CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

133. Aku akan pulang lebih cepat



133. Aku akan pulang lebih cepat

0Tuan dan nyonya Kim cuma tersenyum. Mereka tahu itu pasti telepon dari putranya yang sudah rindu berat dengan istrinya.     

"Terimalah telepon itu, anggap saja kami berdua ini tidak ada. Jangan biarkan suamimu lama menunggu terlalu lama, Kalau tidak dia pasti akan marah dan menganggap kami telah merebut istri kesayangannya." kata tuan Kim mempersilahkan menantunya itu untuk menerima panggilan telepon dari suaminya.     

"Terimakasih pa...ma...saya terima telepon dari Yohan dahulu." Kata Tiara sambil tersenyum.     

"Ya...silakan. kami akan kembali ke dalam ruma dahulu." jawab tuan Kim sembari mengajak Nyonya Kim masuk kedalam rumah, supaya tidak menggangu pembinaan keduanya.     

Tiara segera menerima panggilan telepon dari Yohan. Setelah papa dan mama mertuanya pergi dari tempat itu. " Hallo, sayang. Ada apa kau menelponku?" Tanya Tiara dengan polosnya.     

Mendengar pertanyaan bodoh dari istrinya Yohan menjadi sedikit emosi. "kau bertanya apa? Mengapa aku meneleponmu? apakah aku perlu alasan untuk menelepon dan mencari tahu keadaan istriku sendiri? Sungguh pertanyaan yang konyol!." Kata yohan sedikit menyindir dengan nada suara sedikit tinggi.     

"Ah, Bukan itu maksudku! maksudku mungkin ada sesuatu yang penting yang kau tanyakan kepadaku atau apalah itu?Tentu saja aku sangat senang ketika kamu menelpon ku, istri mana yang tidak senang jika suaminya sangat perhatian dan selalu merindukannya dimanapun dia berada. Sayang aku sangat senang kamu menelepon. Sekarang sedang apa?." Tiara berusaha untuk menjelaskan apa yang ia maksud sebenarnya. Tiara tidak bermaksud untuk menyinggung perasaan suaminya ia tahu yang dilakukan oleh Yohan adalah bentuk perhatian kepadanya.     

"Oh sayang, akhirnya kamu mengerti juga apa yang aku maksud. Aku sangat merindukanmu apa yang sedang kau lakukan sekarang? apakah istriku yang cantik ini sedang memikirkanku?" Kata sang presdir memberi sedikit rayuan kepada istrinya yang sedang berada di rumah.     

Mendengar ucapan suaminya seketika wajah tidak memerah karena malu, walaupun dia sudah sering bahkan sangat terbiasa mendengar kata-kata itu keluar dari mulut suaminya. tetapi Tiara seakan tidak ada rasa bosan untuk mendengarkan semua rayuan rayuan gombal dari suaminya itu akan semua itu sudah seperti candu baginya.     

"Ah, sayang. Aku tadi sedang mengobrol santai dengan papa dan mama di taman belakang rumah. Tentu saja aku sedang merindukanmu. Apakah kau akan pulang lebih awal hari ini?"tanya Tiara dengan sedikit bercanda. dia tahu suami yang sangat sibuk di perusahaan, mana mungkin laki-laki tampan ini bisa pulang ke rumah dengan cepat hari ini.     

"Hmm... Sebentar aku fikirkan dulu. Apakah istriku yang cantik ini sudah tidak sabar untuk bertemu dengan suaminya yang tampan dan gagah ini? Jangan-jangan istriku sudah tidak tahan ingin bertemu denganku... Eh'em.. eh'em. Tenanglah sayang aku akan segera pulang, aku tidak akan membiarkan istriku yang cantik ini menungguku begitu lama." Sang presiden direktur menjawab dengan genitnya. Sudah bisa ditebak kemana pikiran Yohan sekarang tengah berkelana.     

