CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

134. Menguping kamar Pengantin baru (1)



134. Menguping kamar Pengantin baru (1)

0Asisten Steve memasang earphone di telinganya Kemudian segera menelpon sekretaris Tang sesuai permintaan sang Presdir. Ia akan memberikan perintah, supaya sekretaris Tang membatalkan semua janji dan jadwal sang presdir hari ini. Dengan alasan sang presdir sedang kurang enak badan dan ingin segera pulang untuk istirahat.     

"Hallo, Sekertaris Tang. Tolong batalkan semua jadwal Presdir Kim hari ini...ingat semuanya!." Kata asisten Steve.     

"Oh, mengapa sangat mendadak? Bukankah Yohan baik-baik saja tadi?" Tanya Tania tang yang sedikit khawatir serta penasaran mengapa Yohan meninggalkan begitu saja pekerjaan di perusahaan dan juga menunda bertemu dengan klien penting bagi perusahaan.     

"Presdir sedang kurang enak badan dan ingin beristirahat di rumah" jelas asisten Steve secara singkat.     

"Oh, baiklah. Sampaikan kepadanya, supaya ia beristirahat dengan baik." Jawab Tania. Sebelum asisten Steve memutuskan panggilan teleponnya.     

Setelah selesai menelepon sekretaris Tang, asisten Steve dan Sang presiden direktur perusahaan Lianxi Grup itu melanjutkan perjalanannya lagi menuju ke kediaman keluarga besar Kim seperti apa yang diinginkan oleh Yohan.     

Memerlukan sekitar 1 jam lamanya perjalanan dari kantor perusahaan untuk sampai ke kediaman keluarga Kim. Setelah menempuh jarak yang begitu jauh selama 1 jam akhirnya asisten Steve dan juga Sang presiden direktur tiba di kediaman keluarga Kim.     

Sang presdir segera turun dari mobilnya, sedangkan asisten Steve langsung kembali lagi ke perusahaan Lianxi group karena masih banyak pekerjaan yang harus ia selesaikan disana.     

"Selamat datang tuan muda" kata salah satu pelayan yang menyambut kedatangan Yohan.     

"Dimana Nyonya mudamu?"kalimat pertama dan pertanyaan pertama yang keluar dari mulut adalah iya ingin tahu dimana istrinya sekarang ini.     

"Oh, Nyonya muda sedang beristirahat di dalam kamar." Jawab an an.     

Setelah mendengar jawaban dari pelayannya langsung melangkahkan kakinya menuju kamar tidur baliknya dan juga Tiara.     

"Sayang, Kau sudah pulang?" Tanya Nyonya Kim sedikit heran. Yohan tidak pernah pulang dari perusahaan seawal ini, apalagi ia  tahu bahwa putranya adalah penggila pekerjaan.     

"Ah, sayang. Mengapa kau masih bertanya, tentu saja ia pulang awal karena sudah tidak tahan ingin segera bertemu dengan istrinya." Sindiran kecil dari papanya yang tengah tertawa. "Sudah, cepat naik sana ke kamarmu! Dia sedang beristirahat di dalam kamar" imbuhnya.     

Yohan tersenyum kepada kedua orangtuanya dan segera melanjutkan langkahnya menuju kamarnya. Saat Yohan sampai di kamarnya ia melihat istrinya masih tertidur di atas ranjang. Dengan pelan ia melangkah mendekat, kemudian melepas dasi, jas, serta sepatunya. Kemudian berbaring disamping istrinya sambil memeluk mesra wanita cantik ini sampai ia tertidur pulas.     

Waktu terus berjalan hingga jarum jam sudah menunjukkan pukul 4 sore. Tiara dan Yohan yang sedang berada di dalam kamarnya masih saja tertidur lelap, sepertinya sang Presdir benar-benar lelah hari ini.     

Tiara yang terlebih dahulu bangun terkejut ketika melihat suaminya tengah tertidur disampingnya saat ia membuka mata sore ini.     

