CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

797. Senjata makan Tuan



797. Senjata makan Tuan

0Setelah air kopi itu masuk ke mulut Asisten steve. Asisten tampan ini langsung berubah ekspresi wajahnya. Asisten Steve dengan cepat berlari ke kamar mandi khusus yang ada di ruangan sang presdir itu dan memuntahkan kopi itu ke dalam wastafel. Sedangkan tuan Kim hanya tertawa terbahak-bahak di ruangannya.     

"Cih! Pantas saja tuan besar tertawa. Sepertinya Sekertaris Tang memang sengaja ingin mengerjaiku. Wanita ini mang tidak pernah bisa berubah." Kata asisten steve yang menggerutu sendiri di dalam kamar mandi. Laki-laki ini segera berkumur dengan air bersih untuk menghilangkan sisa rasa asin dari garam yang ada di mulutnya dan mengelap dengan tisu setelah itu.      

"Bagaimana? Sangat lezat, bukan?" Tanya tuan Kim sambil tersenyum kepada asisten steve, ketika laki-laki tampan ini terlihat keluar dari kamar mandi dan berjalan kearahnya.     

Asisten steve hanya tersenyum sambil sesekali menggelengkan kepalanya karena merasa konyol. Bisa-bisanya mereka berdua terjebak dengan perangkap yang di buat Sekertaris Tang.      

" Tuan besar bisa saja dalam bercanda. Kopi itu memang tidak beracun, tetapi sudah cukup mematikan." Sahut asisten steve yang juga membalas senyuman tuan Kim.      

"Ha... Ha..."      

Akhirnya mereka berdua hanya bisa tertawa dan setelah itu menepuk keningnya karena beberapa dokumen penting yang sudah mereka kerjakan sejak pagi basah dan kotor terkena cipratan air kopi. Keduanya hanya menghela nafas dan bersandar di kursi masing-masing.      

"Benar-benar konyol. Kita sudah bekerja keras sejak pagi dan sekarang semuanya sia-sia. Steve... kau pasti tahu, apa yang harus kau lakukan sekarang?" Kata tuan Kim sambil melihat kearah asisten steve dengan wajah yang lelah.     

Asisten Steve mengerti maksud dari tuan Kim. Itu artinya mereka harus segera Menganti dokumen yang rusak dan kotor dengan yang baru. Hal.itu sama saja dengan memulai pekerjaan dari awal lagi. Hmm... Sungguh sangat melelahkan.     

"Iya, tuan besar." Jawab asisten steve yang segera merapikan dokumen yang kotor dan membawanya keluar dari ruangan itu.     

Kepala asisten steve sudah cukup pusing, begitu banyak pekerjaan yang harus ia selesaikan. Apalagi sang presdir belum juga bisa hadir di perusahaan untuk mengecek Semua pekerjaannya. Tuan Kim hanya pengganti sementara dan hanya mengawasi kinerjanya dan pegawai lainnya. Sedangkan penanggungjawab dan pemilik perusahaan tetaplah presdir Kim (Yohan). Apa kata sang presdir nanti, jika saat besok ia kembali dari kota J dan ke perusahaan. Semua dokumen yang harusnya sudah siap untuk ia periksa dan tanda tangani, sekarang telah rusak dan harus dibuat kembali.      

Berdasarkan watak sang presdir yang keras dan paling tidak suka pegawai yang kerjanya berantakan dan tidak mengikuti aturan yang ada. Presdir pasti akan marah besar, jika semua kerjaan di perusahaan terhambat dan terlambat penyelesaiannya.     

"Sekertaris Tang, kau yang memulai semuanya jadi kau juga yang harus menyelesaikan masalah ini." Gerutu asisten Steve sambil membawa setumpuk dokumen di atas tangannya dan berjalan menuju ruangan Sekertaris Tang dengan ekspresi wajah masam.     

