CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

633. Misi Baru



633. Misi Baru

0"Direktur, Anda sudah sadar? Saya akan memanggil dokter." Kata asisten Mo yang terlihat begitu senang, mengetahui direktur Jerry jiang sudah tersadar dari koma.     

"Jangan, nanti saja. Aku hanya ingin berbicara denganmu sebentar." Kata direktur Jerry Jiang.      

Asisten Mo mendekati direktur Jerry jiang karena suara sang direktur terlalu pelan, mungkin karena baru saja pulih dari koma.     

"Tolong bantu tara Sampai aku benar-benar bisa kembali ke perusahaan. Aku tahu dia menyebalkan. Tetapi, asal kau bisa membimbing tara dengan baik. Aku yakin dia bisa memimpin perusahaan dengan baik." Pesan direktur Jerry jiang kepada asisten Mo.     

"Baik, direktur. Saya akan melakukan perinta anda." Jawab asisten Mo.     

"Aku akan beristirahat, kau bisa kembali lagi ke pulang sekarang." Kata direktur Jerry Jiang mempersilahkan asisten mo pergi.     

Tara yang berada di luar ruangan sudah menggerutu sendiri karena menunggu asisten Mo yang berada di ruangan Papanya terlalu lama.     

"Hei, Paman Mo. Kamu lama sekali, melakukan apa saja di dalam? sekalipun kamu menangis darah Papa juga tidak akan bangun begitu saja."  Kata Tara menyindir asisten pribadi papanya itu. para hanya berpikir bahwa pasti di dalam ruangan sana asisten mo sedang mengadu kepada Papanya soal tingkah laku tara di perusahaan.     

"Ya, tuhan. Tara ini sebenarnya putri kandung direktur jiang apa bukan? Mengapa tara sama sekali tidak perduli dengan keadaan papanya sendiri." Kata asisten Mo dalam hati. Asisten Mo hanya merasa kasihan saja kepada direktur Jerry Jiang yang memiliki putri seperti Tara yang berada disisinya, sedangkan putri yang baik hati seperti Tiara justru tersingkir jauh dari keluarganya. Entah apa yang sebenarnya di pikirkan oleh keluarga ini dulu, yang sampai tega membuang dan mengusir putri sebaik nona tiara.     

"Tidak apa-apa, aku yakin direktur akn lebih baik jika dia tidur saja. Daripada melihat wanita seperti kamu." Kata asisten Mo yang merasa jengkel dengan ucapan Tara. Padahal papanya di dalam tadi sangat perduli kepada tara, Sampai meminta asisten Mo membantu tara dengan baik dan sabar. Tara malah bersikap sebaliknya dan sangat menjengkelkan.     

"Kau! Kau berani melawanku? Kau tidak tahu siapa aku sekarang? Aku bosmu!" Kata tara menekankan, posisinya sekarang lebih tinggi dari pada laki-laki dihadapannya. Sudah seharusnya asisten Mo menghormati dan mengikuti perintah Tara.     

"Memang kenapa kalau kamu seorang direktur sekarang? Mau memecatku? Lakukan saja." Kata asisten Mo yang menjawab dengan santai dan tanpa rasa takut sama sekali dengan tara. Asisten Mo tahu, yang bisa memecatnya hanya direktur Jerry jiang. Tara hanya bisa memecatnya, jika Papanya sudah meninggal dunia saja. Selebihnya, tara hanya direktur pengganti saja yang dalam pekerjaannya masih membutuhkan asisten Mo untuk membantu dan mendampinginya.     

Asisten Mo berjalan pergi begitu saja meninggalkan Tara yang marah-marah sendiri.     

"Sial! Asisten satu ini sombong sekali, mentang-mentang orang kepercayaan papa. Awas saja nanti, kalau Perusahaan jiang grup sudah benar-benar menjadi milikku. Kau pasti akan memohon belas kasihanku." Kata tara jadalam hatinya yang jengkel dan tidak terima dengan perlakuan asisten mo kepadanya.     

Asisten Mo hanya tersenyum saja melihat tara marah dan menggerutu. Tentu saja perasaan ini sudsh dangat berbeda saat asisten mo belum mengetahui kalau direktur Jerry jiang sudah siuman, saat mengetahui bosnya itu sudah sadar. Semua rasa khawatirnya seakan hilang begitu saja.     

Asisten mo tiba-tiba berhenti dan menoleh kebelakang.     

"Oh, ya direktur Tara. Soal mobil, maaf saya berubah pikiran. Saya tidak akan memberikan kunci mobil itu kepada anda, sebelum anda  berhasil mengembalikan para klien yang kabur dari perusahaan Jiang grup untuk kembali bergabung dengan perusahaan kita." Kata asisten Mo sambil tersenyum puas, sepertinya mengerjai tara yang menyebalkan ini sekali-kali juga tidak akan membuatnya rugi.     

