CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

139. Makan Malam Keluarga (1)



139. Makan Malam Keluarga (1)

0Sesampainya di dalam kamar Tiara duduk di depan meja rias. Ia ingin berbicara dengan suaminya tentang Makan malam dengan keluarganya nanti.     

"Sayang, sebenarnya aku ingin sekali pergi dengan Papa dan Mama serta juga engkau. tetapi aku takut jika nanti aku membuat malu keluarga kalian dengan keadaanku yang seperti ini. Kamu tahu kan? Aku masih sering merasa mual dan tiba-tiba muntah ketika memakan jenis makanan tertentu yang aku sendiri tidak bisa menduganya. Makanan itu bisa diterima oleh perutku atau tidak?" Jelas Tiara kepada Yohan yang merasa tidak enak untuk menolak permintaan papa dan mamanya secara langsung, sehingga ia harus menjelaskannya kepada suaminya supaya bisa mengerti apa yang dimaksud dan tidak ada kesalahpahaman kedepannya.     

Yohan cuma tersenyum, ternyata Tiara hanya mengkhawatirkan hal kecil itu saja.     

"Sayang, Kamu tidak akan pernah membuat kami malu. kamu seperti itu karena memang kamu sedang hamil di trimester pertama, jadi masih sering merasakan mual dan muntah. Tenanglah, kita pergi ke restoran milik pribadi keluarga Kim. Jadi kamu jangan khawatir, di sana kami ada tempat khusus untuk keluarga kami." jelaskan kepada Tiara, supaya wanita ini tidak merasa gelisah lagi. Yohan mengelus kemudian mencium perut mungil istrinya.     

Mendengar perkataan Yohan hati Tiara seakan diterpa angin sejuk yang menenangkan hati dan jiwanya. Perasaan yang awalnya gundah dan gelisah sekarang telah hilang, berganti dengan semangat dan kebahagiaan. "Benarkah! Jika memang begitu, Aku mau pergi dengan kalian. tadinya aku berpikir kita akan berada di tempat umum bersama orang banyak." Jawab Tiara dengan mata berbinar bahagia.     

"Yups.... kalau begitu, Cepatlah mandi atau kamu ingin aku yang membantumu untuk mandi? He...he..." Tanya Yohan dengan sesekali tersenyum genit seperti biasanya.     

Tiara cuma bisa menghela nafas panjang, "sayang, jangan mulai lagi ya. Aku benar-benar lelah. Kamu sudah menggodaku sampai menindih perutku, kasihan anak kita di dalam di tindih gajah. dia pasti kesakitan! Tapi apalah daya, papanya yang super mesum ini mana mau mengerti?" Sindir Tiara kepada Yohan untuk menggoda suaminya.     

" Ahaa....Gajah belalainya panjang Lo..." Bisik Yohan kembali ke telinga Tiara untuk menggodanya sekali lagi.     

Tiara menarik nafas dalam. "Hemm...masih saja genit ya..." Kata sambil melotot dan mencubit kecil pinggang suaminya yang usil itu dan sedikit mesum.     

"Augh..au... Sakit loh sayang, itu kan kenyataan apa yang salah dari yang kau katakan. Bukankah benar kalau gajah itu belalainya panjang, telinganya lebar dan matanya sipit. Terus salahku dimana? Hmm...Sepertinya ada seseorang yang pikirannya sedang mesum ya?" kata Yohan sedikit menyindir dengan mata melirik ke arah Tiara sambil tersenyum.     

"Mesum? Siapa yang mesum? Tidak! Tidak ada yang mesum pikirannya?" Jawab cantik ini sambil menghindari tatapan mata suaminya yang wajahnya berada tepat di hadapannya saat ini. Wajah Tiara sudah mulai merah karena malu karena salah sangka.     

Yohan mengecup kening istrinya kemudian duduk berlutut di depan perut Tiara dan mengelus lembut perut itu, menciumnya sambil berbisik, "sayang maafkan papa ya. Jangan khawatir Nanti papa akan bermain denganmu lagi dan juga mama" bisik Yohan di perut Tiara.     

"Sayang...Aku mau mandi dulu," kata Tiara suaminya.     

"Oh, baiklah. Aku akan menunggumu" jawab     

Yohan juga berdiri dan berjalan menuju sofa sambil menunggu istrinya selesai mandi baru kemudian iya berangkat mandi setelahnya.     

Beberapa saat kemudian Tiara sudah selesai mandi dan keluar dari kamar mandi. Yohan berjalan mendekatinya, "sayang, kamu ganti baju dulu. Aku sudah menyiapkan baju yang akan kau pakai di atas tempat tidur." kata Yohan kepada Tiara sebelum laki-laki ini masuk ke kamar mandi.     

Tiara berjalan menuju tempat tidurnya dan mengambil pakaian yang telah disiapkan oleh suaminya untuk pakai di acara makan malam bersama keluarga suaminya malam ini.     

Tiara mengambil gaun malam itu letakkan di atas tempat tidur. Gaun berwarna biru muda dengan panjang selutut dengan hiasan renda broklat bermotif bunga mawar di bagian dada berwarna putih dengan panjang lengan sampai siku terlihat sangat indah.     

"Wow...Gaun ini sangat cantik." gumam Tiara sembari mencoba gaun itu dan mengaca di depan cermin.     

Tiara terlihat sangat cantik gaun itu juga tidak terlalu glamor yang berlebihan, lebih cenderung elegan dan sederhana. Iya melengkapi riasannya dengan natural sesuai dengan warna gaun itu. Sekarang wanita ini sudah siap untuk berangkat makan malam bersama suami dan keluarganya.     

Tiara menunggu suaminya yang masih mandi dengan duduk disofa kamarnya sambil membaca majalah bisnis yang tergeletak diatas meja.     

Beberapa saat kemudian Yohan keluar dari kamar mandi dengan memakai handuk yang menutupi tubuh bagian bawahnya, rambutnya masih basah setelah keramas. Ia memandang istrinya yang sudah berdandan cantik sedang duduk di sofa.     

Pilihan berjalan mendekati Tiara kemudian mengecup kening wanita cantik ini. "Sayang, tunggu sebentar ya aku akan ganti baju dulu." Kata Yohan sembari berjalan menuju almari pakaian untuk berganti pakaian.     

Yohana memakai kemeja berwarna hitam dan jas hitam tanpa dasi kemudian dengan celana abu-abu dan sepatu hitam, laki-laki ini terlihat begitu tampan, tegas dan juga maskulin.     

setelah selesai berganti baju Yohan berjalan mendekati Tiara dan mengajaknya untuk segera keluar menemui kedua orang tuanya untuk berangkat bersama menuju restoran.     

Ceklakk.... Yohan dan Tiara keluar dari kamarnya, mereka berdua berjalan menuju kamar tuan Kim dengan Nyonya Kim.     

"Sayang, Apakah aku sudah terlihat cantik?" tanya Tiara kepada suaminya.     

"Tentu saja sayang, Kamu akan selalu terlihat cantik memakai pakaian apapun" jawab Yohan sembari mengecup kening istrinya.     

Hati-hati orang merasa tenang dan juga senang.Suaminya memang selalu bisa menenangkan dan membuat hatinya menjadi bahagia dengan kata-katanya yang yang meneduhkan hati.     

Tok...tok....     

Yohan dan Tiara mengetuk pintu kamar kedua orang tuanya. " Papa, mama... Kami sudah siap" teriak Yohan dari luar pintu.     

"Masuk saja sayang, mamamu masih memerlukan sedikit waktu untuk membenahi make up nya." teriak Tuan Kim dari dalam kamar.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.