CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

266. Taman bermain (3)



266. Taman bermain (3)

0Mendengar perkataan gadis kecilnya, mama muda ini menjadi sedikit bingung dan canggung karena iya takut Putri salju nya itu akan benar-benar melaporkan perbuatan mereka berdua kepada Papanya. Jika benar itu terjadi maka semuanya akan menjadi repot karena suami dari mama muda ini sangatlah overprotektif dan juga sangat cemburuan.     

"Emm... Memey sayang... Urusan mama dan Tante sudah selesai. Ayo kita lanjutkan masuk ke wahana yang ingin kamu kunjungi." Kata mama muda ini berusaha untuk merayu Putri cantiknya itu.     

"Iya Mimi sayang nggak boleh bilang sama papa  ya...?? Nanti Tante beliin es krim deh"kata gadis muda yang ada di sebelah gadis cantik ini iya juga berusaha untuk merayu Putri kecil kakaknya itu supaya bisa menjaga rahasia mereka berdua.     

Kedua wanita itu ada juga anak kecil itu akhirnya berjalan menjauhi pasangan suami istri ini menuju wahana yang ingin dikunjungi oleh gadis kecil itu.     

Tiara tertawa sendiri meskipun tidak terlalu keras karena mendengar celotehan gadis kecil itu, yang mulai memprotes kepada mama dan tantenya yang sedari tadi memandangi suaminya. walaupun sebenarnya Tiara juga tidak rela dan Risih, jika Jika ia dan juga suaminya dijadikan bahan gosip orang lain. tetapi karena mendengar ucapan gadis kecil itu yang sangat jujur dan polos. wanita cantik ini menjadi sedikit terhibur bahkan tidak mempermasalahkan semua itu.     

"Pufff...ha...ha... Lucunya gadis kecil itu tidak mungkin lain kali jika anak kita sudah lahir aku akan memintanya untuk mengikuti mu selalu agar engkau tidak bisa melirik wanita lain ha...ha..."kata wanita cantik ini sembari tertawa sendiri melihat tingkah konyol kedua wanita yang ada di sampingnya tadi. Wanita-wanita itu bertingkah seperti seorang pencuri yang sedang ketahuan mengambil sebuah barang dari rumah orang lain.     

Yohan menepuk dahinya. "Sayang kamu tidak perlu melakukan hal seperti itu. Apalagi sampai menggunakan anak kita menjadi seorang mata-mata untuk mengawasi papanya yang tampan ini. Tenanglah, aku bukanlah laki-laki yang seperti itu. bagiku kamu adalah yang terbaik dan yang tercantik sampai kapanpun. Tetapi kalau cuma sekedar melirik dan melihat saja, boleh kan???" Kata laki-laki tampan ini sembari semakin menggoda istrinya yang mulai mudah cemburu itu.     

Seketika wanita cantik ini langsung berkacak pinggang dan memasang wajah tidak suka mendengar ucapan selamanya itu. "Awas, saja kalau kamu berani melakukannya!!!" Kata wanita cantik ini dengan jengkel sambil menginjak salah satu kaki suaminya kemudian meninggalkannya begitu saja menuju salah satu wahana permainan yang ada di dalam taman bermain itu.     

"Aw...aw...." Pekik Yohan yang merasa kesakitan. Laki-laki tampan ini segera menyusul langkah istrinya, meskipun harus  berjalan sedikit pincang.     

Tiara berjalan lurus begitu saja tanpa menoleh kebelakang untuk mengetahui keadaan suaminya seperti apa. Wanita cantik ini benar-benar tak acuh tak acuh kepada Yohan jika sudah merasa kesal dengan perilaku suaminya.     

"Sayang, tunggu. Kamu mau kemana?" Teriak Yohan mulai berlari sambil memanggil istrinya. Setelah jaraknya sudah dekat laki-laki tampan ini dengan cepat meraih lengan istrinya yang terlihat melangkahkan kakinya menuju ke wahana Ice skating. Sebuah wahana yang memfasilitasi pengunjung untuk dapat menikmati keasikan dan bermain meluncur diatas permukaan es yang dingin.     

"Sayang, berhenti!!! Apa yang akan kamu lakukan di tempat ini? Aku tidak akan mengizinkan mu untuk main di permainan ini. Permukaan es itu sangatlah licin, tahukah engkau betapa bahayanya permainan ini untukmu sekarang! bagaimana ataupun terbentur? Tidak! Tidak sayang... Aku tidak bisa membiarkan itu terjadi." Kata Yohan dengan ekspresi wajah serius. sekalipun istrinya merengek sampai menangis ingin bermain di wahana ini, laki-laki tampan ini akan tetap bersikukuh untuk melarangnya demi kebaikan dan keselamatan istri dan juga calon bayinya.     

Tiara menatap sayur kepada suaminya, sebagai pertanda wanita cantik ini sangat ingin bermain wahana itu, tetapi ia tahu suaminya sedang tidak main-main marah kepadanya kalau ini. Sepertinya kali ini ia harus mematuhi perintah dari suaminnya itu demi kebaikannya.     

"Sayang..." Kata Tiara kepada Yohan yang belum selesai, tetapi sudah di potong oleh laki-laki tampan itu.     

"Tidak!... Sekali aku katakan tidak ya tidak!!!" Katanya sekali lagi menegaskan. Laki-laki tampan ini segera melipat kedua tangannya di depan dada sembari membuang muka dari istrinya, sebagai tanda bahwa hari ini ia tidak bisa lagi dirayu apapun di tawar dengan alasan apapun.     

"Sayang... Tunggu, dengarkan aku." Kata Tiara memohon.     

"Tidak! Aku tidak mau mendengarkan alasan apapun darimu sayang. Tidak! Itu terlalu berbahaya." Kata Yohan yang langsung menolak mentah-mentah, padahal wanita cantik ini sama sekali belum mengatakan alsan apapun.     

Tiara hanya bisa menghela nafas panjang sepertinya kali ini ya tidak akan berhasil untuk membujuk suaminya tidak satu-satunya cara bisa memuaskan keinginannya hanyalah dengan meminta suaminya untuk menggantikannya bermain ice skating, setidaknya ia bisa melihat dan keinginannya juga terwujud walaupun itu melalui tubuh suaminya.     

" Puh... Baiklah, kali ini aku akan menuruti semua keinginanmu dan tidak akan bermain ice skating. Tetapi sebagai gantinya, kau harus bermain untukku." kata wanita cantik ini sembari tersenyum simpul kepada suaminya.     

" Hah, Apa?! Aku? Kau memintaku untuk bermain ice skating?" Tanya Yohan yang mencoba memperjelas dengan segala pertanyaan yang dilemparkan kepada Tiara.     

" He'em" kata Tiara sembari menganggukkan kepalanya.     

"No... No... No! Tidak sayang, aku sudah lama sekali tidak pernah bermain ataupun berselancar diatas permukaan es yang licin itu." Jawab laki-laki tampan ini menolak dengan alasannya.      

"Ayolah sayang, please! Lakukan untuk ku. Jika kamu tidak mau melakukannya, maka aku sendiri yang akan masuk ke tempat itu dan berjalan di atas permukaan es yang kau bilang licin itu." wanita cantik ini tetap melawan tetapi juga disertai sedikit ancaman kecil kepada suaminya, sehingga membuat suami tanpanya itu mau tidak mau akan melakukan permainan itu untuknya atau dia sendiri yang akan melakukannya. Tetapi, jelas saja itu hanya ancaman kosong saja.      

-----------------------0     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.