CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

796. Secangkir kopi spesial (3)



796. Secangkir kopi spesial (3)

0Tuan Kim hanya mendesah melihat tingkah aneh asisten steve dan Sekertaris Tang. Sebenarnya ada apa dengan kopi yang ada di tangannya saat ini? Mengapa mereka berdua melarangnya untuk meminum kopi itu? Hal ini justru membuat tuan Kim semakin penasaran     

dan ingin tahu.     

"Kalian berdua ini sebenarnya kenapa? Ada apa dengan kopi ini? Mengapa kalian berdua melarang ku untuk meminumnya? Apakah di dalamnya ada racun?" Tanya tuan Kim sambil memandang asisten steve dan Sekertaris tang secara bergantian.     

Sekertaris tang dengan cepat berjalan mendekat kerah tuan Kim untuk memberikan klarifikasi soal kopi buatannya. Wajahnya terlihat semakin gugup dan kedua tangannya sedikit gemetar. Sekertaris cantik ini berdiri di dekat tuan Kim, jantungnya berdetak begitu cepat karena ketakutan tatkala papa Kim Yohan itu mengatakan bahwa kopi itu beracun atau tidak? Hal itu sama saja menjadikan Sekertaris tang tersangka utama, jika sampai terjadi sesuatu setelah tuan Kim meminum kopi buatannya itu.     

"Mana... Mana mungkin kopi itu beracun? Paman Kim ini suka sekali bercanda. Biar aku buktikan, jika kopi itu aman." Kata Sekertaris tang untuk meyakinkan Tuan Kim. Sekertaris cantik ini bahkan meminta kepada tuan Kim untuk mengembalikan secangkir kopi itu kepadanya saat itu juga.     

Tuan Kim hanya menghela nafas. Ia tidak menyangka Sekertaris tang akan segigih itu untuk melarangnya meminum kopi buatannya. Padahal hal itu sungguh tidak diperlukan sebuah pembuktian, jika memang benar kopi itu tidak beracun.     

"Kalian berdua benar-benar membuat keinginan ku untuk minum kopi hilang. Sekertaris Tang, kau tidak perlu membuktikan apapun. Kau boleh kembali keruangan mu sekarang, aku akan melanjutkan pekerjaan ku dengan asisten steve." Kata tuan Kim kepada Sekertaris Tang. Ia kemudian meletakkan cangkir kopi yang berada di tangannya itu kembali keatas meja. Ia tidak akan meminum atau mengembalikan kopi itu kepada Sekertaris Tang. Tuan Kim merasa sedikit kesal. untuk menikmati secangkir kopi saja, ia harus mendengarkan perdebatan yang sama sekali tidak penting.     

"Ta-tapi paman Kim, aku..." Kata Sekertaris Tang yang masih merasa khawatir, jika sewaktu-waktu kopi itu akan benar-benar minum oleh tuan Kim.      

Tuan Kim hanya melirik kerah Sekertaris tang dengan tatapan mata yang tajam, seolah menegaskan bahwa ia tidak ingin mengulangi perkataannya lagi. Tuan kim ingin Sekertaris cantik itu untuk segera pergi dari ruangan itu, sebelum ia benar-benar kehilangan kesadaran dan marah.     

Asisten Steve hanya diam melihat tuan Kim yang mulai marah dan tidak nyaman dengan pertengkaran antara dirinya dan Sekertaris tang. Memang benar yang dikatakan oleh tuan Kim. sejak tadi mereka berdua hanya sibuk berdebat sendiri, tanpa menyadari bahwa tingkah laku mereka diam-diam diperhatikan tuan Kim yang juga berada di ruangan itu.     

Setelah Sekertaris tang keluar dari ruangan itu, asisten steve meminta maaf atas kelakuannya yang kekanak-kanakan tadi kepada tuan Kim.     

Setelah itu mereka berdua melanjutkan pekerjaannya untuk membahas proyek yang sedang di kerjakan oleh perusahaan miliknya Hayden Yu. Di tengah-tengah pembahasan yang serius, tuan Kim merasa haus dan tanpa sadar mengambil kopi dan meminumnya.     

