CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

150. Masih pagi Sudah berisik



150. Masih pagi Sudah berisik

0Tara berjalan ke arah pintu dan membukanya. "Ada apa? Berisik sekali mulutmu. Apa kau tidak tahu aku masih tidur!" Kata wanita cantik ini sambil berkacang pinggang serta berbicara dengan sedikit kasar.      

Xin en menundukkan kepalanya dengan takut tanpa berani menatap kearah nonan mudanya yang super galak itu. Kedua tangannya terkait erat di depan dadanya.     

"Ma..maaf. Nona sudah ditunggu tuan dan nyonya besar di bawah" jawab pelayan itu dengan gemetar.     

"Hmm...Ya." gumamnya malas bahkan suaranya seperti tidak terdengar. Mata masih malas terbuka dan sesekali menguap.     

Tara berjalan keluar dari kamarnya dan turun ke lantai bawah dengan masih memakai baju tidur. Ia tidak peduli apa yang dikatakan oleh para pelayan itu, pada dasarnya tidak akan ada yang berani mengucapkan sepatah kata pun yang akan menyinggung nya apalagi jika mereka hanya seorang pelayan rendahan.     

"Kenapa kalian memanggilku, aku masih sangat ngantuk. Lagipula jadwal penerbangan ke kota J masih nanti siang." Jawabnya dengan mata masih setengah tertutup.     

"Papa hanya ingin memastikan bahwa kau tidak lupa dengan tugasmu hari ini. Ingat! Dokumen itu harus sampai di tuannya dengan selamat." Kata Jerry menegaskan perkataannya.     

" Huaahh.....Ya! Ya...aku tahu. Masih ada lagi? Jika tidak aku mau tidur lagi." jawabnya malas disertai menguap berkali-kali. Tara duduk salah satu sisi kursi yang lain. Meskipun tubuhnya berada di tempat itu, tetapi pikirannya seolah masih tertinggal diatas trmpat tidur. Ia sama sekali tidak mendengarkan apa yang tengah di bicarakan oleh papanya.     

Sonya yang sedari tadi hanya diam duduk di samping suaminya mulai angkat bicara.     

"Sayang, apakah kamu tidak ingin mengantarkan Kami sampai bandara?" Tanya soalnya kepada putri kesayangannya itu.     

"Tidak! Aku hanya ingin tidur. Lagipula kalian sudah terlalu sering pergi ke luar negeri. Hanya ke bandara saja, bukan ke pemakaman. Mengapa harus diantar" kata-kata Tara yang seenaknya dan semakin kurang ajar dan tidak sopan.     

"Kau! Dasar anak kurang ajar! Apa maksud perkataanmu itu?!" kata Jerry Jiang hampir saja memukul wajah Tara namun dihalau oleh Sonya. Ia tidak bisa melihat putri kesayangannya itu di pukul meskipun ia tahu Tara memang sangat keterlaluan dan sembarangan dalam berbicara kali ini.     

"Sudahlah! Cepat pergi sana, jangan buang-buang tenaga papa untuk memarahiku sepagi ini. Jika tidak ada yang ingin papa dan mama katakan lagi, Aku ingin kembali ke kamarku untuk tidur lagi" kata Tara berdiri dari duduknya Kemudian melangkah meninggalkan ruang makan dan kembali ke kamarnya untuk melanjutkan tidurnya.     

"Kenapa kamu halau tanganku itu? Tara harus dikasih pelajaran. Semakin lama semakin tidak enaknya saja ucapannya." kata Jerry kepada Sonya.     

"Sudahlah! Kita urus dia nanti. Sekarang kita sarapan dulu, setelah itu kita harus segera berangkat ke bandara. Jika tidak, kita bisa ketinggalan pesawat." kata Sonya yang masih berusaha menenangkan emosi dari suaminya.     

