CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

607. Bandara Kota J



607. Bandara Kota J

0Dokter Glen memutuskan untuk menelepon Nyonya Kim, daripada nanti mama Kitty kecil itu akan semakin marah kepadanya. Dokter glen sudah hafal benar, bagaimana Nyonya Kim marah. Wanita cantik ini, ketika marah sangat menakutkan dan tidak jauh berbeda dengan sahabatnya Kim Yohan.      

Baru saja teleponnya tersambung. nyonya kim sudsh mengomel kesana-kemari memarahi dokter glen, hingga dokter tampan ini tidak bisa berkata apa-apa.     

"Tante, tolong tenang terlebih dahulu. Emelly baik-baik saja. Sekarang dia sudah beristirahat." Kata dokter Glen menjelaskan kepada nyonya Kim. Supaya Nyonya kim tidak panik lagi, bagaimanapun yang sakit adalah putrinya. Apalagi Emelly di kota C itu hanya sendirian, sedangkan kedua orangtuanya dan juga kakaknya berada di kota S.     

"Syukurlah kalau begitu. Glen, tante titip Emelly kepadamu. Kami akan terbang ke sana malam ini juga." Kata nyonya kim yang langsung meminta suaminnya memesankan tiket penerbangan ke kota C, Amerika malam itu juga. Nyonya kim tidak bisa menunggu lebih lama lagi, atau wanita cantik ini akan semakin panik Sampai tidak bisa tidur.     

"Baik Tante. Tante tidak perlu khawatir. Saya akan menjaganya dengan baik." Jawab dokter glen Sebelum mengakhiri panggilan Teleponnya.     

Setelah selesai menelepon Nyonya Kim, dokter glen selanjutnya menelepon profesor Jason untuk memberikan kabar, jika kali ini dokter glen tidak bisa berkunjung karena ada kepntingan mendadak yang tidak bisa di tinggalkan. Profesor Jason juga bisa memakluminya dan kapanpun dokter glen memiliki waktu luang, pintu rumah mereka akan selalu terbuka untuk menerima kedatangannya.     

Dokter berjalan menuju kamar Kitty kecil, kartu Kitty kecil sudah dipindahkan dari ruangan UGD ke kamar inap. Dokter tampan ini menunggu Kitty kecil yang sedang tidur. Karena pengaruh obat, sambil berbaring di sofa dan saling berkirim pesan  dengan Xiao Yu. Dokter glen sengaja tidak menerima telepon, karena takut mengganggu istirahat Kitty kecil.     

[Bolehkah aku menjenguk adikmu?] Bunyi pesan yang dikirimkan Xiao Yu. Tentu saja bagi Xiao Yu menjenguk Emelly bukanlah hal yang membuatnya cemburu atau merasa Tidak enak hati karena wanita cantik ini hanya mengetahui bahwa hubungan antara Emelly dan dokter kulit sudah seperti kakak laki-laki dan adik perempuannya. pergi si ayu mendekati Emelly adalah hal yang menyenangkan dan baik. Begitu iya juga bisa lebih dekat dengan dokter Glen nantinya.     

[Tidak, perlu. Emelly baik-baik saja. Nanti malah akan merepotkanmu.] Balas dokter glen melalui chat yang sama.     

[Terserah kamu saja, besok mungkin kami sudah pulang.]     

[Baiklah, mungkin sore atau malam saja. Aku akan datang menjenguknya.] Tulis Xiao Yu di balasan chat terakhirnya.     

dokter keren menghabiskan waktunya untuk menjaga Emelly dari pagi itu hingga malam tetapi Xiao Yu sama sekali belum terlihat datang. Emang dokter tampan ini sangat memakluminya karena bisa saja teman lamanya itu itu sedang sibuk dan membatalkan rencananya untuk menjenguk dan beli malam itu. Sedangkan tuan dan nyonya Kim sendiri mungkin besok pagi baru tiba di kota C. jarak kota C dan kota S lumayan jauh dan memerlukan waktu 10 jam untuk menempuh nya.     

----------------     

KOTA S [VILLA PRIBADI SEORANG PRESDIR]     

Johan sudah terlihat rapi dan bersiap untuk berangkat ke bandara pagi ini. Asisten staf sudah menunggu sang presdir di ruang tamu, sebab asisten steve sendiri yang akan mengantarkan Sang presiden sampai ke bandara begitu juga dengan Tiara.     

"Sayang, kamu sudah siap ayo cepat kita berangkat nanti aku bisa ketinggalan pesawat." kata imbuhan memanggil istrinya yang terlihat masih sibuk berdandan didepan cermin.      

"Oh, sudah. Ini hanya tinggal merapikan lipstik saja." Kata tiara sambi mengerakkan bibirnya beberapa kali, supaya lipstik yang dipakainya merata.     

"Eh'em... Eh'em... Untuk apa engkau berdandan secantik ini? Aku baru saja akan pergi keluar kota. Jika engkau secantik ini rasanya aku ingin di rumah saja dan tidak jadi pergi." Kata Yohan dengan wajah cemberut.     

