CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

457. Menabrak Pembatas Jalan



457. Menabrak Pembatas Jalan

0Mendengar perkataan laki- yang tengah menerima teleponnya. Mata tara langsung melotot lebar. "Hah!... Apa? Apa? Kau bilang apa? Hallo... Hallo... " teriak tara berkali-kali. Namun semuanya akan terasa percuma saja, karena papanya sudah mematikan telepon darinya.     

Wanita cantik ini Segera bangun dan berganti dengan pakaian yang bersih. Entah apa maksud dari perkataan papanya tadi, tetapi yang jelas itu adalah sebuah ancaman kecil dari Papanya untuk Tara.     

"Sial! Papa lagi-lagi mengancamku dengan kata-katanya. Jangan bilang ia akan benar-benar membuangku ke perusahaan rongsokan milik Han itu. Mana mungkin wanita cantik seperti aku tidak Cocok untuk bekerja di perusahaan kecil seperti itu. Huh! Sungguh bukan level aku!." Kata tara yang tetap saja berbicara dengan nada sombong kepada dirinya sendiri.     

Setelah selesai dengan semua perawatan kecantikan yang ia lakukan. Tara segera keluar dari tempat itu dan menuju mobilnya. Saat wanita cantik ini hendak melajukan mobilnya, handphone miliknya berbunyi.     

"Sial! Siapa lagi yang berani menggangguku!" Gumamnya sambil merogoh kedalam tas tangan miliknya yang letaknya tidaak jauh dati kursi kemudi.     

"Asisten Mo?" Gumamnya sekali lagi, dan segera menerima telepon dari asisten kepercayaan papanya di Perusahaan.     

"Halo... Asisten Mo, ada apa menelepon ku berkali-kali?" Jawab Tara yang sudah merasa geram. Seolah perawatank kecantikannya hari ini terasa sia-sia. Wajahnya yang segar dan kenyal kembali mengerut, seiring naiknya emosi dirinya yang drastis.     

"Nona Jiang, saya memerlukan anda untuk memeriksa dan menandatangani beberapa dokumen. Apakah anda bisa ke kantor sekarang?" Kata asisten mo dengan sopan.     

"Sorry, aku sibuk! Cari saja papa." Jawab Tara dengan sedikit jual mahal dan merasa menjadi orng penting. Ia ingin menunjukkan kepada papanya jika perusahaan jiang group itu sedang membutuhkan dirinya. Ia bahkan dengan sengaja mematikan sambungan telepon asisten Mo dengan begitu arogannya.     

"Menyuruhku memeriksa dokumen, tanda tangan dan datang ke kantor di saat aku sedang liburan? Hallo...aku ini siapa? Baru saja semenit yang lalu papa mengatakan dan mengancam ingin menjungkirbalikkan jabatanku! Dan sekarang ingin aku bekerja keras lagi? Hei.. hei... Heiiii... Aku ini nona sulung Keluarga jiang, bukan kacung Perusahaan!" Kata wanita cantik ini yqng terus menerus menggerutu sepanjang perjalanan.     

Wanita cantik ini sendiri tidak tahu entah mau pergi kemana saat ini. Yang jelas ia akan terus-menerus jual mahal kepada papa dan Perusahaan Jiang grup, sampai papanya sadar jika selama ini ia bekerja di perusahaan itu dengan serius. Ya... Walaupun cuma 30persen serius, 40 persen main-main dan senang-senang dengan para pegawai tampan disana dan 30 persen hanya untuk mendapatkan uang saku lebih dari papanya yang mulai pelit sejak tiara krluar dari rumah karena ulahnya.     

Tara seolah merasa acuh saja dengan sikap papanya. Ia hanya berfikir, papanya tidak akan membuangnya begitu saja. Meskipun dia memiliki sifat dan sikap yang suka membuat masalah dan jengkel orang. Pada dasarnya, sekarang hanya dia yang menjadi putri satu-satunya di keluarga Jiang, sedangkan saudaranya menjadi menantu i Keluarga lain. Yang sialnya, itu adalah Keluarga kim. Keluarga yang seharusnya menjadi keluarga suaminya.     

"Sudahlah tara, papa jerry tidak akan bisa melakukannya apa-apa. Kamu hanya cukup untuk berkonsentrasi menjadi wanita yang cantik dan cerdas. Biarlah papamu sadar, jika kau adalah Mutiara yang sangat berharga baginya untuk saat ini. Memangnya dengan usia lanjut seperti itu, ia akan selamanya menjadi direktur apa? Bukankah sudah saatnya ia turun dari tahta dan memberikan tahta itu kepada tuan putri ini?" Gumam tara pelan. Ia sedang melajukan mobilnya menuju sebuah restoran mewah dinpusat kota S. Setelah memanjakan tubuh dan wajahnya, sekarang giliran dia memanjakan perut dan mata dengan makan makanan lezat di restoran H dekat Queen hotel.     

