CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

252. Mencoba menebus Kesalahan (3)



252. Mencoba menebus Kesalahan (3)

Yohan berjalan mendekat kearah tempat tidur, dimana istrinya sedang berada dan duduk di tepian sambil memandang Tiara. "Sayang... Jadilah anak baik hari ini."      

"Kenapa aku harus jadi anak baik, dan menurut kepadamu? Kamu bisa saja mengerjai aku sesukamu nanti. "Tiara sambil memalingkan wajah bibirnya manyun.      

Sebagai seorang laki-laki yang dominan tidak mungkin mengalah begitu saja dengan kata-kata istrinya yang berpura-pura merajuk itu. Dengan cepat dan sigap. Laki-laki tampan ini mengangkat tubuh istrinya dari atas tempat tidur dan membawanya menuju kamar mandi karena air hangatnya akan keburu dingin jika mereka masih saja berdebat soal hal kecil seperti itu.     

"Hai, turunkan aku! Kau selalu saja melakukan sesuatu yang kau mau, tanpa bertanya kepadaku dan tidak memperdulikan protesku."kata Tiara kepada suaminya..     

Yohan cuma diam tanpa membalas atau menjawab apapun dari perkataan istrinya itu setelah sampai di kamar mandi ia menurunkan istrinya di tepian mandi dan berdiri tegak di depannya.     

"Sayang... Sekarang katakan padaku? Kau yang melepasnya atau aku yang melepasnya? "Maksud dari laki-laki tampan ini adalah apakah istrinya ingin Ia membantunya untuk melepaskan baju tidurnya dan membantunya untuk mandi atau ia ingin melakukannya sendiri. Untuk hal ini Yohan sama sekali tidak ingin memaksa istrinya.     

"Hah, apa??? buka apa???" Kata Tiara yang sama sekali tidak mengerti apa maksud yohan harus membuka apa dan apa yang akan yohan buka.     

Yohan menepuk dahinya sendiri, ingin sekali ia berteriak "Ya Tuhan istriku kenapa kau tidak mengerti jugaaaaa....." Pikirannya. namun laki-laki tampan ini mencoba untuk bersabar dan mengendalikan emosinya Bukankah ia sudah berjanji akan menjadi perawat tampan yang baik hati dan akan menuruti semua keinginan istrinya. untuk melakukan semua itu tentu saja ia harus memiliki kesabaran ekstra.     

Jangan menyentuh baju tidur milik istrinya, " sayang... apakah kau ingin berendam dengan memakai baju tidur indahmu ini? "Katanya sembari tersenyum menyeringai.     

" Ha...ha... Tentu saja tidak. memang kau pikir aku ini Putri duyung yang berendam dengan memakai baju seperti ini." Jawab Tiara dengan tertawa terbahak-bahak karena menurutnya perkataan suaminya itu sangatlah lucu. Mana ada orang yang mandi dengan memakai baju tidur. kalaupun ada seharusnya adalah pakaian renang.     

Yohan menghela nafas panjang. "Puh... Jika kau tau itu, seharusnya sedari tadi kau sudah paham dengan pertanyaanku. 'mau engkau yang lepas atau aku yang lepas?'." Kata yohan mengulangi lagi pertanyaannya.     

Setelah Yohan menjelaskan arti pertanyaannya tadi. Tiara baru faham, ternyata suaminya hanya ingin membantunya melepaskan baju yang iya pakai, supaya dia bisa segera mandi.     

" Oh, maaf. Aku bisa melakukannya sendiri, tetapi aku juga tidak akan menolak jika engkau membantuku untuk melepaskan pengait tali di belakang." kata Tiara yang sengaja mulai menggoda. iya tidak benar-benar ingin suaminya untuk membantunya semua itu hanya untuk menguji seberapa kuat suaminya menahan godaan darinya. Begitulah pasangan ini menjalani kehidupannya. keduanya sama-sama usil dan saling menjahili satu sama lain. jika Yohan terlihat tenang maka Tiara lah yang akan mulai usil dan jahil. Sehingga membuat Yohan terkadang sedikit jengkel dan juga merajuk, bahkan terkadang sampai cemburu. Begitu pun sebaliknya, jika Tiara yang terlihat tenang maka suaminya inilah yang akan bertingkah usil.     

