CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

438. Hanya salah paham



438. Hanya salah paham

0KEDIAMAN KELUARGA BESAR KIM     

Emelly baru saja sampai di pintu gerbang masuk kediaman keluarga Kim. Gadis cantik ini turun dari taksi kemudian meminta sakit hati itu untuk menunggu sebentar karena dia akan mengambil uang terlebih dahulu untuk membayar. ia sama sekali tidak membawa uang, karena tasnya tertinggal di mobil yang dibawa pulang oleh mamanya. Secara kebetulan datang seorang pelayan wanita yang melihat nona muda ini baru saja turun.      

"Pak, tunggu sebentar. Biar saya ambil uang dulu." Katanya kepada sopir taksi itu.     

"Baik, Nona." Jawab sopir taksi itu.     

Pelayan wanita ini mendekat kearah Emelly dan taksi itu.     

"Selamat datang Nona muda, apakah ada masalah? Mungkin saya bisa bantu?" Tanya pelayan ini kepada Emelly yang masih berdiri di dekat taksi.     

"Oh, kebetulan sekali kau datang. Apakah kau memiliki uang di sakumu? Jika ada, aku mau pinjam sebentar. Nanti di dalam akan aku ganti." Kata Emelly tampa merasa malu. Ia melakukannya supaya sopir taksi itu tidak menunggu telalu lama.     

"Oh, tentu saja. Nona silakan masuk, biar daya yang membayarnya." Jawab pelayan wanita itu dengan tersenyum ramah.      

Emelly kemudian berjalan masuk ke halaman luas itu dengan wajah yang masih tertunduk sedih, bingung dan perasaan campur aduk lainnya. Ia masih berpikir, mengapa Kakak tampan melakukan hal yang seperti itu kepadanya? Meskipun pada dasarnya ia memang menginginkannya, tetapi tidak secepat ini juga.      

Pelayan wanita yang berjalan di belakangnya, hanya diam.  Ia tidak berani bertanya apapun atau mengajak berbicara, kecuali nona muda ini yang memulainya.     

Sesampainya di dalam rumah, nyonya kim melihat Emelly yang baru datang dan hanya bersama dengan pelayan yang berdiri di belakangnya merasa bingung.      

"Kau sudah pulang sayang? Bukankah kau bilang akan pulang malam nanti. Oh, ya dimana Glen?" Tanya Nyonya kim sambil menengok kearah belakang putri Cantiknya untuk kedua kalinya. Tetapi kenyataannya, Dokter yampan itu tidak muncul.     

Emelly hanya diam saja tanpa menjawab pertanyaan mamanya. "Mama, tolong ganti uang pelayan ini. Uangnya aku pakai untuk membayar taksi tadi." Kata Emelly menjawab, yang jelas-jelas jawaban itu tidak sesuai dengan pertanyaan mamanya. Tetapi tetap bisa membuat mamanya mengerti, jika ia pulang sendiri dan tidak diantar oleh dokter Glen.     

" Oh... Baiklah." Jawab Nyonya Kim dengan Singkat. Ia tidak banyak bertanya kepada Emelly. Wajah sendu dan kediaman gadis cantik ini, sudah cukup untuk menjawab pertanyaan di dalam pikiran mama cantik ini. Sudah jelas putri Cantiknya itu dengan Glen pasti sedang ada masalah, jika tidak mengapa Emelly sampai harus pulang sendiri. Padahal tadi di taman rumah sakit, Emelly sendiri yang meminta mamanya untuk memberitahu glen untuk mengantarkan dia pulang.     

"Ya sudah, kamu istirahat saja dulu diatas. Nanti saat makan malam, mama akan meminta pelayan untuk memanggilmu untuk turun." Kata wanita cantik ini dengan bijak. Ia tidak ingin memperkeruh suasana hati Emelly. Jika putrinya memang ingin bercerita, ia pasti sudah menjawab pertanyaannya yang mudah itu sejak tadi. Tetapi pada kenyataannya, putrinya memilih untuk diam. Itu berarti maslah diantara mereka bukan masalah kecil yang bisa diselesaikan dengan mudah.     

