CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

620. Menelepon suami Tiara



620. Menelepon suami Tiara

0"Keluarga  tuan Jiang?" Kata dokter itu memanggil Keluarga direktur Jerry jiang yang menunggu di depan ruangan itu. Tetapi tetap saja yang datang di hadapannya hanya tiara dan asisten Mo.     

"Saya..." Tiara berjalan mendekat.     

"Apakah ada Keluarga lain selain Nyonya?" Tanya dokter itu kepada Tiara.     

Tiara hanya menggelengkan kepalanya.     

"Keluarga yang lain masih di luar kota dokter." Jawab asisten Mo.     

Yohan yang berjalan dari kejauhan mendengar perkataan dokter itu. Kemudian berjalan mendekat.     

"Saya keluarganya. Dokter bisa mengatakan tentang keadaan  tuan jiang kepada saya." Kata yohan memotong pembicaraan antara dokter itu dengan asisten Mo dan juga Tiara.     

"Kalau begitu tuan ikut dengan saya." Kata dokter itu mengajak yohan keruangannya untuk menyampaikan keadaan direktur Jerry jiang saat ini.      

Yohan berjalan mengikuti dokter itu keruangannya dan meninggalkan Tiara dan asisten Mo.      

Tiara menepuk bahu asisten Mo sambil tersenyum. "Percayalah, presdir kim bisa mewakili aku."      

Asisten mo hanya menganggukkan kepalanya. Meskipun tadi sempat syok, ketika Presdir kim mengatakan bahwa dia adalah Keluarga dari direktur Jerry Jiang. Asisten mo bisa mengerti. Mungkin presdir Kim melakukan itu untuk menolong Tiara. Saat ini selain presdir Kim tidak ada lagi orang yang bisa mewakili Tiara untuk menjadi keluarga dari direktur jerry Jiang.     

Tidak lama kemudian Yohan terlihat sudah kembali menemui mereka tiara dan asisten Mo.     

"Yohan, bagaimana keadaan papaku?" Tanya tiara yang sudah tidak sabar untuk mengetahui keadaan Papanya saat ini.     

"Suster..." Yohan memanggil seorang perawat mendekat kepadanya untuk berjaga-jaga, jika sampai Istrinya itu pingsan tiba-tiba.     

Perawatan wanita itu mendekat dengan membawa kursi roda di tangannya.     

"Duduklah, aku akan menjelaskannya." Kata yohan mulai menjelaskan kepada tiara dan juga asisten Mo. Jika kondisi direktur Jerry Jiang sekarang sedang koma. Sepertinya direktur Jerry jiang tadi saat penyakitnya kambuh, direktur Jerry jiang pingsan dan terjatuh serta kepalanya terbentur.     

"Apa?!" Kata tiara yang sedikit syok. Kepala tiara mulai pusing dan tiba-tiba pingsan.     

Yohan yang sudah memprediksi semuanya, segera menggendong Istri masuk ke kamar yang sudah disiapkan sebelumnya. Alhasil kursi roda yang di bawa perawatan itu tidak terpakai.      

Dokter segera memberikan perawatan kepada istrinya sang presdir itu. Hal inilah yang sebenarnya di takutkan oleh dokter tadi, jika berbicara langsung dengan Tiara. Wanita hamil tidak boleh stress atau mendapat berita yang bisa membuatnya terkejut berlebihan.     

"Nyonya baik-baik saja. Sebentar lagi juga akan siuman." Kata dokter yang memeriksa keadaan Tiara.     

"Terimakasih dokter." Kata Yohan.     

 Dokter itu kemudian meninggalkan setelah selesai memeriksa Tiara.     

Yohan mendekati istrinya dan membelai rambut rambut Tiara seperti biasanya. Yang tidak perduli Apa yang dipikirkan oleh asisten Mo saat ini. jika memang asisten Mo berani Bertanya kepadanya secara langsung, maka yohan juga tidak akan keberatan untuk menjawabnya.     

"Mengapa perasaanku mengatakan jika mereka berdua ini adalah sepasang suami istri? tingkah laku presdir kim dan juga nonanya Tiara sama sekali tidak mencerminkan hubungan seorang presdir dengan sekretaris nya." Kata asisten Mo dalam hatinya sudah mulai curiga dan semakin yakin, Jika hubungan antara presdir Kim dan Tiara bukanlah sekedar rekan kerja atau bos dan Pegawainya. asisten mo yakin, jika hubungan mereka berdua lebih dari itu.     

