CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

500. Pesan Rindu yang membuat gugup



500. Pesan Rindu yang membuat gugup

0Nyonya Kim melirik kearah dokter tampan disampingnya secara diam-diam, dan tidak disadari oleh dokter Glen.     

"Hai, dokter muda. Mengapa kau dari tadi memandang kesana-kemari? Sedang mencari siapa?" Tanya Nyonya Kim sedikit menyindir kepada dokter Glen. Wanita Cantik ini sudah sedari tadi memperhatikan gerak-gerik dokter Tampan itu.     

Dokter Glen cuma tersenyum. Laki-laki tampan ini hanya sedikit malu karena ketahuan sedang mrncuri pandang.     

"Jangan bilang kau mencari istriku? Dia sudah ada di pangkuanku sejak tadi." Kata yohan yang memang suka bercanda dan berbicara seenaknya, kalau bertemu dengan sahabatnya satu ini.     

"What! Mengapa juga cari istri orang? Lagi pula aku juga tahu Tiara dari tadi di penggukuanmu. Jangankan aku mau mencoleknya. Tikus saja akan berfikir seribu kali hanya untuk mengendus baunya." Jawab dokter tampan ini dengan ekspresi wajah masam. Jika bertemu dan berbicara dengan yohan, yang ada ia selalu terbakar emosi. Tetapi memang seperti itulah cara dua sahabat ini saling berkomunikasi. Suka bercanda yang terkadang keluar dari jalur normalnya.     

"Puff... Kalian berdua ini. kalau sudah bertemu, selalu saja seperti Tom dan Jerry di film anak-anak. Kalau bertemu saling menggoda, dan kalau tidak bertemu saling rindu satu salma lain." Kata Nyonya Kim yang menjewer kedua telinga laki-laki tampan itu secara bersamaan dengan gemas.     

"Aduh... Aduh... Tante, ampun. Yohan itu yang selalu saja mrnyebalkan." Kata dokter tampan ini yang mulai protes dsn membela diri.     

"Aw... Sakit, lepaskan mama. Menyebalkan! Mama selalu saja menghukum kami. Aku tidak menyebalkan. Wajah kamu itu yang menyebalkan dan membuat orang ingin sekali mengerjainya." Kata Yohan yang mengatakan segala sesuatu dengan santai dan acuh seperti biasanya.     

"Lihatlah tante, betapa menyebalkan Yohan. Dia selalu saja menindasku." Kata dokter glen dengan manja kepada nyonya kim yang sudsh seperti mamanya sendiri itu.     

 Tiara yang melihat dan mendengar pertengkaran konyol suami dan sahabatnya itu, cuma bisa menepuk keningnya sendiri. Gemas, kesal dan jadi malu sendiri. Ingin sekali wanita cantik ini mencubit dan menarik pipi dua orang konyol yang suka bertengkar karena hal seperti seperti anak kecil ini.     

Tiara mencubit kecil pinggang Yohan, supaya suaminnya itu menghentikan perkataan dan pertengkaran konyok dia dan Dokter glen. Di suasana seperti itu, wanita cantik ini yang merasa malu.      

Menerima cubitan manis dari istrinya, laki-laki tampan ini tidak merasa marah ataupun mengeluh. Tetapi membalas hukuman manis istrinya itu dengan hal manis juga. Yohan tahu istrinya hanya gemas dan tidak nyaman dengan cara bercanda dirinya dan sahabat baiknya. Yang jelas, tiara pasti sedang malu, semuanya terlihat jelas di wajah yang terlihat memerah.     

"Sayang, kamu juga ikut menghukumku? Sekarang giliranmu yang harus menerima hukuman. Siapa minta kau terlalu cantik dimataku dan selalu membuatku cemburu tiba-tiba. Sekalipun dengan dokter genit itu. Sekarang terima hukumanmu." Kata laki-laki tampan ini yang tiba-tiba mendaratkan kecupan manis di kening, pipi, hidung,  dagu dan yang terakhir bibir. Yohan melakukan itu tepat di depan Dokter Glen dan keduanya orang tuanya.     

Seketika dokter tampan ini hanya bisa bengong dengan mulut menganga. Sikap yohan kepada istrinya ini selalu membuat jiwa jomblonya meronta. Ia tahu yohan pasti sengaja melakukannya, seperti yang pernah dikatakan oleh sahabatnya itu. Yohan akan selalu membuat Dokter tampan ini iri dan segera ingin mencari pasangan.     

"Tante, lihatlah! Dia pasti sengaja melakukan hal itu di hadapanku." Kata dokter tampan ini mengeluh sambil menunjuk kearah yohan dan Tiara.     

Pletakkk....      

Nyonya Kim mendaratkan sentilan kecil di putra sahabatnya baiknya itu, sambil tersenyum gemas.     

