CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

800. dia berni mengancamku



800. dia berni mengancamku

0Yohan menatap wajah istrinya dengan lembut dan sedikit genit Seperti biasanya. Jika saja Tiara sedang tinggal di luar kediaman Kim. Mungkin wanita ini akan sedikit bebas dan bisa memberontak kepada Yohan. Tetapi saat ini ia sedang berada di daerah kekuasaan suaminya. Apalagi di depannya juga sedang ada mama mertuanya, atau lebih tepatnya ibu dari suaminya. Hal iniembuat Tiara sedikit tidak nyaman, jika harus memarahi atau memukul Yohan yang perilakunya sangat genit itu.     

Kening Tiara mulai mengerut, sebagai tanda protes dari rasa tidak nyaman akibat perilaku Yohan.     

"Bisakah aku duduk sendiri? masih ada begitu banyak kursi kosong disini. Aku rasa tidak perlu aku berbagi tempat duduk denganmu." Kata Tiara dengan sangat sopan kepada Yohan. Meskipun hatinya sedang jengkel, tetapi a harus tetap menghormati suaminya itu di hadapannya ibunya. Mungkin akan berbeda lagi, jika mereka sedang hanya berdua saja di dalam kamar. Bisa saja Tiara akan langsung menendang suaminya yang genit ini, ketika Yohan mulai berperilaku aneh-aneh.     

Yohan hanya tersenyum. Ia tidak sedang berpikir untuk melepaskan istrinya begitu saja. Yohan tahu, jika Tiara melakukan hal ini dan tidak marah kepadanya secara langsung karena di depan mereka ada mamanya. Hal ini tentu saja sangat menguntungkan bagi laki-laki tampan ini. Sepertinya ia bisa melakukan apa saja saat ini dan Tiara tidak akan berani untuk protes atau melawan, selama mamanya masih di tempat itu.     

"Sayang, jika aku tidak mengizinkannya. Kau mau apa? Aku lebih suka dengan posisi ini?" Kata Yohan bebbisik pelan di telinga Tiara.     

"Kau!" Kata Tiara sedikit kesal. Tetapi ia tetap harus mengendalikan emosinya. Tiara tidak menyangka, jika Yohan akan tidak tahu malu Seperti ini. Bagaimana bisa laki-laki ini begitu nyaman bermesraan di depan orang lain, meskipun itu adalah Keluarganya. Tetap saja hal itu membuat Tiara malu, apalagi halnitu mereka lakukan di depan mama mertuanya.     

Perbuatan Yohan tidak hanya berhenti di situ saja. Ia mulai semakin nakal dan berani. Tangan laki-laki ini tidka tinggal diam. Sekarang jari-jari tangan Yohan sudah mulai merayap dan bergerak menelusup ke dalam kemeja yang Tiara pakai dan memainkan tali pengikat pakaian dalam yang di kenakan Istrinya, Seperti sedang memainkan dan memetik senar gitar secara perlahan menarik dan melepaskannya beberapa kali. Mungkin lebih tepatnya Seperti seorang yang sedang menarik busur panah dan melepaskannya, namun kali ini hanya busurnya saja dan tanpa anak panah.      

"Bagaimana mana dengan ini? Apakah kau suka?" Kata Yohan dengan senyuman menyeringai di bibirnya. Sepertinya laki-laki ini memegang dengan sengaja melakukannya. Ia ingin tahu, apakah Istrinya akan tetap Diam saja dan pasrah dengan perilaku mesumnya, atau segera berdiri dan memarahinya di depan ibunya.     

Tiara menggeliat karena merasa geli. Ingin sekali ia berdiri secepatnya dan mendorong laki-laki di depannya saat ini hingga jatuh tersungkur di lantai. Bagaimana bisa ia tidak tahu malu dan sangat berani seperti ini. Hal ini jelas sudah menyalahi kesepakatan antara mereka berdua sebelumnya yang sepakat untuk tidak ada kontak fisik sedikitpun, sampai Tiara benar-benar mendapatkan kembali semua ingatannya.      

"Kau! Hentikan, atau....?" Kata Tiara mengancam. Belum juga ia selesai dengan perkataannya, Yohan sudah menutup mulut wanita cantik ini dengan sebuah kecupan hangat tepat di bibir Tiara yang membuat wanita cantik ini terdiam tanpa bisa mengeluarkan sepatah katapun, kecuali hanya dua bola matanya saja yang terlihat membulat karena terkejut dengan dengan serangan mendadak yang tidak ia sadari.     

Kecupan kejutan itu tidak bertahan lama, karena Tiara segera mendorong tubuhnya menjauh dan beranjak berdiri dari pangkuan Yohan. Namun semua yang dilakukan Tiara berhasil di gagalkan oleh laki-laki tampan itu, lagi-lagi dengan cepat Yohan menarik tangannya dan membuat tiara jatuh ke pangkuannya untuk yang ke dua kalinya.     

"Sayang, sebaiknya kamu duduk dengan tenang, atau aku akan melakukan hal yang lebih lagi." Bisik Yohan di telinga Tiara.     

Seketika emosi Tiara naik dan wajahnya terlihat merah padam. Suaminya ini benar-benar gila saat ini. Kejadian tadi saja sudah membuat Tiara sangat malu, bagaimana bisa Yohan mengancamnya untuk hal yang lebih gila lagi. Mau di taruh dimana wajahnya nanti, jika sampai mama mertuanya yang sejak tadi sibuk dengan handphone miliknya itu melihat perbuatan putranya.     

Nyonya Kim yang berada di depan mereka berpura-pura tidak melihat dan sibuk dengan handphone di tangannya. Ia tahu, jika sekarang putranya itu sedang berusaha untuk menaklukkan kembali istrinya. Lalu apa salahnya, jika ia sedang di manfaatkan oleh Yohan saat ini untuk membuat Istrinya merasa takut? Kenyataannya ia juga tidak merasa di rugikan, justru ia akan merasa sangat senang. Jika keduanya bisa semakin dekat setelah ini.     

"Dasar Yohan, beraninya dia tidak memberi muka kepadaku dan bermesraan di depan wanita tua ini." Kata Nyonya Kim dalam hati. Ingin sekali ia menyentil dahi putranya seperti biasanya, ketika Yohan ataupun Emelly dan Glen sedang usil dan melakukan kesalahan. Tetapi kali ini Nyonya Kim tidak melakukannya, meskipun Yohan sedang dengan sengaja mengerjai Istrinya di hadapannya saat ini.     

Tiara hanya bisa diam, meskipun di dalam hatinya sedang ada api membara yang siap membakar apa saja yang berada di sekitarnya. Awas saja nanti, jika mama mertuanya itu sudah pergi dan mereka hanya tinggal berdua saja. Wanita cantik ini pasti akan membuat perhitungan dengan suaminya yang mesum dan genit itu.     

Yohan hanya tersenyum melihat ekspresi jengkel keluar dari wajah istrinya. Itu tandanya ia telah berhasil membuat Istrinya itu marah. "Marahlah sayang," mungkin hal inilah yang terbersit di pikiran Yohan. Semakin marah Tiara, semakin besar pula kemungkinan istri Cantiknya itu akan mengingat dirinya. Awal mula percintaan dan rumah tangga mereka memang berawal dari Yohan yang usil dan sering membuat Tiara marah. Hal itulah yang akhirnya membuat wanita cantik yang menjadi istrinya itu menjadi ketagihan dan rindu, ketika Yohan jauh dan tidak berada di sisinya.      

------------------------------     

Hai, readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

L. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

2. PERFECT HUSBAND : THE CEO'S SWEET WIFE     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.