Sesampainya di depan ruangan kerja Sekertaris Tang. Asisten Steve langsung saja masuk keruangan Sekertaris tang yang terlihat terbuka sedikit pintunya dan tidak di kunci. Terlihat wanita cantik itu sedang berjalan mondar-mandir diantara meja kerjanya dan lemari penyimpanan dokumen yang letaknya tidak jauh dari meja kerja Sekertaris cantik itu.      

Sekertaris tang sedang menggigit kuku jari-jemari tangannya dengan wajah yang tidak tenang dan gelisah. Ia terus saja berbicara sendiri, meskipun dengan suara pelan.     

"Hah!" Sekertaris tang terperanjat karena terkejut melihat asisten steve tiba-tiba sudah berdiri di ruangannya tanpa ada suara sedikitpun ketika ia masuk.     

"Hei, tidak bisakah kau mengetuk pintu sebelum masuk ke ruangan orang lain?" Kata Sekertaris Tang dengan jengkel dan tidak suka, jika asisten Steve berada di ruangannya.     

Asisten steve sebenarnya malas, jika harus berdebat dengan wanita di depannya itu lagi. Asisten steve tidak banyak bicara, dan berjalan melewati Sekertaris yang begitu saja. Kemudian meletakkan sekumpulan dokumen yang ada di tangannya ke atas meja kerja Sekertaris cantik itu.     

"Selamat Sekertaris Tang. Kau telah berhasil membuat pekerjaan kami berantakan. Sebagai hadiahnya, tuan besar memintaku untuk mengantarkan dokumen-dokumen ini kepadamu untuk di salin kembali." Kata asisten steve dengan senyum menyeringai. Asisten tampan ini kemudian berjalan dengan acuh menuju pintu keluar, tanpa menunggu tanggapan atau persetujuan dari Sekertaris tang atas tugas yang ia berikan. Sesampainya di pintu keluar. asisten Steve menoleh kebelakang lagi dan berkata, "Oh, ya aku lupa. Dokumen-dokumen itu sudah harus berada di meja Presdir besok pagi, sebelum presdir datang. selamat bekerja, Sekertaris... Tang!" Kata asisten steve dengan senyum menyeringai, seolah sedang mengejek kepada wanita cantik yang berdiri beberapa meter di belakangnya itu.     

"Hah, apa?!" Kata Sekertaris cantik ini ketika melihat tumpukan tinggi dokumen yang ada diatas meja kerjanya.     

"Brakkkk.."      

Suara keras yang di timbulkan, ketika Sekertaris tang menggebrak meja dengan tangannya karena jengkel melihat kesombongan asisten Steve di hadapannya. Sedangkan ia hanya seperti orang bodoh yang hanya bisa bengong, tanpa bisa membalas ucapan laki-laki itu dengan lantang seperti biasanya. Hanya karena asisten steve mengatasnamakan perintah itu dari tuan Kim.     

"Sial! Dia pikir, dia itu siapa? Seenaknya saja memerintahku. Cuma asisten kecil saja belagu. Jika bukan karena paman Kim, aku juga tidak Sudi untuk mengerjakan semua ini." Kata Sekertaris tang yang menggerutu sendiri sambil melihat satu persatu dokumen yang berada diatas mejanya.     

"Sial! Dokumen sebanyak ini? Mana mungkin aku bisa menyelesaikannya hari ini." Kata Sekertaris tang yang sekali lagi hanya bisa menggerutu dan mengutuk asisten steve di dalam kemarahannya.      

Wanita cantik ini segera membuka laptop di atas meja kerjanya untuk mulai bekerja. Beberapa jam kemudian, Sekertaris tang melihat kearah jam di ruangannya yang sudah menunjukkan pukul 4 sore. Sebentar lagi sudah waktunya semua pegawai pulang. Tetapi ia justru masih sibuk berkutat dengan dokumen yang harus ia selesaikan hari ini juga, meskipun ia tidak yakin bisa menyelesaikannya.     

------------------------------     

Hai, readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

L. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

2. PERFECT HUSBAND : THE CEO'S SWEET WIFE     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.