CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

121. Kursi Roda



121. Kursi Roda

0Tiara cuma tersenyum dan mengucapkan terima kasih kepada suami yang telah berusaha menyenangkan hatinya kali ini.setidaknya ia bisa keluar dari kamar meskipun ia tidak bisa bekerja kembali di perusahaan untuk sementara waktu, sampai suaminya itu menemukan cara agar ia bisa bekerja kembali.     

"Ya sudah, aku harus segera berangkat ke kantor. Kau bisa menunggu an an untuk menjemputmu ke kamar dan mengajak mu jalan-jalan ke taman setelah ini."kata Yohan melepaskan kecupan hangat di kening istrinya. Setelah itu Yohan meninggalkan Kamar tidurnya dan berangkat ke kantor seperti biasanya untuk menyelesaikan segala urusan di perusahaannya.     

Beberapa saat kemudian setelah Yohan berangkat ke kantor. An an Mengetuk pintu kamar Nyonya mudahnya itu.     

Tok..tok...     

"Nyonya, apa Anda ada di dalam? "Teriak an an di luar pintu kamar sambil mengetuk pintu.     

"Ya, Masuk lah." Jawab Tiara dari dalam kamar sambil berbaring.     

An an membuka pintu kamar dan masuk kedalam dengan membawa sebuah kursi roda yang didorong dengan kedua tangannya.     

Tiara memandang pelayan wanita ini dengan bengong dan mulut menganga. "Apa-apaan ini? mengapa dia membawa sebuah kursi roda, Siapa yang sakit? Aku masih sehat bahkan masih bisa berjalan dengan baik. apa mereka kira aku ini Sedang sekarat, hingga harus duduk di kursi roda hanya untuk jalan-jalan. Ini gila! Benar-benar gila dan sangat berlebihan." Pikiran Tiara yang terheran-heran dengan barang yang dibawa oleh pelayannya itu.     

"Hei, an an. Mengapa kau membawa kursi roda?" Tanya Tiara dengan tatapan mata yang serius.     

An an hanya bisa tersenyum. "Kursi ini untuk Anda duduk Nyonya muda, saat kita jalan-jalan di taman nanti." Jawab an an sesuai dengan perintah dari Nyonya besarnya.     

Tiara cuma hanya bisa geleng-geleng kepala mendengar jawaban dari an an. "Ha...ha... Apa kau bercanda? aku bisa jalan sendiri, Kenapa harus naik kursi roda? "Kata Tiara sambil tersenyum. Baginya ini sungguh sangat konyol, jika orang sehat sepertinya harus diperlakukan seperti orang yang sedang sakit parah.     

"Maaf Nyonya muda, ini adalah perintah dari nyonya besar. Saya tidak bisa dan tidak berani menolaknya. Saya harap nyonya muda bisa mengerti posisi saya. "Jawab an an sekali lagi, berharap sang Nyonya muda tidak mempersulitnya dalam menjalankan tugas.     

"Puh...baiklah. seperti aku juga tidak punya pilihan, tetapi aku akan naik kursi roda jika sudah di lantai bawah saja. Mari kita turun dulu." jawab Tiara dengan nada melemah. Perkataan seperti pisau tajam baginya, mana mungkin ia bisa menolak apalagi melawan perintah dan kemauan dari mama suaminya itu.     

Tiara dan an an kemudian turun ke lantai bawah. Sesampainya di lantai bawah Tiara baru duduk di atas kursi roda karena di ruang tamu sudah ada Papa dan Mama mertuanya yang sedang duduk santai.     

Tuan Kim dan nyonya Kim melihat kearah Tiara yang sedang duduk diatas kursi roda. "Sayang, apa kamu ingin jalan-jalan di taman?" Tanya Tuan Kim.     

Tiara hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Wanita cantik menantu keluarga Kim ini masih bingung, jika harus mengobrol secara langsung dengan kedua orangtua suaminya itu. Ia hanya takut jika salah berkata dan bertingkah laku, hal ini mungkin karena Tiara belum terbiasa beradaptasi untuk tinggal di rumah sebesar ini.     

"Baiklah, aku akan menemanimu. "Kata Nyonya Kim yang menyela pembicaraan antara Papa mertua dan menantu nya itu.     

Sementara Tiara dan nyonya Kim berjalan-jalan di taman. Sang presdir di Perusahaan miliknya sudah bergelut dengan sibuk di dalam ruangannya untuk mempelajari dan memeriksa dokumen-dokumen penting perusahaan dan juga laporan-laporan dari beberapa proyek yang sedang berjalan.     

Tok...tok...     

Suara ketukan pintu yang berasal dari luar ruangan sang presdir."masuk "jawab Yohan kepada seseorang yang berada di luar pintu tanpa mengalihkan pandangan dari dokumen yang sedang dipelajarinya di atas meja kerjanya.     

Ceklakk..     

Suara pintu terbuka masalah seorang laki-laki dengan memakai jas rapi dan berjalan mendekati sang presdir.     

" Oh, kamu Steve. Ada apa?" Tanya yohan dengan cepat.     

"Presdir, saya tadi menelepon ke handphone anda tetapi yang menerima adalah ibu Tiara. Apakah ibu Tiara mengatakan sesuatu? Maaf pada saat itu saya hanya mengarang alasan saja. Saya mengatakan kepada ibu Tiara jika hari ini anda ada sebuah rapat penting. " Kata Asisten Steve menjelaskan.     

"Oh, iya kah. Tiara sama sekali tidak mengatakan apa-apa kepadaku. Mungkin karena ia lupa saja. Sudahlah aku tidak mempermasalahkan hal ini, sebenarnya apa yang membuatmu menghubungiku? Apakah ada sesuatu yang penting? "Tanya sang presdir kepada asisten pribadinya itu.     

"Sebenarnya tidak ada sesuatu yang penting cuma saya ingin membicarakan tentang proyek pembangunan hotel di kota J yang dikerjakan oleh perusahaan JT group saat ini. setelah saya melakukan survei kemarin, sepertinya tidak ada masalah atau sesuatu yang mencurigakan, mulai dari material bangunan dan juga sistem pengerjaan nya semua baik-baik saja sesuai standar yang keamanan yang ada" penjelasan asisten Steve untuk melaporkan hasil survei lokasi proyek hotel.     

"Oh, bagus jika begitu. Tetapi kita tidak boleh lengah, kau masih harus mengawasi gerak-gerik perusahaan JT Grup itu karena aku tahu siapa Jonatan. Ia adalah laki-laki yang licik." Perintah sang presdir sekaligus memberikan peringatan kepada asisten Steve.     

"Siap Presdir. Saya akan mengawasinya dengan baik" jawab asisten Steve kemudian ia meninggalkan ruangan Yohan.     

"Sejauh mana pembangunan itu sekarang?" Tanya sang presdir.     

"Belum banyak, masih sekitar 30% pembangunan telah berjalan." Jawab asisten Steve. Ia berjalan mendekat ke arah meja Yohan dan menyodorkan map berisi dokumen hasil survey disertai beberapa lembar foto hasil jepretan kameranya.     

Yohan memeriksa dokumen itu dengan seksama. "Hmm...bagus! Masih aman. Jika kau menemukan sesuatu yang mencurigakan, Segera ambil tindakan yang tepat." Perintah sang presdir.     

BANDARA KOTA S     

Pesawat yang ditumpangi oleh Jonatan sudah tiba di bandara kota S. Setelah menyelesaikan administrasi di bandara Jonathan menelepon Tara dari Bandara kota S untuk menjemputnya.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.