CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

798. Kau mungkin tidak percaya



798. Kau mungkin tidak percaya

0Di saat Sekertaris tang telah mendapatkan balasan yang setimpal untuk keusilannya kepada asisten Steve, sang presdir dan para bodyguardnya sudah dalam perjalanan menuju kediaman keluarga besar Kim. Hanya tinggal beberapa kilometer saja jarak yang di tempuh, makan presdir tampan ini sudah bisa sampai di kediamannya dan berkumpul kembali dengan anak dan istrinya.     

Vromm... Vroom... Suara beberapa mobil telah berhenti di halaman depan Kediaman Keluarga Kim. Sang presdir sudah sampai di kediamannya. Setelah beberapa menit menyusuri jalanan kota S tanpa hambatan yang berarti.     

"Presdir, kita sudah sampai." Kata Doni, ketika membukakan pintu mobil.     

Sang presdir berhenti memainkan handphone di tangannya dan segera turun dari mobil. Kemudian berjalan masuk ke dalam rumah.     

"Selamat datang tuan muda." Sapa bibi sue yang menyambut kedatangan Yohan dengan beberapa pelayan lain di belakangnya.     

Yohan melepaskan mantel yang melekat di tubuhnya dan memberikannya kepada pelayan.     

"Dimana istri dan anakku?" Tanya sang tuan muda kepada pelayan di depannya.      

Yohan melonggarkan dasi yang dipakainya. Kemudian duduk untuk beristirahat sejenak.     

"Tuan muda kecil sedang bersama nona muda Emelly di kamarnya, sedangkan nyonya muda sedang mengobrol dengan nyonya besar di taman samping. Biar saya panggilkan nyonya muda." Kata bibi Sue kepada tuan mudanya.     

"Jangan! Biar aku yang kesana." Kata sang Yohan yang mencegah Pelayannya itu untuk memberitahu Tiara, kalau ia sudah pulang. Ia ingin memberikan kejutan kepada istrinya. Meskipun lelah setelah perjalanan jauh, melihat senyuman istri dan anaknya sudah cukup membuat segala lelahnya itu hilang dan tergantikan dengan kebahagiaan.     

Yohan segera berdiri dan ingin menemui istrinya. Tiba-tiba ia mendapat ide usil untuk membuat Istrinya terkejut.     

"Tunggu! Kalian semua jangan pergi dahulu." Kata Yohan kepada para pelayan yang tadi menyambut kedatangannya. Semua pelayan yang tadinya akan pergi melanjutkan pekerjaannya masing-masing itu, berhenti sejenak dan menghadap sang tuan muda kembali.     

"Ada apa tuan muda. Apakah ada yang tuan perlukan?" Tanya bibi sue mewakili pelayan yang lain.     

"Jangan katakan kepada siapapun, kalau aku sudah pulang. Terutama kepada istriku." Kata Yohan kepada para pelayan itu. Entah apa kejutan yang tengah direncanakan oleh laki-laki ini. Tetapi para pelayan itu hanya bisa menyetujui perintahnya.      

"Baik tuan muda. Apakah ada lagi yang harus kami lakukan?" Tanya bibi Sue. Kepala pelayan ini tidak ingin para pelayan bawahannya itu sampai melakukan kesalahan dan membuat tuan muda mereka marah.     

"Tidak ada. Hanya itu saja. Kalian boleh pergi." Jawab Yohan yang meminta para pelayan itu segera pergi supaya tidak membuat orang lain di kediaman itu curiga.     

"Baik tuan muda." Kata bibi sue. Ia segera mengajak semua pelayan di ruang tamu itu pergi meninggalkan tuan muda mereka sendiri dan melanjutkan pekerjaan mereka masing-masing.     

Yohan juga tidak tinggal lama di ruang tamu itu. Ia segera berjalan menuju kamar tidurnya dan Tiara untuk mandi dan bersiap-siap untuk mengejutkan istrinya, ketika memasuki kamar itu nanti.     