Tiba-tiba terlintas ide nakal dalam otak wanita cantik ini. Ia ingin sekali membalas keusilan suaminya beberapa saat yang lalu, dengan membangunkan suaminya dengan cara yang unik dan jail.     

" Sayang sudah bangun...sudah sore, bangunlah mandi" memencet hidung suaminya dengan sengaja dan menggoyangkan ujung rambut panjang miliknya di depan Lubang hidung Yohan beberapa kali.     

"Hachuu" Yohan menggosok-gosok ujung hidungnya yang gatal karena ulah usil istrinya dengan mata masih tertutup.     

Tiara seperti tidak cukup jika melakukan hal itu hanya  sekali. Ia mengulangi keusilannya sekali lagi menggoyang-goyangkan ujung rambutnya di atas hidung suaminya. Ketika ujung rambutnya menyentuh hidung Yohan. Street....Yohan menarik tangan dan meraih pinggang istri kesayangannya itu dengan cepat.     

"Ah..." Celetuk Tiara karena terkejut dengan serangan suaminya yang mendadak hingga membuat tubuh mungilnya terjatuh kedalam pelukan Yohan.     

"Hah...ku tangkap kau! Kelinci kecilku" membuka mata sambil tersenyum. ia dengan cepat membalikkan posisi tubuhnya sehingga posis sang istri sekarang berada tepat di bawah tubuhnya.     

" Dasar nakal" protes Tiara dengan pukulan-pukulan kecil yang ia lontarkan di dada bidang Yohan dengan tangan mungilnya itu.     

"tapi kamu suka kan?"jawabnya dengan genit di tambah senyum menyeringai tanda hasrat mesumnya telah bangkit.     

" Enggak" jawab Tiara sambil memalingkan wajahnya yang merah merona karena malu. Bola matanya sedang melirik kearah lainnya untuk mengalihkan pandangan.     

"Oh ya!" Yohan dengan cepat mendaratkan ciuman lembut bibir mungilnya Tiara dan sesekali menggigitnya.     

" Ough...Sakit, pelan-pelan" teriak wanita cantik ini yang semakin menggemaskan dan menggoda bagi Yohan.     

 "Ah... Ough" rintih wanita cantik ini karena serangan bertubi-tubi suami mesum dan nakalnya itu.     

Secara tidak sengaja tuan dan nyonya Kim lewat di depan kamar pasangan suami istri ini dan mendengar hal yang seharusnya tidak mereka dengar dari ruangan pasangan baru itu.     

" Haisst...apa itu benar-benar putra kita Yohan?" nyonya Kim yang sedikit heran, putranya ini ganas juga hehe... pikirnya.     

" Hemm... menurutmu?" Jawab tuan Kim sambil tersenyum genit.     

Secara tidak sengaja tuan dan nyonya Kim lewat di depan kamar pasangan suami istri ini. " Haisst...apa itu benar putra kita Yohan?" nyonya Kim yang sedikit heran, putranya ini ganas juga hehe... pikirnya.     

Siapa yang akan menyangka jika gunung es seperti Yohan bisa luluh mencair di tangan wanita cantik dan polos seperti Tiara. selama ini belum ada wanita yang dekat dengannya, apalagi membuatnya rindu setengah mati seperti cacing kepanasan.     

" Hemm... menurutmu?" Jawab tuan Kim sambil tersenyum genit.     

Tiba-tiba saja terlintas sebuah ide nakal di pikirkan kedua orang tuanya Kim Yohan ini. Rasa ingin tahu dan penasaran meliputi keduanya yang memang sedikit heran dengan perubahan drastis putranya setelah menikah.     

" He..he..." Keduanya tersenyum dan saling memandang seperti sedang saling melempar kode atau sandi rahasia.     

"Sayang, apa kau punya pikiran yang sama denganku?" Tanya tuan Kim dengan suara lirih hampir tidak terdengar.     

Nyonya Kim hanya tersenyum sambil menganggukkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan suaminya sekaligus membenarkan pertanyaan tuan Kim.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.