"Presdir Kim, terimakasih. Presdir telah dengan baik hati membantu keluarga Jiang." Kata asisten Mo mewakili keluarga jiang berterima kasih kepada Yohan.     

"Tidak perlu berterima kasih kepadaku. Ini sudah tugasku, tanpa kamu mintanya juga aku akan tetap melakukannya. Semuanya aku lakukan untuk Tiara, bukan untuk keluarga Jiang." Jawab yohan yang kembali bersikap dingin seperti biasanya.     

Yohan hanya akan bersikap lembut, jika ada Tiara di sampingnya. Selebihnya, yohan akan menjadi dirinya sendiri yang dingin kepada siapa saja.     

"Saya mengerti. Saya akan menelepon Xin er untuk datang ke rumah sakit ini dan merawat nona Tiara. Apakah presdir Kim tahu nomor telepon suaminnya? Nanti biar saya yang menghubungi dan menjelaskan kondisi nona tiara saat ini." Jelas asisten Mo kepada sang presdir. Bagaimanapun asisten Mo tahu, jika presdir kim pasti sangat sibuk. Sehingga asisten Mo tidak ingin merepotkan  Presdir tampan dan Dingin itu lagi. Berdiri di samping Presdir muda ini, jauh lebih mengerikan di bandingkan dengan di marahi oleh direktur Jiang.     

"Tentu saja. Berikan handphone mu kepadaku." Kata yohan yang meminta asisten Mo untuk memberikan handphone miliknya. Setelah itu yohan menulis nomor handphone suami tiara, seperti yang diinginkan oleh asisten Mo.     

"Kau bisa menghubungi suaminnya sekarang." Kata yohan sambil tersenyum dingin.     

Asisten Mo segera menghubungi nomor yang yang dituliskan oleh presdir Kim di handphonenya. Di saat itulah asisten mo merasakan ada sesuatu yang janggal dengan nomor itu. Asisten malam mulai memencet tombol call/panggil. Tetapi pada saat itu juga yang muncul adalah nama presdir Kim.     

"Presdir Kim?" Gumam asisten Mo Bingung, ketika handphone milik sang presdir berbunyi. setiap kali asisten Mo menekan tombol call untuk kesekian kalinya, handphone yang sama dengan nada dering yang sama terdengar di telinganya.     

 "Maaf, presdir. Saya sepertinya salah pencet." Kata asisten Mo yang merasa tidak enak hati kepada yohan karena berkali-kali menelpon ke nomor sang presdir perusahaan Lianxi grup itu. Ada hal yang ingin dihubungi oleh asisten mu adalah suami dari nona Tiara.     

"Ada apa ini? Mengapa setiap aku melakukan panggilan ke nomor handphone suami tiara, justru tersambung ke nomor Presdir Kim." Gumam asisten Mo yang sudah mulai bingung.      

"Presdir Kim, apakah anda adalah...?" Kata-kata asisten Mo terhenti. Asisten Mo tidak berani menuduh begitu saja, jika presdir Kim adalah suami Tiara yang selama ini di rahasiakan oleh wanita cantik itu.     

"Kenapa kau terlihat bingung? Bukankah kau tadi mengatakan ingin menghubungi suami nona mudamu itu. Aku telah memberikan nomor handphone suaminnya." Kata yohan yang masih terlihat begitu tenang.     

"Iya, saya akan menghubunginya lagi." Kata asisten Mo yang sekali lagi menelepon ke nomor yang di berikan oleh presdir Kim. Kali ini asisten Mo tidak akan menghentikan Panggilan Teleponnya, sebelum Telepon itu di jawab oleh suami tiara.     

Handphone milik yohan terus berdering tiada henti. Yohan menerima panggilan telepon dari asisten Mo, sambil memandang asisten Mo dan berjalan mendekatinya.     

"Hallo, tuan Mo. Apakah kau ingin berbicara denganku?" Jawab yohan tepat di berdiri depan Asisten mo, sehingga asisten pribadi direktur Jerry Jiang Ini bisa mendengar dengan jelas apa yang di katakan oleh Sang presdir. Baik dari dalam telepon, maupun Secara langsung.     

Asisten Mo terkejut sampai bengong dan tidak bisa berkata apa-apa. Asisten Mo sama sekali tidak menyangka, jika suami nona tiara benar-benar presdir dari perusahaan Lianxi grup ini.     

* Apa yang akan dilakukan oleh asisten Mo Setelah ini?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.