Tiara yang sedang berada di taman, sedang bercanda tawa dengan mama mertuanya itu. Mereka berdua semakin lama, semakin dekat. Bahkan Tiara sudah merasa nyaman tinggal bersama dengan orang-orang di kediaman itu. Rasa canggung dan takut yang ia rasakan saat awal ia kembali ke kediaman itu, kini sudah hilang karena sikap semua orang di kediaman itu sangat baik kepadanya.     

"Sayang, mama beritahu kamu. Yohan saat masih bayi dulu, wajahnya sangat mirip dengan putra kalian saat ini. Pipinya bulat seperti bakpao, sehingga Glen sering memanggilnya babi gendut karena ia tubuhnya yang tambun ha...ha... Tetapi mama sangat menyukai wajah imut itu dan sering memarahi Glen, jika ia mengolok-olok Yohan." Kata Nyonya Kim yang tertawa, ketika menceritakan masa kecil putranya kepada Tiara.     

Tidak hanya Nyonya Kim saja yang tertawa terbahak-bahak. Tiara juga ikut tertawa saat mendengar cerita dari mama mertuanya itu. Tiara membayangkan suaminya yang memiliki tubuh sexy dan Perfect itu, menjadi gendut dengan kedua pipinya yang bulat seperti bakpao. Masih membayangkan saja Tiara sudah tidak bisa menahan tawanya. Apalagi sampai ia melihat sendiri dengan mata kepalanya masa kecil suaminya itu. Pasti Yohan terlihat sangat lucu dan menggemaskan.     

"Benarkah seperti itu? Mama pasti bercanda." Kata Tiara yang masih merasa tidak percaya dengan cerita mama mertuanya. Pada kenyataannya, sekarang suaminya itu sangat tampan dan memiliki tubuh yang ideal. Siapa yang akan percaya, jika masa kecilnya Yohan itu berbadan tambun/gemuk.     

Nyonya Kim hanya tersenyum. Jika menantunya itu tidak percaya, bukanlah hal yang aneh baginya. Jika melihat Yohan yang sekarang, hal itu wajar saja terjadi. Tetapi Nyonya Kim tidak akan menyerah begitu saja. Ia memiliki cara sendiri untuk membuktikan ucapannya.     

"Tunggu, mama memiliki sesuatu untuk kau lihat. Setelah itu, kau pasti akan percaya dengan semua ucapan mama." Kata Nyonya Kim dengan penuh percaya diri. Nyonya Kim yakin, setelah Tiara melihat secara langsung, menantunya itu pasti akan percaya.     

Nyonya Kim memanggil seorang pelayan untuk meminta bibi sue mengambilkan album foto keluarga mereka yang berisi foto-foto kenangan masa lalu keluarga Kim yang ia simpan di laci di dalam kamarnya.      

Tidak lama kemudian bibi sue datang ke taman, membawa barang yang di inginkan Nyonya besarnya.     

"Untuk apa Nyonya besar memintaku membawa album foto lama ini." Kata bibi sue dalam hatinya. Tetapi ia tersenyum, ketika sampai di taman dan melihat nyonya besarnya, serta Nyonya mudanya sedang tertawa bersama.     

"Bibi sue, cepat berikan Album foto itu kepadaku. Aku ingin memperlihatkannya kepada Tiara." Kata nyonya Kim yang sudah tidak sabar melihat ekspresi Tiara nanti, ketika melihat foto-foto masa kecil suaminya.     

"Ini barang yang Nyonya besar inginkan." Kata bibi sue yang meletakkan album foto yang di bawanya di atas meja, tempat kedua majikannya itu mengobrol bersama.     

"Tunggu, bibi. Duduklah disini." Kata Nyonya Kim yang meminta bibi sue bergabung dengannya dan Tiara, karena pelayan setianya itu adalah saksi hidup tumbuh kembang Kim Yohan dari sejak masih bayi, hingga dewasa.     

------------------------------     

Hai, readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

L. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

2. PERFECT HUSBAND : THE CEO'S SWEET WIFE     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.