glen menutup mata, padahal Doni sedang menyetir.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

L. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.