Ya, hari ini tiara akan bertemu dengan Jonatan. Bukankah dengan dandanan csntik seperti itu akan membuat yohan semakin tidak tenang. Ketika di tumah sakit saja kelakuan Jonatan bisa sangat menyebalkan, padahal Istrinya sama sekali tidak memakai make-up dan terlihat polos. Lalu bagaimana jika Tiara terlihat sangat cantik seperti ini? Hmm... Rasanya ingin sekali keluar kedua tanduk diatas kepalanya.     

" Kenapa cemberut? Aku dandan cantik untuk menemanimu. Dimana salahnya?" Kata Tiara yang terlihat bingung dengan sikap suaminya.     

" Tidak salah. Baiklah ayo kita berangkat." Kata yohan sambil merangkul bahu Istrinya.     

Mereka berdua berangkat ke bandara bersama.     

"Steve, apakah kau sudah menelepon jonathan tadi malam? Jika aku akan datang lokasi proyek." Tanya Yohan kepada asisten Steve yang sedang berkonsentrasi untuk memyetir mobil.      

"Sudah presdir. Presdir Lee mengatakan akan menyambut kedatangan anda disana dengan senang hati." Jawab asisten steve.     

Hanya asisten Steve yang mengetahui rasa terkejut Jonatan, ketika asisten Tampan ini menelepon direktur perusahaan JT grup itu. Suara Jonatan terdengar terkejut dan panik. Tetapi berusaha menutupinya dengan banyak tertawa kecil, seolah senang dengan kabar yang diterima.     

"Sayang, Sekarang giliranmu. Telepon Jonatan Sekarang juga dan katakan kepada Jonatan. Bahwa kau akan menemuinya siang ini jam 1 siang. Aku juga akan sampai di lokasi proyek sekitar jam 12 siang. Kita lihat, dia akan lebih memilih untuk menemui siapa? Kau atau aku?" Kata yohan dengan penuh percaya diri.      

Tiara hanya menganggukkan kepala sambil tersenyum dan segera melakukan apa yang di katakan oleh Yohan.      

"Hallo, sayang. Akhirnya kau menelponku juga. Aku sudah sangat merindukanmu." Kata Jonatan dalam telepon.     

"Sudahlah, jangan omong kosong. Aku hanya ingin mengatakan, jika hari ini aku bisa menemuimu jam 1 siang di kafe Jasmine." Kata tiara masih dengan suara santai dan terdengar tidak memaksa, tetapi sebenarnya itu hanya taktik belaka.     

"Jam satu, hari ini? Sayang, bisakah kita Bertemu malam, atau besok saja? Hari ini aku ada pertemuan penting dengan klien. Lagipula, sekarang aku sudah berada di bandara dan bersiap terbang ke kota J untuk meninjau langsung lokasi proyek. Aku janji akan langsung pulang setelah selesai urusan di kota J." Kata Jonatan yang berusaha mengulur waktu untuk melakukan pertemuan dengan Tiara. Supaya Jonatan bisa menemui keduanya, baik tiara maupun Yohan.     

"Sayang sekali, aku tidak bisa melakukan hal itu. Aku hanya bisa menemuimu hari ini jam 1 siang. Jika siang ini kau tidak menemuiku, mungkin 3 atau 6 bulan lagi kita bisa bertemu lagi. Aku akan ikut dengan kekasihku ke luar negeri." Kata Tiara mulai mempermainkan emosi Jonatan dengan tipuan kecilnya. Keluar negeri? Hmm... Seandainya bisa! Untuk keluar jalan-jalan saja tiara harus melewati izin suaminya juga orang tuanya.     

"Baiklah, aku akan meminta Sekertaris Anne untuk menemuimu." Kata Jonatan yang dudah mulai bingung antara terbang ke kota J atau tetap di kota S dan menemui tiara untuk tanda tangan kontrak.      

"Tidak! Aku hanya ingin kau yang datang. Jika bukan kau, maka aku juga tidak akan datang." Kata tiara semakin menekan Jonatan dengan kata-katanya.     

" Sayang... Please! Mengertilah. Jangan membuatku dalam posisi sulit." Kata jonatan mulai mengeluh kepada tiara. Jonatan benar-benar bimbang saat ini, jika Jonatan tidak menemui yohan. Tentu hal ini juga akan sangat aneh, apalagi Jonatan sudah terlanjur berjanji akan menyambut kedatangan presdir perusahaan Lianxi grup itu.     

"Terserah! Kau sendiri yang memilih. Aku atau klenmu itu." Kata tiara sebelum mengakhiri obrolannya dengan Jonatan.     

Prok... Prok... Pro....     

Suara tepuk tangan dari Yohan untuk kecerdasan tiara dalam menaikkan perannya. Yohan tidak menyangka, jika Istrinya bisa sekejam itu membuat Jonatan merasa terpojok dan memohon kepadanya.     

"Sayang, kau hebat sekali. Aku rasa, aku sudah tidak perlu khawatir lagi. Aku yakin kau bisa mengatasinya." Kata yohan sebelum turun dari mobil. Mereka bertiga sudah sampai di bandara. Yohan mengecup kening tiara sebelum meninggalkan mobil.      

Tiara sengaja tetap berada di dalam mobil dan membiarkan asisten steve yang mengantarkan suaminnya ke dalam. Sebab  Jonatan juga sedang berada di bandara, bisa saja jonatan melihatnya sewaktu-waktu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.