CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

112. Senjata Makan Tuan (2)



112. Senjata Makan Tuan (2)

0minuman yang seharusnya miliknya, sekarang berada di tangan Jonatan.     

"Cantik ini dompetmu." Kata Jonathan sambil menyodorkan dompet milik wanita itu.     

"Oh...thanks" wanita ini tersenyum dan mengambil dompet miliknya kemudian mengambil minuman dalam gelas yang ada di depannya. Ia mengajak Jonatan bersulang dan minum bersama.     

'Ting'suara benturan kedua gelas kaca terdengar nyaring." Gluk...gluk...."suara minuman yang telah masuk ke dalam tenggorokan masing-masing.     

Mereka meminum minuman yang ada di gelas masing-masing. Jonatan meminum itu tanpa rasa curiga dan menghabiskan semua minumannya, begitu juga wanita misterius itu.     

" Hemm...kau akan jadi milikku malam ini cantik" Gumamnya sekali lagi dalam hati. ia tersenyum puas saat melihat gelas kosong yang berada di tangan si cantik misterius ini.     

Wanita misterius ini tersenyum simpul, "Ingin menjebakku! Hah...kau harus belajar lebih keras lagi!" Pikirnya, dalam hatinya ia sedang menertawakan laki-laki bodoh di depannya.     

Kepala Jonatan mulai pusing dan juga pandangannya sedikit demi sedikit menjadi kabur" Ah...Sial! kenapa kepalaku tiba-tiba pusing?" ia mulai memegangi kepalanya, dan posisi duduknya juga mulai goyah.     

" Tuan, ada apa?" bertanya disertai senyuman.     

" Aku...tidak apa-apa" jawabnya sambil men coba untuk berdiri.     

brukkk...tubuh laki-laki tampan ini roboh begitu saja, seperti tidak ada tenaga.sepertinya rencana jahatnya justru menjadi senjata makan tuan bagi dirinya sendiri.     

"Oh, direktur Lee. Kau sangat lemah, jangankan untuk membodohi seorang wanita untuk menjaga dirimu sendiri saja engkau tidak bisa."gumam wanita ini dengan senyum menyeringai.     

Wanita misterius ini berdiri dari kursinya dan mengambil kunci mobil dari saku celana direktur Lee kemudian meminta bantuan kepada dua orang pelayan untuk membantunya membawa sang direktur kedalam mobil.     

Datanglah dua orang pelayan laki-laki, mereka berdua mengangkat tubuh Jonatan yang sudah mabuk parah sekaligus lemah karena efek samping dari obat yang diminumnya.     

Wanita cantik dan misterus ini mengambil tasnya kemudian berjalan lebih dahulu di depan mereka untuk menunjukkan jalan dan tempat dimana mobil Jonatan terparkir.     

Ceklakk...ia membukakan pintu untuk mereka supaya lebih mudah memasukkan tubuh Jonatan kedalam mobilnya dan setelah selesai, ia memberikan beberapa lembar uang tips sebagai ucapan terimakasih.      

Para pelayan itu pergi begitu saja tanpa ingin mengetahui apa yang akan dilakukan wanita misterius itu kepada laki-laki yang berada di dalam mobil itu. Ya itu bukan urusan mereka bagi mereka itu hanyalah sekedar pekerjaan untuk mendapatkan beberapa lembar uang saja.     

Wanita misterius ini menundukkan kepala untuk masuk kedalam mobil dan memasangkan sabuk pengaman di tubuh direktur Lee yang sudah lunglai tak sadarkan diri.      

"Hai, tampan. Ternyata kau juga ada masa seperti ini juga. Hmm... Menyedihkan! Sang tupai telah jatuh saat melompat dari pohon." Gumam wanita misterius itu dengan banyak senyuman-senyuman jahat penuh tanda tanya. Apa yang akan dilakukannya kepada Jonatan setelah ini.     

Bruaakk... menutup pintu mobil kemudian duduk di kursi kemudi. Ia mulai mengemudikan mobil Jonatan menuju hotel tempat laki-laki tampan ini menginap.     

" Sayang, Aku punya kejutan kecil untukmu nanti" katanya sambil mengedipkan mata dan senyuman licik menghiasi bibirnya yang merah dan basah serta sexy miliknya.     

" Kau! Mau membawaku kemana?" ucapnya dengan pandangan sedikit kabur, tetapi ia masih mempunyai sedikit kesadaran. ia tahu bahwa wanita yang sedang mengemudikan mobilnya ini adalah wanita cantik bertopeng yang ia traktir minum tadi.     

