CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

129. Nona angan-angan mu terlalu tinggi



129. Nona angan-angan mu terlalu tinggi

0Sebagai seorang laki-laki ia tidak bisa melihat wanita terjatu dan ia tidak datang untuk menolong, apalagi jika harus pura-pura tidak tahu. Itu jelas bukanlah sifat dari Han Rui, laki-laki tampan gentle dan pekerjaan keras.     

"Nona Tara, Apakah kamu baik-baik saja? "Tanya asisten Han yang sekarang ini duduk tepat di samping Tara. Ia hanya ingin memastikan sekali lagi, bahwa wanita di sampingnya ini tidak apa-apa.     

"Oh, tidak apa-apa. Aku hanya ingin berdiri sendiri saja tadi, seperti terkilir sehingga itu sangat sakit ketika aku ingin berjalan." Jawab Tara dengan wajah memerah dan bersikap manja. Tangan Tara mulai meraih telapak tangan asisten Han yang tengah di di sampingnya. "Heh...mau kabur kemana kamu asisten Han, kamu pikir bisa meninggalkan aku begitu saja. Setelah menolakku mentah-mentah. jangan panggil aku Tara Jiang, jika aku sampai kehabisan cara untuk membuatmu tunduk mengikuti keinginanku" pikiran Tara Jiang.     

"Sial! Sepertinya aku telah masuk perangkapnya lagi. Lagi-lagi aktingnya cukup meyakinkan dan berhasil menipuku sejenak dan membuatku percaya kepadanya" gumam asisten Han dalam hati.     

"Hei... Tara, kau bukan anak kecil lagi. Bagaimana bisa kau terjatuh dari atas sofa?" tanya Jerry dengan heran. dia tahu itu hanya akal-akalan dari Tara saja yang ingin menarik perhatian asisten Han.     

"Papa, aku tidak berbohong kakiku memang benar-benar sakit." jawabnya jengkel, ia tahu papanya hanya ingin mengacaukan segala rencananya saja. "Dasar papa! Mau tahu saja urusan anak muda" gumamnya dalam hati.     

"Ya sudah, jika kakimu memang sakit kamu boleh pulang dan obatilah lukamu dirumah. Aku akan meminta Dafid untuk mengantarkanmu pulang. Kau boleh memakai mobil papa, jangan mengendarai mobil sendiri, jika kakimu sedang sakit. " Kata Jerry Jiang memberikan sedikit keringanan pada Tara untuk pulang awal, meskipun pekerjaan anak sulungnya itu sedang bertumpuk diatas meja kerjanya.     

Tara mulai tersenyum, kata-kata itulah yang sedari tadi ia tunggu keluar dari mulut papanya yang emosian itu. "Oh, aku rasa itu semua tidak perlu papa. asisten Han akan mengantarku pulang ke rumah. Bukankah begitu asisten Han? "Kata Tara sembari mengedipkan sebelah matanya dengan seulas senyum di sudut bibirnya.     

laki-laki tampan ini mulai mengernyitkan dahinya, ekspresi wajah sudah terlihat muak dengan permainan wanita di depannya. "Sial! Wanita ini mencoba menjebakku di depan direktur Jiang. Bagaimana mungkin aku bisa menolak permintaannya? Mau tidak mau aku harus menerimanya. "Gumam asisten  Han dalam hati.     

asisten Han cuma bisa tersenyum kecut dengan wajan masamnya. "Oh, tentu saja dengan senang hati nona. Saya akan mengantar Anda sampai ke kediaman keluarga besar Jiang."jawab asisten Han dengan terpaksa menyanggupi permintaan Tara.     

Tara tersenyum puas, "dasar laki-laki polos! kamu kira, kau bisa lolos dari genggaman ku begitu saja. Jangan panggil namaku Tara Jiang, jika aku tidak bisa mendapatkan apa yang aku inginkan. Apalagi kalau hanya pegawai kecil dari papaku, Sudah selayaknya engkau bertekuk lutut di bawah kakiku tanpa banyak mengeluh apalagi berani menolakku dengan terang-terangan. ha...ha...ha..."pikir Taratara yang sedang tertawa bahagia mendengar target kecil pemiliknya tidak berdaya di bawah perintahnya.     

