CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

251. Mencoba menebus Kesalahan (2)



251. Mencoba menebus Kesalahan (2)

0Tiara terlihat bingung. Apa yang lebih penting yang bisa dilakukan Yohan dirumah, dibanding pekerjaannya di kantor???.     

"Sesuatu yang penting? Apakah akan ada acara pesta atau tamu penting yang akan datang? Ayolah katakan padaku! apa sesuatu yang penting itu?" Tanya wanita cantik ini sambil memandang suaminya, ia merasa sangat penasaran dengan jawaban Yohan.     

Yohana hanya menggelengkan kepalanya sebagai tanda bahwa semua yang ditanyakan oleh Tiara kepadanya adalah salah atau tidak ada yang benar satupun karena tidak akan ada pesta ataupun tamu penting yang akan datang ke kediaman keluarga besar Kim. wanita cantik ini jelas tidak tahu bahwa yang dimaksud sesuatu yang penting perkiraan adalah dia.     

"Tidak, tidak ada tamu ataupun pesta. "Jawab laki-laki tampan ini dengan singkat.     

Dia semakin penasaran setelah mendengar jawaban yohan. "Jika bukan keduanya, apa yang lebih penting daripada pekerjaanmu di kantor. Bukankah selama ini kau tidak pernah membiarkan pekerjaanmu di kantor sampai terbengkalai, bahkan kau kau terkadang terlalu sibuk sampai tidak ada waktu untuk dirimu sendiri."kata Tiara yang mempertanyakan alasan suaminya.     

Yan memeluk Tiara dari arah belakang sehingga keduanya sekarang sedang menghadap dan berdiri memandang ke arah taman depan keluarga Kim. Taman itu terlihat indah dihiasi dengan bunga-bunga berwarna-warni, air mancur yang cantik dan juga tanaman lainnya yang berwarna hijau yang membuat mata terasa tenang dan nyaman ketika melihatnya tidak.     

Yohan menelusupkan kepalanya di dekat leher Tiara dan meletakkannya di atas pundak wanita cantik ini. "Sayang tahukah kamu Aku akan ganti profesi hari ini?" kata Yohan lembut dan manja. Iya sedang menunggu reaksi Tiara jika mendengar kalimat itu. Iya yakin istri cantik nya ini akan terkejut dan langsung bertanya apa yang telah terjadi? Benar saja semua yang ia duga, wanita cantik ini seketika langsung membalikkan badannya dan menatap kearah mata suaminya dengan serius.     

"Sayang! Apakah terjadi sesuatu dengan perusahaan kita? Katakan kepadaku , apakah perusahaan kita sedang mengalami krisis?atau kebangkrutan? atau masalah rumit lainnya? atau ada musuh yang sedang memasukkan mata-mata ke dalam perusahaan dan mencuri data-data kita? atau sedang ada yang korupsi uang perusahaan sehingga menimbulkan kerugian besar?" Tanya Tiara kepada yohan secara membabi-buta. pertanyaan itu seakan tidak ada habisnya terus berlanjut Dan saling sambung-menyambung, sehingga laki-laki ini hanya bisa tertawa karena bingung untuk menjawabnya.     

Sikap Tiara ini bukannya membuat Yohan menjadi jengkel Tetapi malah membuat laki-laki tampan ini semakin gemas dan juga ingin tertawa.     

 "Sayang, bisakah kau kalau bertanya di satu persatu saja." Jawab Yohan sambil menggosok hidungnya ke hidung mancung Tiara. Iya ingin sekali menggigit bibir mungil merah istrinya yang sedang menganga karena bengong menunggu jawabannya.     

"Hah!... Iya, baiklah. Apakah terjadi sesuatu diperusahaan?" Tanya Tiara perlahan.     

Sekali lagi Yohan hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum hal itu sudah mewakili jawaban dari laki-laki tampan ini bahwa tebakan atau pertanyaan dari istrinya itu adalah salah.     