Tubuh Jonatan semakin lama semakin panas, gairah seksualnya semakin lama semakin memuncak seakan sudah tidak bisa tertahan lagi.     

" Ah...Sial! Dia pasti sudah menukar gelas itu. Aku sungguh tersiksa saat ini" Gumamnya dalam hati. Ia melihat wanita misterius ini jelas baik-baik saja dan tidak terlihat seperti orang yang telah meminum obat peningkat libido, tetapi justru sekarang dia sendirilah yang seperti cacing kepanasan dan membutuhkan seorang wanita sebagai pemuas hasratnya. Terlihat jelas, karena wanita cantik dan misterius ini masih bisa mengemudikan mobil dengan baik. Jelas ya tidak sedang mabuk atau terkena obat.     

Tubuhnya berkeringat dan tangannya sudah mulai beraksi membuka kancing bajunya sendiri satu persatu" Ah! Panas. Please, Help me!" Gumam Jonatan yang merasa suhu tubuhnya semakin meningkat.     

Jonathan tidak pernah merasakan hal seperti ini, apalagi ia harus memohon mohon kepada seorang wanita hanya untuk bercinta dengannya. Pada saatnya ini adalah titik balik paling menyakitkan bagi Jonathan, ih harus memohon kepada seorang wanita yang bahkan ia tidak mengetahui siapa atau apa identitasnya.     

Wanita misterius ini melirik sambil tersenyum sinis di sudut bibirnya. "Hey... Direktur Lee! Apa kau sudah tidak tahan! sedikit bersabarlah sayang, kita akan segera sampai." ucapnya tertawa puas melihat Playboy di sampingnya merengek dan memohon kepadanya.     

"Rasakan itu, laki-laki Playboy Dan sampah sepertimu Memang pantas mendapatkan semua ini. Berani-beraninya Kau bermain api denganku." Pikiran wanita misterius ini.     

Jonathan terus-terusan merengek dan sekarang seluruh kancing bajunya sudah terbuka sehingga dada bidang dan seksinya terlihat jelas. Selain tangan Jonathan juga memiliki tubuh yang sangat seksi sebagai seorang laki-laki yang membuat para wanita bertekuk lutut dan rela menjadi kasihnya meskipun hanya sementara.     

Beberapa saat kemudian, mereka sudah sampai di depan hotel silver, tempat Jonatan menginap. Wanita misterius menghentikan dan memarkirkan mobil di tempat parkir hotel.     

Wanita cantik ini turun dari mobil kemudian ia membantu Jonatan untuk turun  dan memapahnya masuk dalam hotel.      

Mereka berdua memasuki lift yang kosong dan berjalan menuju  ke kamar  milik laki-laki tampan ini.     

Mereka sudah sampai di depan kamar milik Jonatan.ia mulai membuka pintu dan Berjalan masuk.     

Bruukk...ia melempar tubuh Jonatan ke atas tempat tidur. Jonatan terkapar tak berdaya dan menarik kemeja yang di pakainya.     

" Sial! Laki-laki ini berat sekali, sepanjang perjalanan ke kamar ia mempermalukan aku didepan banyak orang" Wanita ini mengumpat sendiri, karena saat ia memapah Jonatan masuk kedalam hotel. Tangan Jonatan meraba-raba dadanya dan memegangnya sepanjang perjalanan ke kamar, tentu saja semua orang yang melihat akan geleng-geleng kepala" Dasar bodoh! Mesum juga ada tempatnya"caci maki kepada laki-laki yang sudah terkapar tidak berdaya di atas tempat tidur.     

" Sayang, ayo cepatlah! Aku sudah tidak bisa menahannya lebih lama lagi." Kata Jonatan.     

Wanita ini cuma tersenyum menyeringai melihat Jonatan yang sudah tidak sabar untuk tidur dengannya" Direktur Lee, Apa aku bisa membantu anda?" Bisiknya menggoda, naik keatas tempat tidur Jonatan dan menghembuskan nafas hangat di telinganya.     

Membelai wajah Tampan itu menatapnya dengan tajam dan mulai menjulurkan lidahnya seolah-olah siap untuk memanjakan Jonathan dengan kelembutan dan kehangatan tubuhnya.     

" Huh...Kau jangan mempermainkan aku, Cepat lakukan!" Gumam Jonatan yang semakin tidak sabar.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.