CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

118 Bunyi perut yang menggangu



118 Bunyi perut yang menggangu

0Yohan tidak peduli meskipun istrinya nanti merasa sebal ataupun jengkel kepadanya. itu justru akan menjadi hal yang paling menarik baginya karena Yohan memang senang sekali membuat istrinya ini merasa jengkel. raut lucu dari wajah Tiara yang menjadikannya merasa senang dan bahagia.     

Yohan memposisikan tubuhnya tepat di atas seperti arah seperti orang yang merangkak di atas lantai. Iya mencengkram kedua tangan Tiara yang sedang tidur terlentang di bawahnya menatap kedua bola matanya dan wajahnya dengan saksama.     

Wanita cantik ini memang hanya diam karena Ia memang merasa bersalah karena ucapannya barusan Iya anggap sedikit keterlaluan, sehingga suaminya sampai berperilaku dan bereaksi ekstrem seperti ini. Sepertinya kali ini justru Tiara lah yang akan dikerjai oleh Yohan.     

Yohan perlahan menurunkan tubuhnya dan mencium bibir istrinya dengan lembut. Hanya bisa pasrah, ini adalah hukuman baginya yang tidak sengaja membangunkan singa tidur miliknya itu.     

"Hmm..."     

Keduanya saling bercumbu mesra selain karena pasangan yang berbahagia. Yohan cuma tersenyum di dalam hati, ia melihat istrinya tidak melawan ataupun meronta ataupun melakukan pemberontakan atas apa yang dilakukannya. meskipun ia tadi tergolong melakukan perbuatan yang sedikit kasar dan juga menyakiti istrinya. Hal ini berarti bahwa Tiara sudah mengerti apa yang ia maksud dan ia berharap istrinya tidak akan mengulangi lagi kata-kata yang menyakitkan itu.     

Percumbuan hangat dan mesra dimulai ini adalah pagi yang hangat. Yohan sampai lupa Jika dia tadi telah di berikan pesan oleh mamanya agar istrinya cepat diajak untuk turun sarapan pagi. namun kenyataannya, justru keduanya tidak turun-turun untuk sarapan.     

Kruyukk... kruyukk...     

Suara perut Tiara yang tengah kelaparan berbunyi di tengah percumbuan hangat mereka.     

Yohan menghentikan aksinya dan segera melemparkan dirinya ke samping Tiara. Ia menepuk dahinya sendiri, "sayang, apa kau sedang lapar?Ah...perutmu sungguh tidak bisa di ajak kompromi ya"Tanya Yohan yang mulai ingat dengan pesan mamanya.     

Tiara hanya tersenyum, semua pertanyaan dari suaminya itu sudah di jawab jelas oleh bunyi gemuruh dari perut kecilnya itu yang sudah tidak sabar untuk diisi dengan makanan.     

Yohan hanya bisa menghela nafas panjang. keintiman dan kehangatan mereka yang baru dimulai, harus bubar karena bunyi perut Tiara yang sudah keroncongan minta untuk diisi. Sedikit kecewa tapi ya harus melakukan apa lagi, sekarang memang sudah waktunya untuk sarapan pagi yang sebenarnya untuk istri dan calon bayinya. Bukan sarapan pagi alasan presdir, yang hanya Ia dan istrinya yang bisa menikmatinya.     

"Sayang, kamu turunlah ke bawah terlebih dahulu. Papa dan mama sudah menunggu di ruang makan sejak tadi, aku lupa memberitahumu. Semua ini karena kamu yang memulainya, aku marah dan benci mendengar perkataanmu. Tidak seharusnya engkau mengucapkan hal itu, apa engkau tahu betapa sakitnya hatiku mendengar perkataan mu yang memintaku untuk menjauhimu? Jangan pernah kau ulangi lagi perkataan itu, atau Aku tidak akan pernah memaafkanmu. "Kata Yohan kepada istrinya dengan serius.     

Tiara hanya memandang wajah suaminya yang sedang menatapnya dengan tajam. Ia sadar bahwa semua ini memang kesalahannya, bagaimanapun kata-kata itu memang seharusnya tidak terucap dari bibirnya. Awalnya saya hanya ingin memberi pelajaran saja kepada suaminya, agar tidak terlalu usil dan nakal kepadanya. Ia tidak menyangka bahwa semua itu akan ditanggapi secara serius oleh Yohan.     

