CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

418. Kau membuatku Jengkel



418. Kau membuatku Jengkel

0Wajah Jonatan masih terlihat sangat serius dalam berfikir. "Emm...Siapa ya? Siapa ya...?" Gumamnya berkali-kali.     

Tara yang sudah tiadak sabaran kembali menjadi emosi.     

"Am... Emm...amm... Emm... Terus dari tadi? Belum ingat juga! Dasar tua dan sudah pikun!!!" Celetuk wanita cantik ini ketus. Wajah6 terlihat sangat cemberut, bibirnya manyun dan kedua alis matanya hampir saja menyatu. Ia terus saja mengomel tidak ada henti-hentinya, karena merasa dipermainkan oleh Jonatan.     

Jonatan hanya tersenyum ketika melihat wanita Kesayangannya itu merajuk. Ternyata enak juga kalau melihat tara seperti itu. Yang ia tahu wanita di depannya ini sangat keras kepala dan tidak pernah mau terlihat lemah atau manja-manja tidak jelas. Jika manja untuk merayu, tentu ia adalah ahlinya. Jika hanya untuk merajuk, itu jelas jerang ia perlihatkan kepada orang lain. Yang biasanya terlihat jelas di depan umum hanyalah, tara wanita yang cantik, cerdas, kuat, keras kepala dan ambisius.     

Jonatan meraih pinggang mungil itu kemudian berbisik pelan. "He... He... Aku ini masih muda dan perkasa. Mana mungkin aku akan mudah lupa dengan hal sekecil itu. Jika aku katakan siapa yang sedang sakit, kau pastinya akan sangat terkejut sayang. Aku mana mau melihatmu sedih dan syok begitu." Jelas Jonatan yang berganti bertingkah manja, dengan meletakkan kepalanya di bahu Tara.     

Tara yang sudah jengkel, bukannya tersentuh malah mendorong jauh kepala laki-laki tampan ini dari bahunya. "Sudahlah, jangan banyak alasan. Katakan cepat! Memang berita apa yang akan membuat aku syok Sampai bengong Dan mulutku menganga." Kata tara yang tetap memaksa jonatan untuk     

mengatakannya. Ia sama sekali tidak suka di buat penasaran. Yang membuat penasaran di dalam hidupnya sampai saat ini hanya satau hal saja. "Mengapa yohan lebih memilih tiara daripada dirinya? Jelas semua yang ia miliki jauh lebih baik dari pada Tiara." Pikiran tara.     

" Tuan Kim mengatakan kalau yang sakit itu presdir Kim alias kim yohan. sudah? Puas?" Kata Jonatan jengkel dan setengah cemburi jika harus menyebut nama laki-laki itu di depan tara. Yang ada wanita cantik di depannya ini akan berbinar matanya dan gairahnya untuk mengejar miliader itu bangkit kembali. Ya walaupun itu juga bukan urusannya, atau haknya untuk melarang? Tetap saja ia merasa tersaingi.     

Seperti yang sudah diprediksi oleh Jonatan. Wanita Cantiknya ini mengeluarkan ekspresi yang berlebihan. "Apa! Yohan? Apa kau yakin? Kenapa ia bisa sakit? Terus dimana dia dirawat sekarang? Bagaimana keadaannya saat ini?" Kata tara yang terus-menerus bertanya dan menggoyangkan bahu Jonatan dengan panik. Bahkan ia berbanding terbalik ketika ia tahu jika papanya sakit, yang terlihat santai, tenang dan terlihat tidak perduli. Tetapi kali ini ia berekspresi sangat panik dan khawatir. Seolah-olah yang sedang sakit adalah belahan hatinya dan orang yang sangat penting dalam hidupnya.     

Jonatan hanya bengong melihat ekspresi berlebihan dari tara jiang ini, yang menurutnya sudah tergolong tidak wajar. Memangnya siapa yohan dalam hidup wanita cantik ini, kekasihnya? Bukan juga. Suaminya? Apalagi itu, sudah jelas bukan. Saudara atau kakak, adik laki-laki? Bukan juga. Tetapi mengapa tara seolah memberikan tempat yang sangat spesial untuk laki-laki itu? Sedangkan dia yang selama ini menemaninya dalam suka duka wanita cantik ini hanya dapat hinaan saja. Ya.. walaupun mereka bersama hanya berdasarkan kesepakatan saja.     

"Jonatan! Kenapa kau hanya diam saja? Ayo, cepat jawab pertanyaanku?" Tanya tara sekali lagi.     

