CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

680. mulutnya tetap saja tertutup rapat



680. mulutnya tetap saja tertutup rapat

0Setelah selesai minum direktur Jerry jiang mengatur nafasnya, supaya bisa lebih rileks.     

Yang dikatakan Sonya ada benarnya, jika dia juga sakit. Bagaimana bisa direktur Jerry jiang bisa memaksa Tara untuk bicara atau melakukan pencarian terhadap Tiara. Mungkin secara terang-terangan direktur Jerry jiang belum benar-benar terlihat dekat kembali dengan putrinya Tiara. Tetapi sebenarnya laki-laki ini mulai menyadari kesalahannya. Hanya saja untuk mengakui kesalahannya secara langsung Dan meminta maaf, direktur Jerry jiang masih terasa malu.     

Apalagi jika melakukan hal itu Secara terang-terangan di depan Keluarga Kim.     

Ego dan harga diri laki-laki ini masih tinggi, sehingga membuatnya enggan untuk mengakui kesalahannya. Meskipun itu dengan putrinya sendiri, apalagi dengan orang lain.     

"Tolong bantu aku kembali ke kamar sekarang." Kata direktur Jerry jiang kepada Sonya. Setelah marah-marah kepada tara, sepertinya laki-laki ini harus segera meminum obatnya dan beristirahat sejenak. Tetapi sebelum itu direktur Jerry jiang akan meminta asisten Mo untuk membantunya menyebar orang-orang mereka untuk mencari putrinya tiara. Baik di dalam hutan itu ataupun di desa atau tempat terdekat dari hutan tempat tiara mengalami kecelakaan. Direktur Jerry jiang yakin, jika Tiara masih hidup selama tidka ada penemuan mayat dari putrinya itu. Direktur Jerry jiang yakin, harapan itu masih ada, dan selama itu masih ada harapan. Maka laki-laki ini tidak akan menyerah begitu saja untuk mencarinya.     

Sonya mengantarkan suaminnya menuju kamar untuk meminum obat dan istirahat. Sesampainya di kamar, Jerry jiang langsung menelepon asisten Mo. Sedangkan sonya menyiapkan obat yang telah di resepkan oleh dokter.     

"Sayang, ini obatnya." Kata Sonya yang membawa obat dan air minum mendekati suaminnya yang duduk di tepian tempat tidur sambil sibuk menelepon seseorang.     

Direktur Jerry jiang hanya menganggukkan kepalanya untuk memberikan kode kepada istrinya, bahwa sebentar lagi ia akan meminum obat itu. Tentunya setelah selesai menelepon.     

Sonya yang mengerti maksud dari suaminnya itu meletakkan obat dan air di atas meja di depan suaminnya. Kemudian menata bantal dan selimut. Supaya nanti ketika suaminnya tidur, bisa merasa nyaman dan bisa tidur dengan nyenyak. Meskipun hal itu akan sedikit Sulit, karena hati mereka berdua sedang gusar memikirkan salah satu putrinya masih belum jelas nasib dan keberadaannya. Sedangkan putrinya yang lain juga sangat keras Kepala dan tidak mau untuk mengatakan hal yang sebenarnya. Tetapi dengan bantuan obat tidur yang terkandung dalam obat itu, mungkin akan bisa sedikit membantu.     

Setelah selesai menelepon asisten Mo     

 Direktur Jerry jiang Segera meminum obatnya. Kemudian berbaring diatas tempat tidur untuk beristirahat. Laki-laki ini berharap keadaannya bisa segera pulih seperti sediakala, sehingga ia bisa kembali bekerja dan mencari Tiara.     

Hanya beberapa menit saja setelah meminum obatnya. Direktur Jerry jiang sudah tertidur pulas. Kesempatan ini di manfaatkan oleh Sonya untuk mendatangi tara di dslam kamarnya. Siapa tahu dengan berbicara secara halus dan perlahan, Sonya bisa membuat hati tara luluh dan mengatakan sesuatu tentang Tiara.     

Sesampainya di kamar Tara. Wanita cantik ini melihat putrinya itu sedang muntah-muntah di dalam kamar mandi dan sesekali mengumpat sambil bergumam memaki seseorang. Entah apa yang di katakan oleh tara di dalam kamar mandi, Sonya sendiri tidak terlalu jelas mendengarnya.     

"Hueekk... Huekkk..."     

