CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

37. Rumah dokter Glen



37. Rumah dokter Glen

0

"Hoaamm" Tiara mulai bangun, ia membuka matanya secara perlahan. Tiara melihat Yohan tertidur disampingnya, ia perlahan menarik kepalanya dari pundak Yohan. Tiara cuma tersenyum melihat Yohan.

" Laki-laki ini ganteng juga saat tidur, dan yang paling penting tidak mesum. Jadi dia tadi menggendongku dari kantor, kemudian menidurkan aku di pundaknya. Ia tidak ingin membangunkan aku, jadi ikutan tidur di mobil. Kenapa kamu baik sekali kepadaku Yohan, padahal aku selalu galak kepadamu" Gumamnya dalam hati.

Tiara mendekati suaminya dan secara diam-diam mencium Yohan tepat dibibirnya."Cup" Kembali ke posisi semula, duduk bersandar di bahu suaminya.

Sebenarnya Yohan belum benar-benar tertidur, ia mendengar semua yang diucapkan Tiara. Ia hanya berpura-pura tertidur saja, supaya Tiara tidak malu untuk menciumnya.

Setelah Tiara melepaskan ciumannya. Ia berpura-pura menggerakkan badan, seolah-olah baru saja terbangun dan tidak mengerti apa-apa. Ia melihat kearah istrinya, "Sayang... Kamu sudah bangun?" Mengecup kening Tiara seperti biasanya, "Ayo kita segera masuk ke dalam rumah, tubuhku rasanya sudah lengket dan bau keringat semuanya" ucap Yohan.

" Ya! Ayo" Tiara menganggukkan kepalanya.

Sesampainya di dalam rumah, Tiara dan Yohan langsung menuju kamar. Yohan melepas pakaiannya satu persatu hingga tinggal celana pendek ketat yang dia pakai.

" Eh...Apa kamu tidak bisa melepas pakaianmu, dikamar mandi saja" ucap Tiara dengan menutup kedua matanya dengan tangan dan menundukkan kepalanya.

Yohan cuma tersenyum" Memang bagian mana yang belum pernah kamu lihat, hingga kau harus malu seperti itu sayang"

Yohan masuk dan berendam air hangat dikamar mandi, terlintas dipikirannya tentang istrinya Tiara. dia dan Tiara sudah menikah hampir 6 bulan tetapi sepertinya belum ada tanda-tanda Tiara sedang mengandung seorang bayi.

" Mengapa aku dan Tiara belum punya bayi? Apa aku kurang keras dalam berusaha? sepertinya aku harus menanyakan ini kepada Glen" gumam Yohan.

Yohan menyelesaikan mandinya, kemudian mengganti baju dengan rapi. Ia ingin segera bertemu dengan Glen, agar semua pertanyaan yang ada di kepalanya bisa terjawab.

Setelah Yohan selesai mandi, sekarang ganti untuk masuk dan mandi. ia tidak tahu jika suaminya itu akan keluar rumah lagi.

Yohan mengambil handphone dari atas meja dan menghubungi Glen. "Hallo, Kamu ada dimana?"

" Huaamm...Hei bro, Kenapa malam-malam begini kamu menelponku. tentu saja aku ada dirumah baru pulang dari rumah sakit" jawab Glen.

" Oke! Aku akan kesana sekarang juga" Yohan mematikan telepon.

Yohan mengendarai mobil sendiri, karena Steve sudah pulang. Perjalanan ke rumah Glen, dari villa Yohan kurang lebih satu jam perjalanan dengan kecepatan sedang. Jika saja Glen sedang ada dirumah sakit ini akan membutuhkan waktu yang lebih cepat, sekitar 30 menit saja.

Tiara baru selesai mandi, dia melihat kamar tidur kosong. "Dimana Yohan?" gumamnya.

Tiara merasa sangat lapar, ia belum sempat makan malam tadi. Ia memutuskan untuk turun ke bawah menuju dapur, untuk membuat sedikit makanan, karena bibi Alaen mungkin sudah tidur. Saat di dapur Tiara juga tidak melihat Yohan. "Sebenarnya dimana dia?" rasa penasaran menyelimuti pikirannya.

Tiara menikmati makanannya, kemudian kembali lagi ke kamar. Sesampainya di kamar Tiara mengambil handphone, kemudian mengirim pesan singkat kepada yohan :

" Yohan! Kau ada dimana?"

Tiara menunggu balasan dari Yohan, tetapi sudah 15 menit pesan itu terkirim tetap belum di balas oleh Yohan. Tiara sedikit khawatir hingga tidak bisa tidur.

**

Yohan yang melihat handphone ada pesan masuk dari Tiara, segera menepikan mobilnya sejenak untuk menjawab pesan itu:

"Aku sedang perjalanan menuju rumah Glen, ada sedikit urusan dengan dia. Kamu tidur saja duluan".

Yohan merasa senang, ternyata Tiara sedang mengkhawatirkannya. Yohan memacu mobilnya kembali menuju rumah Glen.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.