" Aku tidak tahu? Aku ini bukan petugas medis, lagi pula aku kesini juga untuk menjenguk papamu, selain itu tuan kim juga buru-buru tadi. Mana sempat aku bertanya. dimana kamar Yohan sekarang?" Jawab jinatan dengan jengkel dan emosi. Bisa-bisanya tara bertanya sola laki-laki lain kepadanya. Memang tara, kalau aku membahas tentang tiara, ia bisa terima begitu?. Jonatan hanya bisa membatin semua perasaannya, tanpa bisa mengutarakan semuanya secara gamblang dan jelas untuk saat ini. Jika ia sampai membuat tara marah sedikit saja, perusahaannya bisa dalam bahaya.     

Direktur Jerry bjiang yang sedaribtadi sudsh sadar dan diam. Tiba-tiba berdeham dengan keras, sebagai kode bahwa di ruangan itu masih ada orang lain. Ia hanya melihat sekilas punggung laki-laki yang sedang bersama Tara.     

"Eh'em... apakah kalian sudah selesai? Jika sudah, pergilah! Jangan membuat gaduh di kamarku. Aku ini butuh istirahat, bukan mendengarkan orang yang sedang berdebat!" Kata direktur jerry setengah menyindir keduanya tepat dengan kata-kata yang keras dan menusuk. Seolah-olah kedua orang yang tengah duduk di sofa itu tidak tahu sopan santun dan tata cara yang baik dalam menjenguk orang sakit.     

Tara dan Jonatan Seketika menoleh kearah Tempat tidur pasien, tempat direktur Jerry jiang terbaring.     

"Papa sudah bangun?" Kata tara yang berdiri dan berjalan mendekat kearah tempat tidur pasien itu.     

direktur Jerry Jiang terlihat acuh saja, melihat putrinya berjalan mendekat dan bertanya tentang keadaannya. Apalagi ia tadi mendengar sendiri. betapa perawatannya Tara kepada suami saudarinya itu.      

"Sepertinya yang kau lihat. Menurutmu bagaimana keadaanku?" Jawab papa tara ini dengan nada suara yang menjengkelkan jika di dengar secara langsung.     

"Haist... Papa, apakah kau tidak bisa bermulut manis sedikit saja ketika berbicara denganku?kata-katamu sungguh menjengkelkan sekaligus menyakitkan di telingaku." Kata tara yang mulai memprotes kelakuan papanya itu terhadapnya.     

"Ya, seperti yang kamu lihat. Aku sudah mendingan. Aku seharusnya berterimakasih kepada asisten steve dan juga putri sahabatku Yuchen. Merekalah yang memebawaku dengan tepat waktu ke ruamh sakit, disaat aku sekarat. Padahal jelas-jelas mereka hanyalah orang lain, tetapi bersedia menunggu dan menjagaku sampai pagi. Berbeda sekali dengan seseorang yang mengaku dan dikatakan masih Keluarga ku sendiri. Aku hilang dan tidak pulang sehari semalam, tidak ada yang perduli. Apalagi mencariku, yang ada mereka malah menuduhku main gila dengan wanita diluar sana. Kepada orng seperti itukah, aku harus bermulut manis?" Kata direktur Jerry jiang menyindir kelakuan istri dan putri sulungnya secara terang-terangan.     

Tara hanya bisa terdiam karena semua yang dikatakan oleh Papanya Itu adalah kenyataan. walaupun pada dasarnya kemarin Ia hanya bercanda kepada mamanya. Ia tidak menyangka jika Mamanya itu benar-benar akan cemburu dan mengomel kepada bapaknya. Ya Siapa yang tahu jika Papanya itu tidak pulang karena masuk ke rumah sakit, sebab penyakit lamanya kambuh.     

Binatang datang mendekat untuk memberi salam kepada direktur jerry jiang. sepertinya ia mengerti keadaan sekarang ini tidak mungkin untuk membahas kerjasama antara kedua perusahaan untuk sementara waktu.semua itu bisa dilihat dari kondisi emosional direktur Jerry jiang, Yang sepertinya tidak akan bisa diajak komunikasi dengan mudah. jika putrinya Tara saja tidak bisa menaklukkannya dan mengambil hatinya untuk saat ini, apalagi dia yang hanyalah orang luar dan tidak mempunyai ikatan keluarga dengan pemilik perusahaan JT grup itu.     

"Selamat sore direktur Jerry." Sapa jonathan dengan Tersenyum manis.      

Laki-laki tempat ini berdiri tepat di samping Utara yang sedari tadi hanya terdiam dan tidak mampu membantah kata-kata Papanya.     

"Oh, kamu Natan. Ada apa kamu kemari?" Tanya Jerry Jiang dengan ketus. iya masih ingat benar, bagaimana Papa dari pemuda di depannya ini mengajaknya minum di bar itu kemarin. Mereka semua teman-teman yang membuatnya terbaring di tempat tidur rumah sakit seperti ini.     

------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.