CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

148. Gagal bertemu dengan Tuan muda Han



148. Gagal bertemu dengan Tuan muda Han

0'Ting' suara lift terbuka.     

Tara segera melangkahkan kakinya keluar dari lift. Ia tidak ingin membuang-buang waktunya lagi, dari tadi waktunya sudah banyak terbuang sia-sia di jalan raya Karena kemacetan panjang dan sangat lama ditambah lagi ketika ia sampai di hotel dan menelepon Tuan muda Han dan ternyata panggilan darinya diabaikan.     

"Dasar laki-laki brengsek! Dia pikir dia siapa? berani-beraninya Dia mengabaikan ku. Awas saja kalau nanti aku sampai bertemu denganmu! Bertekuk lutut di bawah kakiku." Gumam wanita cantik ini di dalam lift.     

'ting' pintu lift terbuka, tara segera mengambil jalan ke arah kiri. Ia melihat serta mencari nomor kamar yang sesuai dengan Nomor kamar milik tuan muda Han Rui.     

"Nomor 195....hmm! Berarti jarak 5 kamar lagi kearah kanan" gumamnya sambil menghitung dan melihat nomor yang terpasang di setiap pintu kamar untuk mencari kamar tuan muda Han.     

Tara tetap berjalan ke arah kanan hingga menemukan kamar dengan nomor 201. Wanita ini berhenti di depan pintu dan mengetuk nya dengan perlahan.     

" Hmm... akhirnya aku temukan juga tempat persembunyian mu tuan muda Han. Sayang...aku datang!" Kata wanita cantik ini dengan lirih sambil tersenyum simpul.     

Tok... tok... Tara segera mengetuk pintu kamar itu dengan cepat.     

"Lama sekali, apa dia sudah mati!" Gerutunya sambil berdiri di depan pintu kamar. Menunggu sang pangeran Segera membukakan pintu untuknya.     

Beberapa saat kemudian keluarlah seorang pelayan wanita dari ruangan itu dengan membawa bed cover yang sudah kotor. sepertinya Ia baru saja mengganti bed cover di kamar itu.     

"Nona, apa yang anda lakukan di sini?" tanya pelayanan kita kepada Tara.     

"Apakah laki-laki yang menginap di kamar ini masih ada di dalam? Saya ke sini untuk bertemu dengannya "tanya Tara kepada pelayan itu.     

"Sepertinya Nona sedikit terlambat. Laki-laki yang menempati kamar ini baru saja check out dari hotel ini beberapa saat yang lalu.     

Saya baru saja merapikan kamar ini, untuk ditempati penyewa baru. "Jelas pelayan itu kepada Tara.     

"Apa check out? Maksudnya Tuan yang menyewa kamar ini sudah pergi dari hotel ini dan tidak kembali lagi?" Tanya Tara sekali lagi untuk lebih meyakinkan.     

"Benar laki-laki yang menyewa kamar ini beberapa hari yang lalu. baru saja meninggalkan kamar ini sekitar 30 menit" jelas pelayan wanita itu kepada Tara.     

"Sial! aku terlambat datang kesini gara-gara kemacetan di jalan tadi" gumamnya dalam hati. Ingin rasanya ia memukul orang untuk melampiaskan kekesalannya.     

Setelah mendengar jawaban dari pelayan itu, Tara meninggalkan kamar 201 dan memutuskan untuk segera keluar dan meningkatkan hotel itu. Buat apa ia harus berlama-lama di tempat itu, jika orang yang ia cari sudah pergi dan tidak kembali lagi.     

"Sial! Sial! Papa pasti akan marah dan ngomel jika tahu berkas ini belum sampai di tangan laki-laki itu. Pasti uang jatah bulananku tidak akan dia berikan dan juga kartu kredit milikku akan di bekukan olehnya." Gerutu wanita cantik sepanjang jalan setelah meninggalkan kamar Han Rui. Ia masuk ke dalam lift menuju lantai dasar.     

Tara berjalan menuju resepsionis untuk bertanya, apakah ada pesan dari Tuan Han sebelum ia meninggalkan hotel itu. Tetapi sepertinya resepsionis itu mengatakan bahwa tidak ada pesan sama sekali dari Tuan Han.     

Setelah selesai bertanya, Tara pergi dari hotel itu begitu saja. Ia sudah tidak perduli jikalau pun Papanya akan marah karena berkas-berkas itu tidak sampai ditangan Tuan Han hari ini.     

Sekarang yang ia butuhkan adalah berjalan-jalan dan bersenang-senang juga berbelanja beberapa kebutuhannya seperti tas sepatu dan baju baru serta alat make-up Tentu saja tidak boleh ketinggalan.     

Setelah selesai mencari kesenangan dengan berjalan-jalan dan berbelanja. Tara memutuskan untuk pulang ke kediaman keluarga besar Jiang, ia malas jika harus kembali ke perusahaan karena hari ini ia sudah mengambil cuti untuk pulang lebih awal.     

Sesampainya di rumah Papanya sudah menunggu wanita cantik ini duduk di ruang tamu dengan raut wajah dipenuhi kemarahan. Jerry Jiang sudah tidak sabar untuk meminta penjelasan kemana saja putrinya hari ini pergi dan sampai melupakan tugas penting yang ia berikan kepadanya.     

Tara masuk kedalam rumah dengan cara mengendap-endap. Wanita cantik ini sengaja pulang larut malam untuk menghindari bertemu langsung dengan papanya hari ini. Tetapi Baru saja melangkahkan kaki masuk ke dalam rumah beberapa langkah saja. Suara lantang dan keras tengah memanggilnya dan menghentikan langkahnya. Tara hanya bisa berhenti sejenak dan bersiap-siap untuk menerima kemarahan dan omelan dari Papanya kali ini. Tentu saja itu bukan masalah besar baginya. Ia tahu Bagaimana membuat Papanya senang dan tidak marah lagi kepadanya.     

"Tara Dari mana saja kamu? Mengapa kamu tidak menemui Han Rui hari ini?"tanya Papanya dengan emosi.     

Wanita cantik ini hanya membalikkan badannya dan mengerlingkan mata memandang ke arah Papanya dengan malas. "Bukankah tadi aku sudah bilang! Aku ingin jalan-jalan dan berbelanja. Jika papa bertanya Mengapa aku tidak menemuinya hari ini? itu tidak sepenuhnya salahku. Aku tadi terjebak macet di jalan selama berjam-jam. apa Kau pikir aku sengaja melakukannya? setelah selesai dari kemacetan aku langsung pergi ke hotel, ternyata dia sudah tidak ada." Jelas Tara kepada papanya untuk membela diri.     

Tara Jiang akan terus membela diri dan tidak mau mengakui kesalahannya. "Dasar bodoh! Kau tidak akan menemukannya di kota ini karena ia sudah kembali ke kota J siang tadi setelah menemui cliennya. Sebelum pulang dia sempat menelponku. katanya Ya sudah menunggumu sangat lama sedangkan kamu tidak datang." Kata Jerry menjelaskan dengan emosi meledak-ledak.     

"Hah! Cuma begitu saja? jika dia memang sudah kembali ke Kota J memang kenapa? Kita tinggal mengirimkan dokumen itu ke kota J atau ke kediaman keluarga Han. Bukankah mudah! kenapa harus repot dan dipersulit sampai marah seperti itu?" Jawab Tara dengan mudahnya dan sedikit menyepelekan perkataan papanya.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.