"Dasar Jonathan brengs*k, bisa-bisanya dia membuatku hamil anaknya. Tidak! Aku harus mencari cara lain. Aku tidsk mau terjebak hidup dengan laki-laki miskin itu sekarang." Kata tara yang mengumpat sendiri di dalam kamar mandi sambil meremas perut dan sesekali memukul perutnya sendiri dengan jengkel.     

"Sayang, kamu tidak apa-apa?" Panggil sonya kepada tara dari luar kamar mandi, sambil sesekali menggedor pintu kamar mandi itu untuk memastikan tara baik-baik saja.     

"Sial! Ada mama. Aku harus segera keluar. Jika tidak, mama pasti akan curiga." Gumam tara dalam hatinya. Wanita cantik ini Segera membersihkan sisa kotoran yang ada di wastafel dengan mengguyur dengan air kran. Kemudian segera keluar dari kamar mandi, seolah-olah tidak terjadi apa-apa dan tara baik-baik saja.     

"Sayang, kamu tidak apa-apa. Wajahmu terlihat pucat." Kata sonya yang segera membantu tara berjalan menuju tempat tidur. Setelah tara keluar dari kamar mandi.     

"Aku tidak apa-apa. Hanya penyakit maag ku kambuh mungkin karena telat makan tadi. Gara-gara kalian yang terlalu lama di rumah sakit. Aku menjadi lupa untuk sarapan pagi dan makan siang." Kata tara mencari alasan yang dirasa tepat untuk menyamarkan sakitnya saja. Supaya sonya tidak curiga atau berfikir bahwa putrinya itu sedang hamil muda.     

"Kalau begitu, mama akan meminta Xin er untuk mengambilkan air hangat dan obat untuk mu." Kata Sonya yang akan beranjak pergi memanggil pelayan. Tetapi Tara tiba-tiba justru mencegahnya dengan cepat.     

"Tidak perlu. Aku hanya butuh istirahat saja. Ada apa mama datang ke kamarku? Jika kedatangan mama hanya untuk bertanya soal tiara, maaf aku bukan pelayan atau babysitter putri kesayangannya kalian itu yang harus selalu tahu, kemana saja sang majikan pergi." Kata tara yang malah menyindir dan protes soal sikap sonya dan Jerry akhir-akhir ini yang lebih dekat dengan Tiara dibandingkan dengan tara.     

"Sayang, apa maksudmu? Kalian berdua sama-sama anak papa dan mama. Tentu saja papa dan mama juga khawatir, jika terjadi sesuatu dengan tiara. Kami hanya bertanya kepadamu karena kau adalah orang yang terakhir kali bertemu dengan tiara, sebelum kecelakaan itu terjadi. Apakah kami salah, jika kami khawatir Kepada putri kami Tiara, Seperti kami khawatir kepadamu?" Kata sonya kepada Tara untuk menjelaskan maksud dari pertanyaan papanya tadi dan juga kedatangan sonya ke kamar Tara.     

"Salah! Tentu salah besar. Pertanyaan kalian itu bukan bertanya, tetapi menuduh dan menyudutkan aku. Seolah-olah aku ini penjahatnya. Sekarang mama pergi dari kamarku." Kata tara sambil mendorong Mamanya dengan cepat kearah pintu keluar kamarnya.     

Brakkk...     

Tara Segera menutup rapat-rapat pintu kamarnya dan menguncinya. Tara tidak akan membukakan pintu itu, meskipun mamanya atau siapapun mengetuk atau berteriak sekalipun. Jika tujuan mereka hanya untuk mengorek informasi soal tiara darinya.     

"Sayang, buka pintunya. Mama ingin berbicara denganmu." Teriak Sonya sambil mengetuk pintunya kamar tara. Tetapi tara sama sekali tidak menghiraukan teriakan dan Panggilan mamanya itu.     

Tara justru berjalan dengan santai ke tempat tidur, kemudian mengambil handphone di dalam tasnya untuk bertanya kepada Jonathan. Apakah peristiwa hilangnya tiara hari ini karena ulah laki-laki itu atau bukan? Meskipun hal itu perbuatan Jonatan atau bukan. Itu sama saja karena tara tetap saja lebih diuntungkan. Akan lebih baik lagi jika hal itu dilakukan oleh musuh Tiara dan yohan yang lain.      

*Siapakah sebenarnya yang ingin mencelakakan Tiara? Apakah itu benar Jonathan atau orang lain?     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

L. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.