Mendengar jawaban suaminya Tiara hanya bisa menelan ludahnya. laki-laki mesum ini selalu saja salah paham dan genit jika ia berbicara dengan istrinya. Tiara tidak tahu entah apa yang akan dilakukan suaminya kepadanya, jika ia telah pulang nanti.     

Setelah selesai menelephone istrinya. Yohan segera kembali ke ruangannya untuk menyelesaikan semua pekerjaannya dengan cepat. ia tidak ingin mengecewakan istrinya,  yang jelas kali ini ya harus bisa pulang lebih cepat dan awal dengan alasan apapun.     

Walaupun jika ia ingin pulang, tidak akan pernah ada yang berani menghentikannya pulang kapan saja dari perusahaan karena ialah yang memiliki perusahaan itu. tentu saja peraturan perusahaan yang harus pulang dijam tertentu tidak berlaku kepadanya dan dia juga tidak diharuskan untuk lembur setiap harinya.     

Setelah menyelesaikan semua pekerjaannya sang presdir segera meninggalkan ruangannya untuk menuju ke parkiran mobil, Setelah menghubungi asisten Steve seperti biasanya. mereka selalu pulang bersama karena selain sebagai asisten, Steve juga adalah sopir pribadi sang Presdir yang kemana-mana selalu menemaninya dari perjalanan pribadi sampai perjalanan bisnis. asisten pribadi ini tidak pernah ketinggalan, bahkan yang mengurus soal pernikahan sang presiden direktur dari perusahaan Lianxi group ini dengan istrinya  juga adalah asisten Steve.     

ternyata asisten Steve sudah turun terlebih dahulu, sebelum sang presdir turun menuju ke bawah. Yohan masih sibuk dengan pekerjaannya, Tetapi Asisten Steve telah menunggu dengan setia di dalam mobil sampai sang presdir turun dan sampai ke parkiran mobil.     

Asisten Steve turun dari mobil dan membukakan pintu untuk sang presdir. setelah sang Presdir masuk, baru ia akan masuk ke dalam mobil. Asisten Steve masuk dan menjalankan mobilnya seperti biasa. ia melirik kearah Yohan yang sedang sibuk dengan handphone miliknya, sepertinya ia sedang menghubungi klien bisnisnya.      

"Steve, kita langsung pulang ke kediaman keluarga Kim." Kata Sang presdir memberikan perintah kepada asisten Steve yang tengah duduk di belakang kursi kemudi.     

Asisten Steve melihat kearah jam tangan di miliknya. Jam tangan milik asisten Steve baru menunjukkan pukul 12.00 siang. ini masih waktunya istirahat makan siang.     

"Maaf presdir, Bukankah anda hari ini ada janji pertemuan? pada pukul 2 siang masih ada sebuah rapat dengan para pegawai dan pukul 3, Anda ada janji dengan klien dari kota C Tuan Andrew dari perusahaan CV grup. "kata Steve mengingatkan jadwal pertemuan yang dimiliki oleh sang presdir.     

"Batalkan semuanya. Hari ini aku tidak ingin melakukan apapun, Aku hanya ingin segera pulang dan beristirahat. "Jawab sang presdir singkat tanpa banyak komentar.     

"Kenapa Presdir tiba-tiba ingin pulang awal ya? Aneh! 5 tahun aku mengikutinya, tidak pernah sekalipun ia pulang seawal ini. yang ada selalu sampai larut malam." gumam asisten Steve dalam hati.     

"Apakah Anda sedang tidak enak badan? Haruskah saya mengantarkan anda ke Rumah Sakit?" Tanya asisten Steve.     

"Tidak Perlu. Aku baik-baik saja. Sudah! Jangan banyak bertanya, kita pulang ke kediaman keluarga Kim sekarang." jawab Yohan yang sesekali melirik ke arah spion mobil untuk melihat asisten Steve.     

"Oh, baik" jawab asisten Steve.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.