CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

559. Dear, Suamiku Tersayang



559. Dear, Suamiku Tersayang

0Sudah sekian lama Tiara menunggu, tetapi tidak datang juga untuk menemuinya di taman.     

"Nyonya muda, mari kita masuk ke dalam. Angin semakin kencang, nanti Nyonya muda bisa terkena flu." Kata Hana  yang sudah terlihat khawatir.     

"Baiklah, kita masuk Sekarang." Jawab tiara yang mulai berdiri dari tempat duduknya.      

Tiara dan Hana berjalan kediaman keluarga Kim. baru berjalan beberapa langkah Tiara mencoba untuk mengajak ngobrol Hana untuk mencari tahu di mana suaminya sekarang, dan mengapa Yohan meminta pelayan wanita itu untuk menemaninya di taman dan bukan Yohan sendiri.     

"Hana, kau tahu di mana Yohan sekarang?" Tanya tiara dengan ekspresi biasa-biasa saja, Mungkin wanita cantik ini mengeluarkan ekspresi seolah dirinya sedang penasaran di mana suaminya saat ini. Bukankah sama sama saja itu akan membuat tiara terlihat sangat bodoh? sampai suaminya berada di mana saat ini saja dia sebagai seorang istri tidak tahu apa-apa.     

"Tuan muda sedang berada di ruang kerja, Nyonya muda." Jawab Hana.     

"Oh, aku akan menyusulnya kesana. Kau tolong rapikan kamar tidurku." Kata tiara kepada Hana. Sebenarnya perintah Tiara kepada Hana hanyalah sebuah alasan saja sebab wanita cantik ini tidak ingin pelayan wanita nya itu mengikutinya ke ruang kerja untuk bertemu dengan Yohan. Ada hal yang penting ingin Tiara bicarakan dengan suaminya tanpa ada orang lain di antara mereka.     

"Baik, Nyonya muda." Jawab hana yang langsung meninggalkan Tiara sesuai perintah Nyonya mudanya.     

Hana hanya perintahkan oleh tuan muda untuk menemani istrinya di taman atau membujuknya untuk kembali ke masuk ke dalam rumah. hal itu berarti semua perintah dari tuan muda sudah dilaksanakan dan Sekarang sudah saatnya pelayan wanita ini melaksanakan perintah yang diberikan oleh Nyonya mudanya. begitu pelayanan wanita ini tidak melanggar perintah dari siapapun baik dari tuan muda maupun Nyonya muda.     

Setelah anda pergi meninggalkan Tiara. istri Yohan ini segera melangkahkan kakinya menuju ruang kerja suaminya yang tidak jauh dari ruang tamu.     

"Apa yang sedang dilakukan oleh yohan di ruang kerja sekarang? Saya sedang tidak enak badan, ingin memilih untuk pulang dari kantor lebih awal dan bekerja di rumah? Tidak! Jika Yohan memang sakit maka dia harus beristirahat dengan benar. Aku harus melihat dan memeriksanya." Kata tiara sambil membuka pintu ruangan kerja suaminya dengan pelan-pelan, supaya yohan tidak merasa terganggu dengan kedatangannya.     

Ketika di dalam ruang kerja, Tiara melihat suaminya tengah duduk di kursi di balik meja kerjanya dengan posisi tertidur sambil duduk. Yohan yang hanya mengenakan sebuah piyama, posisi tidur seperti itu membuat dadanya yang lapang itu sedikit terbuka dan terlihat sangat seksi.     

Tiara berjalan mendekat dan mengecup kening suaminya ketika wanita cantik ini tengah berada di dekat suaminya.     

"Kau pasti sangat lelah bekerja. Sampai dengan duduk saja kau bisa tertidur." Kata tiara pelan. Tiara melepaskan selimut yang menutupi tubuhnya. Kemudian menutupi Yohan dengan selimut itu.     

Tiara memandang wajah Yohan begitu dekat sambil menghirup aroma tubuh sumainya yang sejak semalam sama sekali tidak mendekatinya. tiara mengambil gambar kertas dan pena yang berada di laci meja kerja suaminya kemudian mulai menulis sebuah surat dan pesan cinta Untuk Yohan.     

"Sayang, apa denganmu? Mengapa engkau tiba-tiba menjauhiku? Jika aku telah melakukan kesalahan. Bukankah seharusnya kau mengatakan semua itu kepadaku, sehingga aku bisa mengetahui dan memperbaiki kesalahan itu. Tetapi jika engkau hanya diam dan semakin menjauh. Aku sama sekali tidak mengerti dan hanya bisa bertanya-tanya tentang apa yang telah terjadi. Itupun jika aku mampu untuk menebaknya. jika aku tidak mengerti dan tidak memahami apa yang kau inginkan di dalam kediamanmu. Apakah engkau akan terus selamanya begini diam dan menjauhiku? Sayang, tolong katakan kepadaku. Jika kau telah membauka matamu nanti. Istrimu tercinta, Tiara Jiang"  tulis wanita cantik ini diatas kertas kosong itu dengan rapi dan membubuhkan lipstik yang menempel di bibirnya sebagai stempel.     

