CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

130 Kejutan dari asisten Han



130 Kejutan dari asisten Han

0Asisten Han masih berfikir untuk mencari cara menghindari nona sulung Keluarga Jiang yang sedari tadi terlihat ingin mengerjainya dengan banyak permintaan yang membuatnya tidak nyaman. meskipun ia tahu dan merasakan rencana dari wanita di depannya. iya tidak dapat menolak secara langsung dihadapan direktur Jerry Jiang, satu-satunya cara adalah melakukan ide gila yang ada di pikirannya saat ini. sekaligus ia tidak akan memberi kesempatan lebih pada Tara untuk mempermainkannya lebih lanjut dan juga memberi sedikit pelajaran kecil kepada wanita cantik yang sombong ini bahwa tidak semua laki-laki bisa ia permainkan begitu saja.     

Pada dasarnya ia tadi hanya menolongnya karena kasihan saja karena dari sekian banyak mata lelaki yang memandang ia terkapar di dalam lift, tidak satupun yang berani mendekatinya dan menolongnya. bukan karena rasa ketertarikannya kepada Tara. Jika ia tahu akan berakhir seperti ini, mungkin ia akan memilih membiarkan wanita itu tergeletak sampai mati saja di dalam lift itu. 'Pantas Saja tidak ada yang mau menolong karena nona Tara memang sangat merepotkan dan banyak maunya.' pikiran asisten Han yang sudah mulai jengkel dan juga menyesal dengan hal baik yang dilakukannya. "Hmm...konyol, berbuat baik yang mengesalkan dan membuat menyesal" gumamnya dalam hati yang merasa ingin menertawakan dirinya sendiri. Tetapi bagaimanapun ia harus melanjutkan aktingnya untuk mengimbangi akting cantik nona Tara Jiang, jika tidak justru dirinya sendirilah yang akan terjebak di dalam permainan Tara.     

Asisten Han duduk berjongkok sambil memegang kaki Tara yang sedikit lecet itu. "Apakah sangat sakit?" tanya asisten Han Dengan berpura-pura perhatian dan memandang kerah bola mata warna hitam itu dengan lembut. kali ini ia akan mengikuti permainan wanita cantik ini dan memberikan sedikit kejutan untuknya.     

Tara sedikit terkejut mendapatkan respon yang lumayan hangat dari asisten Han. Laki-laki yang sedari tadi ekspresi wajahnya datar seperti tembok dan sikapnya dingin seperti es itu, tiba-tiba bisa selembut itu. "Hemm... akhirnya kamu takluk juga" gumamnya dalam hati.     

"iya, itu sangat sakit...Ought...aw..aw...sakit sampai aku tak kuasa untuk menahannya." kata Tara menekankan dengan taburan bumbu manja dan penuh godaan untuk laki-laki dewasa.     

"Kasihan sekali, wanita secantik kamu harus menahan sakit seperti ini. Aku akan mencari sesuatu untukmu, supaya kamu bisa merasa berjalan dengan nyaman." Kata asisten Han sambil membantu Tara duduk kembali di sofa. Setelah itu laki-laki tampan ini berjalan keluar ruangan Jerry.     

"Asisten Han, jangan lama-lama!" Kata Tara sambil mengedipkan sebelah matanya dengan genit.     

Asisten Han hanya bisa menghela napas panjang. " Ya tuhan! Mahluk apa yang merasuki wanita ini. Aku banyak bertemu dengan wanita, tetapi belum ada yang segila dia dalam mengejar laki-laki dalam tempo beberapa jam saja. Super agresif! Membuatku merinding hii..." Gumam asisten Han dalam hati dengan sesekali mengedipkan kedua bahunya dan menggoyangkan kepalanya ke kanan dan kiri dengan capat.     

Direktur Jerry hanya diam saja. Terserahlah apa yang akan mereka lakukan, itu adalah urusan anak muda. Baginya sekarang yang paling penting adalah menyelesaikan semua pekerjaannya dan memeriksa laporan keuangan yang baru saja di serahkan oleh asisten Han dengan cermat karena banyak waktu tadi. Walaupun ia hanya membacanya sekilas saja, karena ia tahu asisten Han adalah pekerja yang baik dan dapat dipercaya.     

Setelah asisten Han keluar dari ruangan sang direktur. Tara menunggunya dengan bosan diatas sofa. ia hanya penasaran saja, Sebenarnya apa yang akan diambil oleh laki-laki itu hingga lumayan lama tak kunjung kembali juga.     

" Sial! lama sekali apa yang saja yang dilakukan di luar sana" Gumamnya tidak sabar.     

Beberapa saat kemudian, pintu ruangan direktur Jerry kembali di ketuk.     

Tok...tok...     

"Masuk" jawab direktur Jerry dari dalam ruangan.     

Asisten Han membuka pintu dan tersenyum melihat wanita Cantik yang masih setia menunggunya kembali. Di tangan laki-laki tampan ini terlihat membawa sebuah kursi roda yang ia ambil dari mobil miliknya. Kursi roda bekas miliknya, yang pernah ia pakai beberapa waktu lalu saat ia sakit karena mengalami kecelakaan. Tetapi sekarang ia sudah tidak membutuhkan itu lagi karena ia sudah sembuh seperti sedia kala.     

Tara terkejut melihat apa yang telah di bawa asisten Han untuknya. Matanya terbelalak tak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini. Maksud hati ingin di gendong mesra laki-laki tampan itu sambil disaksikan oleh para pegawai kantor papanya. ia malah di bawakan sebuah kursi roda Seperti orang yang sedang sekarat saja. Amarah Tara Jiang seketika memuncak, ingin sekali ia melempar cangkir kopi yang ada di depannya saat ini kearah laki-laki tampan yang sedang tersenyum kepadanya saat ini yang seolah-olah tengah mengejek dan menghinanya.     

"Sial! Apa maksud asisten Han. Apa dia pikir aku sudah mau mati saja, hingga harus di dorong dengan kursi roda? brengsek sepertinya dia ingin membalas ku karena telah mempermalukan nya tadi." Gumamnya dalam hati.      

"Asisten Han, darimana kau mendapatkan kursi roda itu?" Tanya Tara penasaran dengan senyum pura-pura di sudut bibirnya. Walaupun wajah aslinya ingin sekali menampar wajah asisten Han.     

"Oh, ini saya ambil dari dalam mobil. Beberapa waktu lalu, saya pernah mengalami kecelakaan dan harus memakai kursi ini sementara dalam beraktivitas. Tetapi sekarang saya sudah sedikit membaik sehingga sudah tidak memerlukan kursi roda ini lagi. Tadinya saya berencana ingin menggendong nona untuk turun kebawah. Tetapi saya rasa itu sangatlah tidak sopan jika dilihat oleh para pegawai yang lain.itulah mengapa saya mengambil kursi roda ini. Saya rasa, nona akan jauh lebih nyaman." Jelas asisten Han sambil tersenyum.     

"rasakan! rencana apalagi yang kau akan lakukan setelah ini. Kau pikir kau bisa mengerjai ku dengan rencana licik mu itu." pikiran asisten Han.     

Asisten Han berjalan mendekati Tara dengan membawa kursi roda miliknya kemudian mengangkat tubuh wanita cantik ini dan mendudukkannya di atas kursi roda itu.     

Seketika Wajah Tara merah padam karena jengkel.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.