"Baik, mama." Jawab gadis cantik ini. Emelly kemudian melanjutkan langkahnya menuju kamar tidur pribadinya. Mungkin dikamarnya nanti, ia bisa berfikir lebih jernih lagi.     

"Hmm... Biarlah dia beristirahat. Mungkin Emelly membutuhkan waktu untuk sendiri sekarang." Gumam nyonya kim dalam hati.      

wanita cantik ini kemudian meminta pelayan yang masih berdiri di depannya itu untuk mengikutinya Ke Kamar tidurnya di lantai atas. iya ingin mengambil uang tunai untuk mengganti uang pelayan wanita itu yang dipakai putrinya untuk membayar taksi.     

----------     

Disaat yang sama, Yohan yang sedang dalam perjalan pulang dengan Istrinya, dan para Bodyguardnya dengan mobil terpisah. Sedang bercanda tawa dan mengobrol ringan.     

"Sayang... Mengapa kau tega mengerjaiku tadi?" Tanya yohan yang masih penasaran dengan hal yang dilakukan tiara dan glen di ruangan rumah sakit tadi. Bagaimana bisa keduanya begitu kompak untuk melakukan hal yang menyebalkan seperti itu.     

"Oh, itu bukan salah Dokter Glen. Ia hanya membantuku saja. Lagipula itu juga salahmu! Aku sudah berusaha membujumu dengan berbagai cara yang aku bisa, tetapi engkau malah mengacuhkanku. Kau masih saja tidur, meskipun aku telah mencolek, memencet hidung, meniup telinga dan menggelitik pinggangmu. Aku sudsh berusaha sangat keras dengan cara-cara yang aku bisa. Sampai mengacak-acak seisi ruangan. Tetapi kau tetap saja tidur. Entahlah engkau benar-benar tertidur lelap atau hanya pura-pura tidur saja. Semua itu tentu saja engkau yang lebih tahu." Jelas Tiara kepada suaminya. Selain itu ia juga berharap yohan akan menjelaskan kepadanya, mengapa ia sampai berperilaku seperti itu?     

"Hmm... Aku memang berpura-pura tidur. Aku hanya ingin tahu, istriku yang cantik ini. Apakah benar-benar ingin berdekatan denganku atau hanya ingin menggodaku seperti sebelumnya. Jangan-jangan nanti setelah aku terpancing...? Puh... Aku di tinggalkan tidur sendiri lagi. Betapa mengenaskannya diriku jikq seperti itu." Jelas yohan kepada Tiara, sekaligus menyampaikan krluh kesan dan penderitaannya selama di jauhi oleh istrinya. Meskipun hanya dalam kurun waktu beberapa jam saja.     

"Apakah kau marah kepadaku?" Tanya tiara sambil memandang kerah mata yohan dengan wajah polosnya.     

"Oh, tidak! Mengapa dia memandangku dengan tatapan mata seperti itu? Wajah imut dan polosnya ini, membuatku tidak bisa marah sedikitpun kepadanya. Tetapi ketika ia keras kepala, ingin sekali aku menyentil dahi licinnya ini." Gumam yohan dalam hati.      

Laki-laki tampan ini hanya tersenyum dan membalas dengan tatapan mata yang hangat dan penuh kasih sayang.     

"Dasar bod*h! Mengapa kau sampai berfikir, aku marah kepadamu? Memangnya apa kesalahannya yang telah engkau lakukan? Aku tahu, kau hanya mengikuti saran dari mama saja. Aku sama sekali tidak marah. Cuma tadi aku benar-benar mengantuk, hingga tertidur lelap. Ketika bangun aku malah berada diatas tempat tidur denganmu. Aku rasa itu adalah rencana papa." Kata yohan menjelaskan semua kronologi kejadian di dalam kamar itu sebelumnya.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.