Setelah selesai menulis surat dan meletakkannya di atas meja kerja suaminya. Tiara melangkahkan kakinya pergi meninggalkan ruangan itu, supaya suaminya bisa beristirahat dan tidurnya tidak terganggu.     

Setelah Tiara keluar dan menutup pintu ruangan kerja itu.  Yohan membuka matanya. Rupanya laki-laki tampan ini tadi hanya berpura-pura tidur untuk menghindari istrinya secara tidak langsung. Yohan menurunkan kedua kakinya dari atas meja kerjanya dan menegakkan tubuhnya. kemudian menyingkirkan selimut yang diberikan oleh Tiara tadi, dan meletakkan di sandaran kursi.      

Yohan mengambil selembar kertas yang ditinggalkan oleh istrinya di atas mejanya,  kemudian membaca surat itu dengan seksama.     

"Hmm... Rupanya tiara lumayan peka dengan apa yang aku maksud. Meskipun akuntidak pernah mengatakannya. Aku harap Istriku bisa Jujur kepadaku kali ini dan tidak rahasiakan sesuatu dariku lagi." Kata Yohan pelan setelah selesai membaca isi surat yang telah ditulis oleh istrinya. Meskipun begitu, Yohan tidak langsung meninggalkan ruangan itu dan menemui istrinya. laki-laki ini memilih untuk menghabiskan waktu beberapa puluh menit lagi, supaya Tiara tidak curiga jika ia tadi hanya berpura-pura tidur saja.     

Yohan Menghabiskan waktu sekitar 30 menit di dalam ruangan, barulah laki-laki tampan ini keluar dari ruangan kerja itu dan melangkahkan kakinya menuju dapur untuk mengambil minuman. sejak pulang dari kantor tadi, belum seteguk air pun masuk ke dalam tenggorokannya yang terasa kering sekarang dan sedikit gatal.     

Dalam perjalanan menuju dapur, Yohan bertemu dengan Hana yang kebetulan berjalan menuju dapur juga untuk mengambilkan Nyonya mudahnya segelas air putih untuk meminum obat yang telah diresepkan oleh dokter Glen sepulang dari rumah sakit tadi pagi.     

"Tuan muda, anda ingin kemana?" Tanya Hana.     

"Oh, hanya mengambil segelas air putih saja untuk minum." Jawab yohan dengan ekspresi dingin seperti biasanya.     

"Biar saya saja yang mengambilkan untuk tuan muda. Sekalian mengambilkan air putih untuk Nyonya muda minum obat." Jawab hana menawarkan bantuan kepada Yohan.     

"Minum obat? Bukankah seharusnya sudah sejak tadi istriku meminumnya?" Tanya yohan sambil mengerutkan dahinya, sebagai tanda ia sedang marah karena Istrinya tidak dilayani dan diperhatikan dengan baik. Sehingga jadwal minum obat saja bisa terlambat.     

"Itu.... Itu...  Itu karena semenjak pulang dari rumah sakit, Nyonya muda belum menyentuh makanan sama sekali. Jadi saya tidak berani meminta Nyonya muda untuk mengkonsumsi obat yang diberikan oleh dokter Glen." Jelas sana sambil menundukkan kepala karena takut dengan amarah yohan yang tiba-tiba saja meledak seperti bom waktu itu.     

"Apa?! Dasar tidak berguna! Aku memintamu untuk melayani dan memperhatikan istriku, membiarkannya terlantar seperti ini." Kata yohan yang mulai memarahi Hana. Ini belum seberapa untuk pelayan wanita ini, jika Nyonya besar tahu. Hana akan mendapatkan kemarahan yang lebih lagi dari nyonya Kim.     

"Tuan muda, nyonya muda sedang banyak pikiran. Sejak pagi, Nyonya muda hanya melamun. Saya sudah membujuk nyonya muda untuk makan berkali-kali. Tetapi nyonya muda hanya menggelengkan kepala untuk menolak dan berkata masih kenyang." Jawab hana menjelaskan.      

Hana hanya berharap pahaman diantara mereka berdua segera diselesaikan. Tidak ada yang saling menyakiti satu sama lain di dalam diam.     

Yohan Segera berjalan dengan cepat menuju dapur untuk mengambilkan makanan untuk Istrinya.     

"Dasar pelayan tidak pecus! Membujuk untuk makan saja tidak bisa. Bagaimana bisa tenang meninggalkan istriku untuk bekerja di kantor setiap hari, dari pagi sampai petang. Sungguh Bodohnya Aku telah percaya kepada mereka." Kata laki-laki tampan ini sambil menggerutu sepanjang perjalan menuju dapur.      

Yohan benar-benar merasa kesal. Bukankah, tiara bisa di bujuk untuk makan apapun. Tidak harus nasi atau makanan berat lainnya. Bisa buah, camilan, susu, bubuk, atau makanan olahan lain yang menggungah seleranya. Meskipun sedikit, setidaknya ada makanan yang masuk di perut istrinya. Hal inilah yang membuat yohan murka dan marah secara langsung kepada hana sebagai pelayan pribadi Istrinya.     

* Apa yang akan dilakukan yohan saat tiba di dapur nanti? Apakah hana akan di maafkan oleh sang tuan muda?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.