" Ya, kau benar sayang. Sebaiknya kita sarapan dulu, Kemudian segera berangkat ke bandara." Kata Jerry Jiang mengiyakan perkataan istrinya. Mereka berdua berjalan ke ruang makan untuk sarapan pagi.     

Setelah mereka berdua selesai sarapan pagi.     

Jerry Jiang dan Sonya Jiang berangkat bersama sama bandara kota S dengan diantar oleh sopir pribadi mereka seperti biasanya dan meninggalkan putrinya yang kurang ajar itu di rumah tanpa berpamitan terlebih dahulu. Begitupun sebaliknya, Tara juga tidak peduli jika hari ini papa dan mamanya akan berangkat ke luar negeri untuk perjalanan bisnis dan juga menghabiskan sedikit waktu untuk berlibur bersama selama beberapa hari di kota London. Wanita cantik ini lebih memilih untuk melanjutkan tidurnya daripada mengantarkan mama dan Papanya sampai ke bandara kota S.     

TOKO PERHIASAN DIAMOND     

Disisi lain di kediaman keluarga besar Kim. Seperti biasanya Yohan setiap pagi selalu terbangun dari tidurnya terlebih dahulu daripada tiara. setelah itu dia pergi ke kamar mandi kemudian bersiap-siap untuk berangkat ke kantor ini adalah kegiatannya setiap hari barulah setelah ia siap dengan pakaian rapi Yohan akan membangunkan istrinya yang masih tidur.     

"Hmm... Benar-benar Nyonya muda yang malas. Kamu tidak akan bangun jika belum aku mengerjaimu sampai puas." Gumam Yohan lirih. Ia tersenyum sendiri melihat wajah mungil dengan air liur di sekitar pipi tembem istrinya.     

"Hai sayang... Sebenarnya kau sedang mimpi apa? Air liurmu itu sudah mengalir seperti saluran irigasi saja." Laki-laki ini masih mengamati pose-pose tidur Tiara yang sesekali mengecap seolah sedang memakan sesuatu saat tidur. Kaki dan tangannya membentang dari sisi kanan ranjang sampai sisi kirinya. Seolah ranjang itu hanya miliknya sendiri. Benar-benar tidak ada kesan feminim sama sekali saat tidur.     

"Sayang...sayang... bangun" bisik Yohan lirih. Namaun Tiara seoalah sedang nyenyak dengan tidurnya dan tidak mendengar apa-apa.      

Yohan memutuskan untuk mandi terlebih dahulu, bagaimanapun ia juga harus berangkat ke kantor pagi ini. Biarkan Tiara tidur saja dulu, setelah ia selesai mandi baru akan membangunkan wanita cantik ini lagi.     

dengan memakai setelan jas rapi dan siap berangkat ke kantor, Yohan malah berbaring kembali di samping istrinya dengan posisi miring dan menjadikan lengannya sebagai bantal kepala. Dengan usil Yohan mencolek-colek hidung Tiara dengan ujung selimut bulu milik mereka sampai wanita ini merasa hidungnya gatal.     

Tiara mulai terbangun karena tidurnya mulai terusik. "Kamu usil sekali sayang. Selalu saja mengerjaiku." Protes Tiara di pagi hari.     

"Dasar nyonya muda yang pemalas. Bagaimana bisa kau masih tidur sedangkan suamimu sudah akan berangkat ke kantor." Jawab Yohan dengan senyuman serta memencet hidung istrinya dengan gemas.     

"Ough...sakit. kamu jahat! Terus aku harus bagaimana? Aku bosan setiap hari hanya hidup diatas ranjang ini. tidak ada satu pekerjaan pun yang bisa aku lakukan. Bangun pagi, mandi, sarapan, istirahat lagi, mau jalan-jalan saja harus pakai kursi roda. Aku bukan orang sakit, adakalanya aku merasa jenuh sebab itulah aku ingin bekerja kembali di perusahaan." Keluh wanita cantik ini kepada suaminya.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.