Handphone wanita cantik ini sekali lagi berbunyi nyaring. Bunyi yang menggangu dirinya seharian ini. Padahal ia sedang tidak ingin di ganggu oleh mahluk bumi manapun. Tetapi tetap saja handphone miliknya terlalu berisik dan tak mau diam. Hmm... Maklum saja, orang sibuk dan penting yang selalu di cari-cari keberadaannya.     

"Hmm... Penggemar wanita cantik darimana lagi ini yang menelepon ku?" Gumamnya sekali lagi meraih handphonenya miliknya.     

Handphone itu jatuh kebawah dan membuatnya sedikit kesulitan menemukannya ketika sedang berkendara. Tangannya meraba-raba ke bawah mencari handphone itu sambil sesekali melirik kearah jalan depan yang lumayan sepi, karena ia sedang melewati jalan yang tidak terlalu lebar saat ini.     

Bruakkk....     

Body depan mobil sport miliknya menabrak sebuah tong sampah di tepian jalan hingga berhenti di menerobos pembatasan jalan.     

Wanita cantik ini terkejut dan segera turun dari mobil setelah menemukan handphone miliknya. Sambil marah-marah dan memaki penelepon yang belum sempat ia terima panggilannya.     

"Sial! Mobilku lecet dan pesok. Dasar Jonatan sial*n, menelepon saja masih membuat hariku sial! Aarrgggh.... Kenapa sejak pagi ini aku sial terus! Pertama papa, asisten Mo, sekarang jonatan, mobil kesayangannya juga ikut lecet-lecet dan penyok. Sial!... Sial!... Sial! Siallll...!!!" Teriaknya geram sambil menggebrak body mobil bagian depannya dengan keras.      

"Ough.... Sakit sekali, sial!" Gumam wanita cantik ini yang merasa panas dan sakit ada pada telapak tangannya.     

"Hallo, ada apa lagi?" Teriak tara yang merasa jengkel karena mobilnya menjadi mogok dan rusak. Maksud hati ingin bersenang-senang dan bersantai sejenak, tanpa memikirkan pekerjaan, masalah rumah ataupun percintaan. Yang ada ia hanya mendapatkan kesialan yang bertubi-tubi sejak pagi keluar dari kamar inap Jonatan.     

"Sayang... Kenapa kamu marah-marah kepadaku. Aku hanya masih rindu kepadamu. Mengapa kamu pergi begitu saja tadi, tanpa menghiraukan aku yang sedang sakit dan butuh perhatianmu." Kata jonatan yang berusaha merayu wanita pujaan sekaligus tambang emasnya untuk saat ini.     

"Sudahlah, kau hanya menambah kesialan bagiku! Kata-kata manismu itu tidak akan bisa membuat mobilnya baik kembali. Tahu tidak! Gara-gara telepon darimu aku sampai menabrak pembatas jalan!!! Sial! Sial! Kau memang pembawa sial jonathan!" Teriak tara dengan keras berkali-kali untuk melampiaskan amarahnya kepada Jonatan, yang menurutnya penyebab ia mengalami kecelakaan itu. Sekarang tidak hanya mobilnya yang rusak, tangannya pun terasa sakit, ditambah lututnya yang mulai terasa nyeri akibat terbentur di dalam mobil.     

Wanita cantik ini memang sangat beruntung, meski mengalami kecelakaan ringan, tetapi keadaannya tetaplah baik-baik saja. Tidak ada luka serius ataupun luka lecet yang berarti di tubuhnya.     

"Sial! Apa yang harus aku lakukan? Kakiku mulai terasa nyeri. Sepertinya aku harus telepon asisten Mo untuk memintanya menjemput ku?" Gumam tara pelan. Tetapi sebelumnya melakukan hal itu, ia baru saja teringat. Jika ia tadi sudah menolak mentah-mentah telepon asisten kepercayaan papanya itu dengan perkataan yang kasar. Pertanyaan yang muncul di benak wanita cantik satu ini adalah? Apakah dia masih punya muka untuk meminta bantuan dari asisten papanya itu? Lalu dengan kata-kata atau ayuan seperti apa ia akan mengucapkannya?     

"Hah.. apa yang aku pikirkan? Dia itu cuma asisten papa. Mana ada hak dia untuk protes, suka-suka aku mau ngomong apa sama dia. Secara, aku ini nona besar dan dia hanya pegawai saja." Gumam tara dalam hati. Ia tidak pernah memikirkan perasaan orang lain, yang paling baginya adalah dirinya sendiri.     

Tara mulai mengangkat handphone miliknya untuk menelepon asisten papanya itu.     

**Hmm... Kira-kira akan dijawab tidak ya oleh asisten Mo?     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.