" Bukan juga. Sayang... Kau tidak sedang sakit, bukan?"kata Tiara sambil meletakkan telapak tangannya di atas dahi suaminya untuk mengecek suhu badan Yohan dan memastikan suaminya baik-baik saja dan tidak sedang demam.     

"Puff... Sayang. Aku baik-baik saja, jangan khawatir. Semua masih aman dan terkendali." Kata Yohan sembari tertawa kecil.     

"Terus... Jika memang semuanya baik-baik saja, mengapa kau tadi berkata seperti itu? Kau benar-benar membuat aku khawatir." Kata Tiara dengan wajah cemberut. Ia seperti sedang dikerjai oleh suaminya.     

"Aku tidak bohong! Aku benar-benar akan melepaskan jabatanku sebagai presiden direktur perusahaan Lianxi Grup khusus untuk satu hari ini. Kamu tahu mengapa?" Kata Yohan menundukkan wajahnya dan memandang lembut ke wahjah istrinya. Mengangkat lembut dagu Tiara dan mendaratkan ciuman hangat dan mesra di dalamnya.     

Tiara hanya terdiam tanpa sepatah katapun. Wanita cantik ini tubuhnya seperti terkunci dan mematung. Ia tidak memahami maksud semua perkataan suaminya, tetapi tidak pernah bisa menolak semua sentuhan lembut itu. Justru, semua kehangatan itulah yang tidak pernah ia dapatkan dari keluarganya dan sekarang disempurnakan oleh suaminya.     

"Semua itu karena kamu dan untukmu. Aku ingin merawatmu dan berusaha memenuhi segala sesuatu yang kau inginkan." Jawab Yohan. Setelah melepaskan kecupan indahnya kepada istrinya. Obat penurun emosi yang paling ampuh yang ia miliki.     

Wajah Tiara Seketika merona merah. Suaminya sungguh manis dan membuatnya terasa meleleh saja. Wanita cantik dan jutek ini, benar-benar berubah drastis menjadi lembut dan perhatian kepada suaminya setelah menikah. Meskipun awal ia selalu menolak sentuhan itu, tetapi sekarang ia yang selalu mengharapkan dan menantikannya. Ya... Sentuhan lembut suaminya bukan yang lain.     

"Apa maksudmu?? Aku baik-baik saja. Mengapa harus dirawat? Aku juga sedang tidak menginginkan apapun sekarang." Kata Tiara sedikit memalingkan wajahnya untuk menyembunyikan wajah merah tomat miliknya. Yohan pasti akan besar kepala jika melihatnya sedang malu-malu kucing seperti ini.     

"Oh, ya?? Mari kita buktikan jika kau baik-baik saja." Yohan dengan tiba-tiba mengangkat tubuh mungil Tiara dan berjalan menuju tempat tidur.     

"Aw..." Teriak wanita cantik ini karena terkejut dengan tindakan suaminnya yang mendadak itu. "Sayang.... Kau tetap saja nakal!" Protesnya.     

Yohan meletakkan tubuh Tiara ditempat tidur dengan hati-hati. Kemudian bangun dari tempat tidur dan menyingsingkan lengan kemejanya. "Sayang... Tunggu Disni, aku akan menyiapkan air hangat untuk mu mandi." Kata Yohan kepada istrinya. Kemudian ia berjalan ke arah kamar mandi setelah melihat istrinya menganggukkan kepalanya.     

Sekitar 10 menit, laki-laki tampan Ini sudah kembali dan tersenyum kepada istrinya. "Semuanya sudah siap. Mari aku gendong!" Kata Yohan mengedipkan matanya.      

"Tidak perlu, aku bisa berjalan ke kamar mandi sendiri." Kata Tiara.     

"No... No... No... Tidak ada yang bisa memprotes untuk hari ini" kata Yohan sambil menggoyangkan jari telunjuknya kekanan dan ke kiri.     

Yohan berjalan mendekat kearah tempat tidur, dimana istrinya sedang berada dan duduk di tepian sambil memandang Tiara. "Sayang... Jadilah anak baik hati ini."      

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.