CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

21. Presdir yang agresif



21. Presdir yang agresif

0

Tap...tap..tap suara kaki Tiara menuruni anak tangga untuk menuju ruang makan, terlihat Yohan sudah berpakaian rapi duduk dimeja makan menikmati secangkir kopi.

" Sayang kamu sudah bangun...Bagaimana nyenyak tidurnya?" ucap Yohan dengan nada santai sambil meletak cangkir kopi diatas meja.

" Iya! nyenyak, sangat nyenyaakk sekali" jawabnya dengan bibir manyun dan wajah lesu, karena semalaman tidak bisa tidur.

Huh...darimananya aku akan bisa tidur nyenyak, jika yang disampingku ada singa sepertimu yang yang siap menerkam ku kapan saja, Gumamnya dalam hati.

" Hmm...Nyenyak ya, terus panda siapa ya yang ada didepanku ini" ucap Yohan menyindir Tiara yang kantong matanya hitam karena kurang tidur.

" Panda tetangga! Pemiliknya usil minta ampun" Gumamnya yang cemberut, ia menarik kursi kemudian duduk dan menikmati sarapannya.

Yohan mendekati istri cantiknya ini, dan berdiri tepat dibelakang kursinya yang sedang duduk menikmati sarapannya.

" Sayang...Kemarin malam aku melepaskanmu, tetapi tidak untuk malam-malam yang yang lainnya" bisik Yohan mesra ditelinga Tiara. Yohan memang sengaja melakukan itu untuk menggoda istrinya.

Uhukk...Uhukk...Tiara terbatuk-batuk dan tersedak mendengarnya. Yohan segera mengambilkan segelas air untuk minum Tiara. "Laki-laki ini, pagi-pagi sudah mesum sekali! Mengganggu orang makan saja" pikirnya.

" Cepatlah bersiap! kita pergi kekantor bersama"

" Kantor! Kantor siapa? Aku sudah dipecat oleh papaku, karena gagal menikah dengan si tua Pei itu" ucap Tiara.

" Tentu saja ke Kantor Lianxi Grup, memang kau pikir suamimu ini sudah miskin. Kau akan bekerja sebagai sekertaris pribadiku disana"

" aku tidak mau bekerja denganmu" Wanita cantik ini menolak dengan tegas.

" Kelinci kecil, apa kau yakin lebih suka bermain denganku dirumah?" Yohan menelusup kan tangannya ke pinggang istrinya, dan merapatkan ke tubuhnya. Kemudian mendaratkan ciuman hangat di bibir Tiara.

"Huh..huh..baik lepaskan aku, dasar kau laki-laki mesum" ucap Tiara dengan nafas tersengal-sengal, ia kemudian pergi ke kamarnya untuk berganti baju kerja.

Tiara telah selesai berganti pakaian, entah mengapa setiap Yohan melihatnya perasaannya selalu senang, padahal jika dengan wanita lain ia sama sekali tidak ada rasa tergoda sedikitpun. Banyak wanita yang ingin menjadi kekasihnya, bahkan ingin tidur dengannya tetapi Yohan tetap bersikap dingin kepada mereka. Setelah selesai berganti baju Tiara turun dari kamarnya dan kemudian mereka berdua berjalan keluar rumah. Tiara dan Yohan masuk mobil yang sama dan berangkat ke perusahaan Lianxi Grup.

KANTOR LIANXI GRUP

Yohan dan Tiara baru sampai di depan perusahaan. Mereka berdua turun dari mobil. Tiara berhenti sejenak membiarkan Yohan berjalan terlebih dahulu, ia tidak ingin orang-orang dikantor mengetahui jika mereka sudah menikah.

" Kenapa kau berhenti? ayo cepat jalan!" ucap Yohan.

" Tidak...Kau duluan saja, aku tidak ingin semua pegawaimu menggosipkan kita" ucap Tiara.

Yohan mendekati Tiara, ia menarik dagu Tiara sehingga begitu dekat dengan wajah dan bibirnya.

" Kelinci kecilku, jika kau berani menjaga jarak dariku! Percaya tidak aku akan menciummu ditempat ini sekarang juga"ucap Yohan.

Mata Tiara terbelalak, laki-laki dihadapannya ini begitu mesum dan gila, dia bisa melakukan apa saja yang dia inginkan tanpa ada orang yang berani melawannya.

" Kau...Kau brengsek Yohan, kau pikir aku akan menurut kepadamu begitu saja" Tiaramemalingkan mukanya dan melangkah pergi, ia tak Sudi bekerja diperusahaan Yohan suaminya. Yohan menarik tangan Tiara secara tiba-tiba. "Cup" ia benar-benar mencium Tiara didepan umum.

" Emm..hmm..hmm" ronta Tiara mendorong laki-laki yang sejak tadi ia caci maki sebagai orang mesum." Orang ini otaknya dimana sih, tidak punya malu sama sekali." gumamnya dalam hati

Yohan akhirnya melepaskan ciumannya, Tiara melihat sekeliling begitu banyak mata memandangi dia dan Yohan. Wajahnya merah menahan malu dan juga amarahnya.

" Sayang...lebih baik kau menurut saja, atau mungkin kau ingin lebih yang dari ini" bisiknya.

" Kau gila!"

Yohan cuma tersenyum dan menggandeng tangan Tiara masuk ke dalam kantor. Para pegawai yang melihat, saling berbisik satu sama lain. Mereka hanya heran saja dengan sang presdir.

" Ya tuhan...barusan itu benar-benar Presdir? Oh tidak aku patah hati" ucap salah satu pegawai, sedang yang lain merasa heran karena selama ini Presdir Yohan selalu dingin dengan semua wanita disekitarnya itu, bisa-bisanya mencium seorang wanita di depan umum.

" Haisst...Siapa wanita itu, aku jadi iri kepadanya. Sudah lama aku bekerja disini, tetapi tak sekalipun Presdir melirikku" ucap Youli, salah satu Sekertaris di perusahaan Lianxi Grup.

--


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.