"Kau! Siapa kau berani memberikan perintah kepadaku?" Kata tara sambil menunjuk kearah asisten Mo dengan ekspresi wajah marah.     

"Bukan aku yang memintanya, tetapi papanya nona." Kata asisten Mo yang kembali melanjutkan langkahnya.     

"Jangan membual, papaku masih koma. Bagaimana bisa papa memberikan perintah kepadamu." Kata tara yang tidak terima dan mempercayai, jika yang dikatakan oleh asisten mo itu adalah perintah Papanya.     

"Jika direktur tidak percaya, anda bisa kembli lagi keruangan direktur Jerry dan bertanya sendiri kepadanya." Kata asisten Mo yang lebih dahulu masuk kedalam mobil. Sedangkan tara masih berdiri di luar mobil sambil berfikir.      

" Bagaimana? Direktur mau pulang saya antar atau kembali kedalam rumah sakit dan pulang naik taksi?" Kata asisten Mo yang semakin menjengkelkan di telinga Tara.     

"Pergi sana! Siapa juga yang mau naik mobil jelekmu itu." Kata tara yang sengaja mengusir Asisten mo yang semakin menyebalkan itu dari hadapannya. Sedangkan tara kembali ke dalam rumah sakit untuk membuktikan ucapan asisten Mo, soal papanya yang sudah sadar dari koma.     

------------     

Tiara dan yohan yang baru saja sampai di kediaman Kim, tiba-tiba di kejutkan dengan kedatangan an an di kediaman keluarga Kim.     

"Tuan muda dan nyonya muda." Kata An an yang telah berdiri di depan pintu gerbang kediaman keluarga Kim.     

Asisten steve membuka kaca jendela mobil dan berhenti sejenak karena tiara yang memintanya.     

"An an? Mengapa kau ada disini?" Tanya tiara yang merasa heran  sebab setahu tiara, An an telah terbang ke Amerika satu bulan lalu.     

"Ceritanya panjang nyonya muda." Kata An an yang masih tetap berdiri di luar mobi sambil sesekali melirik kearah tuan mudanya yang terlihat acuh dan tidak perduli dia ada atau tidak di tempat itu.     

"Sebaiknya kau masuk kedalam dulu." Kata tiara mempersilahkan.      

Asisten steve Kemudian menutup kembali kaca mobilnya dan melajukan mobil masuk ke halaman kediaman keluarga Kim.      

Setelah sampai di depan pintu, yohan dan tiara segera turun dari mobil. Yohan sengaja menggendong istri Cantiknya itu di depan an an bagaikan seorang putri yang dimanjakan. Hanya untuk memberikan peringatan kepada An an untuk tidak mengganggu Keluarganya lagi.     

"Sayang, aku akn membawamu ke kamar. Kau butuh istirahat." Kata yohan kepada tiara yang ada di gendongannya.     

"Tetapi sayang, disini ada an an?" Kata tiara yang merasa tidak enak kepada mantan pelayannya itu yang sudah jauh-jauh datang untuk menemuinya.     

" an an bukan urusan mu. Apakah kau lupa, bahwa ada bibi Sue di kediaman ini?" Kata yohan kepada Tiara. Yohan akan menjauh siapa saja yang berbahaya untuk Istrinya. Kata-kata yohan itu sekaligus untuk menyadarkan an an akn posisinya saat ini, bahwa ia bukan lagi pelayan di dalam kediaman keluarga kim. Jika an an ingin masuk lagi ke kediaman ini, maka an an harus menemui kepala pelayan dan bukan Tiara.     

"Oh, baiklah." Kata tiara yang masih daja polos seperti biasanya. Meskipun sebenarnya tiara juga tahu, kalau pelayannya itu telah menaruh hati kepada suaminya. Tetapi yang tidak disangka lagi, sikap yohan yang dingin dan kejam kepada an an.     

Tiara tidak ingin membuat yohan semakin jengkel, karena itu tiara akan melakukan apa yang diinginkan oleh suaminya saja. Lagipula tiara juga takut, jika yohan mengacuhkannya seperti tadi di rumah sakit dan perjalanan pulang.     

"Baik tuan muda. Saya akan menemui bibi Sue." Jawab an an yang hatinya merasa kecewa dan terluka mendengar ucapan Yohan. Padahal kembalinya pelayan Cantik itu ke kediaman Kim, semata-mata hanya ingin dekat dengan presdir tampan ini.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.