"Sayang maafkan aku, sebenarnya tidak bermaksud seperti itu. Aku hanya sebal dan jengkel ketika tingkahmu terlalu nakal dan juga jahil kepadaku. "Tiara mencoba untuk menjelaskan kepada Yohan maksudnya yang sebenarnya.     

Yohan cuma tersenyum kepada istrinya, akhirnya ia tahu apa yang menjadi isi hati ataupun tujuan Tiara tadi mengucapkan kata-kata itu. Perkataan itu tidak keluar dari hatinya, Iya hanya tidak sabar saja kepada tingkah laku laki-laki tampan ini.     

"Iya sudah, kali ini aku maafkan. Aku mau mandi dulu. Kamu bisa turun dahulu atau menunggu ku selesai mandi. "Kata Yohan memberi pilihan kemudian ia mengecup lembut kening Tiara.     

"Mandilah, Aku akan menunggumu sampaikah selesai mandi dan kita akan turun ke bawah bersama-sama. "Jawab Tiara sambil membalas kecupan kening yang diberikan oleh Yohan dengan ciuman di bibir suaminya.     

Mendapatkan kehangatan dari istrinya membuat hati Yohan bahagia dan tenang. Rasa marah dan emosi yang memuncak dan juga kekecewaan yang baru saja ia rasakan seakan sirna begitu saja dengan cepat.     

"Terimakasih sayang" jawabnya sembari berdiri dari tempat tidur dan berjalan menuju kamar mandi.     

Tiara menanti Yohan yang sedang mandi dengan sabar, meskipun cacing cacing di dalam perutnya sudah merasa kelaparan dan menuntutnya untuk segera makan.     

Beberapa saat kemudian yang sudah selesai mandi dan keluar dari kamar mandi. Laki-laki tampan ini kemudian dengan cepat berjalan menuju lemari pakaian untuk berganti pakaian formal untuk kerja seperti biasanya.     

Tiara mendekati suaminya yang sedang berada di depan lemari pakaian dan sibuk memilih  kemeja dan jas yang akan ia kenakan untuk berangkat ke kantor pagi ini.     

"Sayang, apa kamu memerlukan bantuan ku untuk memilihkan kemeja dan jas untuk mu?" Tanya Tiara yang sudah memeluk mesra tubuh suaminya itu. Aroma harum dan segar yang keluar dari tubuh Yohan, seakan menjadi aroma terapi tersendiri untuk wanita cantik ini.     

Yohan pun membalikkan tubuhnya dan berbalik untuk memeluk tubuh istrinya. "Tentu saja pilihkan aku pakaian yang kamu sukai , dan aku akan memakainya." Jawab Yohan sembari tersenyum gemas melihat istrinya yang semakin hari semakin manja kepadanya.     

"Baiklah, tunggu sebentar "Tiara mulai memilih dan memilah kemeja yang ada di lemari pakaian. Pandangannya jatuh pada sebuah kemeja berwarna biru muda garis-garis vertikal dengan warna lebih gelap. Desi berwarna merah dan setelan jas berwarna hitam. Ia mengambilnya dan memberikannya kepada Yohan.     

Yohan memandang ke arah istrinya dan menerima satu set pakaian yang telah dipilihkan oleh Tiara. Iya tahu istrinya sangat menyukai warna biru.apapun yang dipilihkan oleh di hari ini akan tetapi ia kenakan baik ia suka maupun tidak suka karena ini adalah pertama kalinya istrinya ini berinisiatif untuk memilihkan pakaian untuknya.     

"Terima kasih sayang" kata Yohan kemudian segera berganti pakaian dengan pakaian yang diberikan oleh Tiara.     

Setelah selesai berganti pakaian Mereka pun keluar dari kamar dan berjalan menuju ruang makan.     

Ditengah-tengah perjalanan menuju ruang makan saat menuruni tangga, Tiara berbicara kepada Yohan.     

"Sayang, bolehkah aku bekerja lagi di kantor dan berangkat bersamamu hari ini?"tanya Tiara kepada Yohan.     

Mendengar pertanyaan Tiara dengan segera menoleh ke arah wanita cantik ini. Iya hanya bisa menghela nafas panjang dan harus mencari alasan menolak permintaan Tiara tanpa melukai hatinya.     

----------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.