"Pufff.... Uhuk... Uhuk..."     

Tuan Kim seketika menyemburkan semua kopi yang ada di dalam mulutnya sambil terbatuk-batuk.     

"Tuan... Tuan besar baik-baik saja? Biar saya panggilkan dokter." Kata asisten steve yang Seketika beranjak dari kursinya dengan panik dan menolong tuan Kim yang di kiranya sedang keracunan akibat kopi buatan Sekertaris Tang.     

Tuan Kim melambaikan tangannya untuk meminta asisten steve berhenti menepuk punggungnya.      

"Cukup, Aku baik-baik saja." Kata tuan Kim yang kemudian mengambil tisu untuk mengelap Air kopi yang membasahi jas dan celananya.     

"Apakah saya perlu memanggil dokter Glen untuk memeriksa anda?" Tanya asisten Steve yang masih terlihat khawatir kepada tuan Kim. Ia bahkan mengabaikan beberapa dokumen penting yang basah diatas meja karena cipratan air kopi tadi.     

"Pufff... Ha... Ha...aku tidak memerlukan Glen. Steve, kau benar. Seharusnya aku tidak meminum kopi itu. Ini benar-benar beracun untuk laki-laki tua ini. Aku bukan anak muda yang sedang mabuk cinta hingga merasakan semuanya menjadi manis ha... Ha..." Kata tuan Kim yang hanya tertawa.     

Sekarang tuan Kim tahu. Mengapa sejak tadi Sekertaris Tang bersikukuh untuk mengambil kopi itu dari tangannya?. Ternyata alasannya adalah rasa dari kopi itu sendiri, karena memang kopi itu sebenarnya tidak di peruntukan untuk dirinya. Tetapi untuk laki-laki muda dan Tampan yang ada di hadapannya saat ini.      

Entah, apa masalah Antara Sekertaris tang dengan asisten steve, sehingga Sekertaris tang ingin mengerjai asisten pribadi putranya itu dengan secangkir kopi asin. Tuan Kim hanya bisa menggelengkan kepalanya. Ia juga tak habis pikir, orang terpelajar dan dari kalangan elit seperti Sekertaris tang bisa melakukan hal kekanak-kanakan Seperti itu.     

"Apa maksud Tuan?" Tanya asisten Steve yang merasa bingung. Wajahnya masih terlihat tegang karena panik.      

Apa hubungan antara kopi beracun dengan usia? Lalu, jika kopi itu memang beracun, mengapa malah tertawa? Dan keadaan tuan Kim sekarang juga baik-baik saja, bahkan tidak seperti orang yang sedang keracunan.      

"Cicipilah kopi itu, nanti kau akan tahu maksudku." Kata tuan Kim kepada asisten steve.      

Tuan Kim ingin asisten steve mengartikan sendiri ucapannya dengan meminum kopi buatan Sekertaris tang yang memang di buat spesial untuk asisten tampan ini.     

Asisten steve mengambil cangkir kopi itu dengan perasaan sedikit ragu, sambil memandang kearah tuan Kim yang masih tersenyum kearahnya. Seolah meyakinkan asisten Steve bahwa kopi itu tidak berbahaya.     

"Tunggu apalagi, cicipilah!" Kata tuan Kim sambil tersenyum.     

Asisten tampan itu mulai mengangkat cangkir kopi itu dari atas meja dan mengarahkan ke bibirnya untuk mencicipi kopi itu sedikit seperti perintah tuan Kim dan juga mencari jawaban dari rasa penasarannya. Meskipun ia harus melakukannya sambil menutup matanya.     

*Bagaimana ekspresi asisten steve setelah meminum kopi itu? Dan apa yang akan ia lakukan kepada Sekertaris tang selanjutnya?     

------------------------------     

Hai, readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift) yang     

L. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintangⁿ     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih ataqs dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. CALON ISTRIKU YANG MANIS     

2. PERFECT HUSBAND : THE CEO'S SWEET WIFE     

See you next day, I LOVE YOU ALL.....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.