"Mereka sudah benar! Siapa suruh kau asih saja single seperti ini. Jika masih kurang panas cara membully nya, aku dan pamanmu juga bisa menambahkan hal yang sama." Kata Nyonya kim yang semakin membuat dokter tampan ini semakin meronta jiwa single dan perasaannya.      

"Kalian semua memang jahat dan menyebalkan!" Kata dokter tampan ini sambil cemberut dengan bibir manyun.     

"Puff... Ha... Ha... Sudahlah sudah abaikan saja hasil dan Yohan yang menyebalkan untukmu. Mereka tidak jahat kepadamu, cuma sedang memberi motivasi saja. supaya engkau cepat-cepat menikah, seperti harapan orang tuamu." Kata tuan Kim sambil menepuk bahu dokter tampan ini beberapa kali.     

"Iya, paman Kim. Telingaku dan hatiku ini sudah tebal, mendengar dan melihat Keusilan Mereka berdua." Hawab dokter tampan itu sambil tersenyum manis, seolah tidak pernah terjadi apa-apa dan mendengarkan apa-apa.      

"Hana..." panggil tuan kim kepada pelayan baru tiara yang kebetulan saja lewat. Setelah turun dari kamarnya tiara dan Yohan untuk merapikan ruangan itu, sebelum tuan muda dan nyonya mudanya itu tidur.     

"Iya, tuan besar." Jawab pelayan ini sambil berjalan mendekat kearah para majikannya itu.     

"Ada yang bisa saya bantu tuan besar." Kata Hana, setelah posisinya sudah mendekati tuan Kim.      

"Panggilkan nona muda di kamarnya. Bilang padanya, ada dokter Glen yang rindu kepadanya." Kata tuan Kim dengan sengaja melakukannya. Laki-laki ini tahu jika sebenarnya dokter tampan ini sedari tadi mencari putrinya. Bukan karena curiga, bahwa keduanya memiliki hubungan khusus, tetapi memang karena keduanya sejak kecil memang sudah dekat. Seperti halnya kedekatan Dokter tampan ini dengan putranya.     

Mendengar perkataan tuan Kim, wajah Dokter Glen seketika memerah malu. Matilah sudah, kata-kata itu membuatnya terasa mati kutu dan tidak bisa berkata apa-apa.     

"Baik, Tuan besar." Jawab Hana yang segera melaksanakan perintah tuannya.     

Sesampainya di kamar nona muda. Hana mengetuk pintu kamar Emelly dengan perlahan.     

"Nona muda, saya Hana." Kata pelayan muda ini dari luara pintu kamar.     

Emelly yang sedang duduk santai di sofa dambil bermain handphone, Segera menjawab.     

"Ya, masuk saja." Jawab Emelly.     

Hana Segera masuk kedalam kamar nona muda Emelly. Ia berjalan mendekat untuk menyampaikan pesan tuan besar.     

"Ada apa?" Tanya gadis cantik ini dengan santai dan makan camilan.     

"Dibawah ada tamu untuk Nona muda." Jawab hana singkat dan seperlunya saja.     

"Tamu? Siapa?" Tanya gadis cantik ini yang merasa tidak sedang membuat janji dengan siapapun malam ini.     

"Namanya dokter Glen, katanya beliau sangat merindukan nona muda." Jawab Hana sama persis seperti yang dikatakan oleh tuan Kim.     

Wajah Emelly seketika memerah malu, mendengar perkataan pelayan wanitanya itu.     

"Ka... Kamu ini bicara apa? Kakak Glen itu sahabat Kakak Yohan. Ma... Mana mungkin dia akan rindu kepadaku. Dasar sembarangan saja kau berbicara." Kata gadis cantik ini dengan gugup dan malu-malu kucing.     

"Maaf, nona muda. Saya hanya menyampaikan pesan. Bukan saya yang berkata seperti itu." Jawab Hana sambil tersenyum. Pelayan ini ingin sekali  tertawa gemas, ia sudah kenal betu dan paham kebiasaan Nona muda yang sudah dilayaninya selama bertahun-tahun itu.     

"Hana, kamu memang menyebalkan. Bilang kepadanya, aku akan segera turun ke bawah untuk menemuinya." Kata gadis cantik ini yang menyerah dan tidak ingin berdebat lagi dengan pelayan cantiknya itu. Yang ada ia akan semakin malu saja nanti.      

Setelah mendapatkan jawaban pasti dari nona mudanya, Hana segera keluar dari kamar gadis cantik itu dan menutup pintunya kembali. Pelayan cantik ini segera turun ke ruang tamu sambil tersenyum-senyum sendiri, untuk menyampaikan pesan dari emelly kepada dokter Glen.     

*Akankah Hana menjadi penghubung pesan cinta antara Dokter Tampan dan nona mudanya?      

------------------------------     

Baca juga novel :     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.