"Baiklah, jika asisten Han tidak keberatan maka tolong antarkan putri saya tara sampai ke kediaman keluarga besar Jiang." jawab direktur Jerry Jiang dengan sedikit tidak enak hati, iya tahu bahwa asisten Han menjawab dan menanggapi semua itu karena terpaksa hanya karena asisten Han tidak enak kepada dirinya.     

"Baiklah direktur Jiang, saya minta izin undur diri untuk mengantarkan nona Jiang pulang ke kediaman keluarga Jiang" kata asisten Han yang kemudian berbalik badan melangkahkan kaki meninggalkan Tara dan berjalan menuju pintu keluar Ruang direktur itu.     

Tara cemberut dan mengernyitkan dahinya. ia sangat berharap sang pangeran menggendongnya ala bridal dari ruang papanya sampai ke parkiran mobil. sehingga semua para staf perusahaan akan merasa iri kepadanya. 'Sial! Bagaimana mungkin asisten Han meninggalkanku begitu saja untuk berjalan sendiri? jelas-jelas ia tahu bahwa kaki ku ini sedang sakit karena terkilir. Tetapi sepertinya laki-laki Tampan ini sama sekali tidak peduli dengan keadaanku.' pikiran Tara Jiang.     

"Hai...asisten Han! Apakah kau tega membiarkan wanita cantik ini jalan sendiri dengan kaki yang sakit?." Teriaknya dengan keras karena jengkel.     

Sejenak asisten Han berhenti dan menghela nafas panjang. "Puh... Wanita satu ini benar-benar merepotkan."pikirannya. Sebenarnya iya sangat muak dan malas melayani keinginan kakak perempuan dari  Tiara itu, mereka benar-benar berbeda.     

Asisten Han membalikkan badannya dengan wajah cuek dan malasnya. Ia melangkah mendekati untuk memapah wanita ini keluar dari ruangan direktur Jerry Jiang.     

"Nona, mari saya bantu anda untuk berjalan" kata asisten Han sambil mengulurkan tangan kanannya dengan tujuan untuk Memapah wanita cantik itu. berharap niat baiknya bisa diterima baik pula oleh Tara.     

Tara menyambut uluran tangan laki-laki tampan ini dan kemudian berdiri dengan menyandarkan tubuhnya di dada asisten Tampan itu.     

"Ought....sakit! sakit...tolong, ini sakit sekali. sepertinya aku tidak bisa berjalan jauh. " Teriak Tara yang berpura-pura tidak sanggup untuk berdiri apalagi melangkah dengan kaki nya sendiri.     

"Hmm...sekarang apa yang bisa kamu lakukan? Mungkinkah kamu akan membiarkan seorang wanita cantik berjalan dengan kakinya yang sedang sakit? Tentu kau akan diberi predikat lelaki yang kejam oleh semua orang!" Gumam Tara dalam hati.     

Asisten Han melirik ke arah  Tara yang sedang tersenyum menyeringai kecil kepadanya.     

"Sial! Apa maksud dari wanita ini? apa dia berpikir aku akan menggendongnya keluar dari ruangan ini sampai ke mobil? Ini benar-benar gila! aku tidak Sudi melakukan hal itu. Aku memang pegawai dari direktur Jerry, tetapi aku bukanlah budak dari wanita ini. Aku harus mencari cara bagaimana mengatasi cara-cara licik dari wanita ini. rupanya rubah kecil ini ingin bermain-main denganku. Oke, aku akan melayani. tunggu sedikit kejutan dariku untukmu Nona Tara Jiang." Pikiran asisten Han sambil membalas senyuman kecil dari nona besar keluarga Jiang itu.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.