Yohan mulai munarik nafas dalam-dalam dengan berat. "Sayang... Bisakah kau tidak menggoyahkan pertahanan ku? "Kata Yohan yang mulai mengeluh kepada istrinya karena godaan Tiara, sangat berat untuknya. Jangankan ketika sengaja digoda oleh istri cantiknya itu, istrinya sedang diam saja itu sudah membuat laki-laki tampan ini selalu tertarik dan susah mengendalikan diri.     

" Puff... Iya, iya...Maaf, aku hanya bercanda. Sekarang kau bisa keluar dan aku akan mandi sendiri." Kata Tiara sembari berdiri dan mendorong tubuh suaminya perlahan keluar dari kamar mandi. Ia kemudian menutup pintunya dari dalam.     

Sementara Tiara sedang mandi Yohan berjalan ke arah almari pakaian untuk mengganti pakaian kerjanya dengan pakaian santai. hari ini ia benar-benar tidak akan berangkat ke kantor dan memilih untuk mempercayakan semua kegiatan perusahaan kepada asisten pribadinya.     

Setelah selesai berganti pakaian ia menelepon asisten Steve. "Halo, presdir ada yang bisa saya bantu. "Tanya asisten Steve kepada atasannya tersebut.     

"Steve, sepertinya Hari ini aku tidak bisa datang ke kantor. Aku serahkan semua urusan perusahaan kepadamu dan jika ada sesuatu yang mendesak atau gawat dan perlu penanganan cepat, kau bisa segera menghubungi ku. "Pesan sekaligus perintah dari yohan kepada asisten pribadinya tersebut.     

"Baik, presdir. Saya mengerti." Jawab asisten Steve.     

"Baiklah, jika kau sudah mengerti. segera kerjakan semua tugas itu dan laporkanlah kepadaku nanti jika semuanya sudah selesai."jawab Yohan yang kemudian mengakhiri panggilan teleponnya.     

Setelah menelepon asisten Steve, sambil menunggu Tiara selesai mandi. Yohan berjalan keluar dari Kamar tidurnya menuju dapur, ia ingin memberikan sedikit kejutan kepada istri kesayangannya itu. Ia ingin membuatkan makanan dan minuman ringan untuk Tiara, meskipun bukan masakan yang terlalu berat dan memerlukan waktu lama untuk memasaknya. Yohan ingin membuatkan jus alpukat kesukaan istrinya dan juga semangkok salad buah.     

Sesampainya di dapur ia bertemu dengan koki Lim dan kepala pelayan bibi Sue yang tengah mengobrol bersama.      

"Tuan Muda, ada yang bisa kami bantu?" Tanya bibi Sue.     

"Apakah tuan ingin saya menyiapkan makan dan minuman?" Tanya koki Lim.     

Yohan berjalan mendekat dan berdiri tepat di depan dua pelayan itu. "Oh, tidak perlu. Aku hanya butuh beberapa bahan untuk membuat salad buah dan jus buah alpukat segar yang biasa di makan dan di minum oleh istriku." Kata Yohan kepada kepala pelayan bibi Sue dan koki Lim.     

Kepala pelayan dan koki itu saling berpandangan dan menunjukkan ekspresi wajah yang sedang bingung di dalam hati mereka berkata "apa sebenarnya maksud dari tuan muda? Mungkinkah tuan muda ingin membuat makanan dan minuman itu sendiri dan meminta kami hanya untuk membantunya menyiapkan bahan-bahan saja. Ya Tuhan... Ini benar-benar sebuah keajaiban."     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.