CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

272. Dilema sang presdir



272. Dilema sang presdir

0Setelah selesai makan siang yohan dan Tiara turun dari lantai 2 taman bermain itu kemudian berjalan menuju sebuah wahana permainan outdoor.jika tadinya dan Tiara sudah puas dengan semua permainan di wahana indoor sekarang waktunya Mereka mencoba wahana yang jauh lebih menantang di luar gedung.     

Wahana permainan berikutnya yang akan dituju oleh pihak dan Tiara adalah pulau ajaib , dimana di wahana itu Yohan dan Tiara bisa melihat sebuah pulau buatan kecil di tengah danau yang sangat indah.     

Setelah selesai dari pulau ajaib pasangan kekasih ini mulai berburu souvenir mereka inginkan barulah Setelah itu mereka akan menuju wahana berikutnya yang mungkin Yohan sendiri tidak akan pernah mengizinkan istrinya untuk menaiki wahana ekstrem. Tetapi jika hanya sekedar melihat saja tentu bukanlah masalah besar untuknya.     

"Sayang hari sudah semakin sore apakah tidak sebaiknya kita segera pulang saja? Aku takut kamu nanti akan kecapean dan kondisi tubuhnya akan lemah lagi." Kata yohan yang meminta istrinya untuk segera pulang karena khawatir.     

wanita cantik ini menggelengkan kepalanya pertanda ia belum puas jika belum semua wahana berhasil ia taklukkan atau telah Ia kunjungi setidaknya.     

"Ayolah... Yang benar saja kita sudah berjalan-jalan disini seharian penuh. Apakah kakimu tidak capek atas sakit? Kita bisa kembali ke tempat ini kapan saja kamu mau, tetapi kali ini kita harus pulang."kata Yohan memperingatkan istrinya dengan tegas.     

"Tidak! Kamu pembohong cuma kamu selalu saja sibuk dengan pekerjaan yang ada di perusahaan. Bagaimana bisa kita akan pergi ke sini setiap aku menginginkannya? Hari ini adalah bonus darimu untukku yang telah lama bersabar menantikanmu hanya sekedar untuk jalan-jalan bersama Tuan presdir! Please, 1 wahana lagi setelah itu aku akan mengikuti perintah untuk pulang dan beristirahat dengan baik di rumah. "Kata Tiara menolak dengan alasan kesibukan suaminya ketika sudah terlena dengan pekerjaan di perusahaan. Sungguh waktu kali ini adalah sangat berharga bagi wanita ini belum tentu ia bisa menikmatinya satu minggu atau 1 bulan yang akan datangbelum tentu suami tanpanya itu memiliki waktu luang untuk menemaninya jalan-jalan lagi.     

Yohan hanya bisa menghela nafas panjang. ia benar-benar tidak pernah bisa menang jika berdebat dengan istri kesayangannya itu, bukan karena ia tidak tegas ataupun tidak bisa diandalkan tetapi melainkan memang yang dikatakan oleh istrinya semua itu benar. selama ini ia terlalu sibuk dengan pekerjaan di perusahaan dan kurang memperhatikan istrinya serta tidak banyak waktu luang yang bisa mereka habiskan bersama. Pada kenyataannya, setelah hari ini berakhir pun harus bekerja kembali di perusahaan seperti biasanya dan berangkat pagi Pulang Malam dan paling awal adalah sore hari Jika ia tidak lembur di perusahaan karena banyak sekali pekerjaan yang sedang menumpuk dan harus segera diselesaikan.     

"Baiklah, ini wahana yang terakhir yang akan kita kunjungi sayang kamu harus memegang janjimu setelah ini kamu harus pulang dan beristirahat dan baik. " Kata sampai Yohan yang memilih untuk mengalah kepada istrinya dan mengikuti kemauan Tiara.     

mereka berdua akhirnya manggasang David wahana yang terakhir.sebuah wahana permainan yang tidak kalah seru dan menegangkan bahkan mungkin lebih ekstrim dibandingkan wahana roller coaster yang terkenal mendatangkan itu titik sesampainya di tempat wahana itu Yohan terlihat bengong dan menepuk keningnya sendiri seakan tak percaya jika wahana itulah yang akan dikunjungi oleh istri cantiknya itu. jika wahana es skating saja ya sudah melarangnya dengan keras. apalagi dengan wahana yang satu ini, yang jelas-jelas sangat memacu adrenalin dan sangat menegangkan. laki-laki tampan ini tidak akan pernah dan tidak akan mengizinkan istrinya untuk menaikinya.     

Yohan menarik nafas dalam-dalam, ingin rasanya ia marah tetapi tentu saja ia tidak dapat melakukan hal itu.     

 " Sayang, Apakah kau tidak salah tempat?" Tanya Yohan sembari melihat istrinya dengan tatapan matanya yang tajam, tanda laki-laki tampan ini sedang marah namun tidak bisa mengungkapkan dengan kata-kata.      

Wanita cantik ini hanya tersenyum simpul. " Tentu saja aku tidak bisa. Aku memang ingin mengunjungi wahana ini, Tetapi kan aku tidak bilang jika aku yang akan menaiki nya."jawab Tiara dengan tatapan nakal dan usilnya. Seorang wanita cantik ini bersiap untuk melakukan sebuah rencana kecil yang jauh untuk suami yang sangat penurut hari ini.     

Yohan menatap istrinya dengan curiga rasanya merasa tidak enak, jangan-jangan istri kesayangannya itu sudah menyiapkan sebuah rencana untuk mengerjai nya lagi, seperti di wahana Ice skating yang pertama mereka kunjungi saat masuk di taman bermain ini.     

"Tunggu, Sayang kamu tidak berfikir untuk memintaku menaiki wahana itu, bukan???...." Tanya laki-laki tampan ini yang penuh kecurigaan unjuk rasa penasaran menyelimuti hatinya.     

Mendengar pertanyaan yang membuat gelisah dari suaminya. kelinci kecil sang presdir ini justru tersenyum menyeringai seolah membenarkan apa yang ada dipikiran kan laki-laki Tampan itu.     

"He'em... tentu saja yang akan menaikinya! Aku yakin suamiku yang tampan ini tidak akan mengizinkan untuk naik ke wahana yang berbahaya itu. Dan sebagai gantinya maka pangeran tanpa tuh ini yang akan pangeran tampan ku ini yang akan menggantikan sang permaisuri menaiki wahana yang memacu adrenalin ini." Tiara sembari tersenyum manis.     

"Tidak!...kali ini aku akan menolaknya. Aku tidak mau tahu, aku tidak bisa menaiki wahana itu sekalipun engkau memohon."Yohan dengan ekspresi wajah serius sekaligus penolakan tegas untuk permintaan istrinya.     

mendengar penolakan dari suaminya, tiba-tiba mata cantik dari istri kesayangan sang memerah ini dan air mata mulai bercucuran keluar dari kelopak matanya yang bulat itu. mengalir menyusuri pipi lembut dan putih itu.     

Melihat istrinya yang menangis seperti itu, rasa tak tega kembali muncul dan seolah meruntuhkan benteng pertahanan sang Presdir yang terbangun kokoh sebelumnya. Semua ini membuat laki-laki tampan ini menjadi dilema antara memenuhi atau tetap menolak untuk menaiki wahana ekstrem dengan ketinggian 38 meter dengan kecepatan mencapai 90 km/jam itu.     

-------------------------------00-------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.