CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

146. Mengantarkan dokumen penting (2)



146. Mengantarkan dokumen penting (2)

0Mendengar penjelasan dari papanya Tara menjadi bengong dengan mulut menganga. Ia seakan tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. Seorang laki-laki yang ia anggap hanya pegawai kecil ternyata adalah seorang Putra dari keluarga kaya raya.     

Tara menerima dokumen yang diberikan oleh papanya. itu adalah dokumen yang harus ia serahkan kepada Tuan muda Han Rui.     

"Aku harus mengantarkan dokumen ini kemana? "Tanya Tara kepada Papanya.     

Hatinya seakan luluh ketika tahu jika asisten Han adalah tuan muda kaya dari keluarga Han.     

"Antarkan dokumen-dokumen itu ke YH hotel, kamar 201 atas nama Tuan Han Rui. Papa sudah membuat janji dengannya, hari ini pukul jam 10 pagi. Sebaiknya kau segera berangkat sekarang karena tuan muda Han sangat sibuk hari ini. Dia tadi berkata, jika pada pukul 11 siang nanti, ia sudah ada janji bertemu dengan client lain. Jadi, kamu jangan sampai terlambat atau kau tidak akan bertemu dengannya." Jelas direktur Jerry kepada Tara.     

"Puh... Baiklah, aku akan segera berangkat sekarang. Emm... jangan lupa, Papa tolong isi kartu kredit ku nanti karena setelah mengantarkan dokumen-dokumen ini aku ingin jalan-jalan dan berbelanja tas, sepatu dan pakaian juga beberapa alat make up ku juga sudah habis." kata Tara meminta imbalan secara terang-terangan kepada papanya.     

Jerry Jiang hanya bisa menghela nafas saja. Setiap pergerakan Tara hanya uang saja yang putrinya ini pikirkan. "Oke, itu tidak masalah. yang penting dokumen itu harus sampai di tangan Tuan muda Han Rui hari ini juga. Jika tidak! Tidak ada uang tambahan untukmu bulan ini" Jawab Jerry Jiang dengan setengah mengancam. Tara memang perlu sedikit tindakan keras untuk membuatnya sedikit bertanggungjawab.     

" Hah... papa memang orang tua yang sangat pelit dan perhitungan. Jangan khawatir, percayalah semuanya kepada si cantik Tara Jiang. Hal sepele begini saja harus merepotkan aku." jawab Tara dengan bibir manyun dan terus mengomel tanpa henti.     

Tara berdiri dari posisi duduknya kemudian ia berjalan menuju pintu keluar dari ruangan Papanya itu, untuk bersiap-siap berangkat menuju YH hotel dan menemui tuan muda Han Rui untuk menyerahkan dokumen yang diberikan papanya.     

Tara berjalan menuju ruangannya untuk mengambil beberapa barangnya sebelum ia berangkat ke YH hotel. Ia mengambil tas kerjanya dan juga berdandan untuk merapikan make up wajahnya serta menambahkan lipstik di bibirnya supaya terlihat sedikit lebih tebal. Peralatan tempur sang bidadari dari keluarga Jiang ini tak boleh ketinggalan, jika tidak pasti akan ada yang terasa kurang sempurna di dalam penampilannya.     

"Tara kamu memang sangat cantik!" Gumamnya dalam hati ketika melihat wajahnya di cermin bedak miliknya.      

"Oke aku sudah siap! Asisten Han. Oh, Salah! tuan muda Han, kita akan bertemu lagi. Aku ingin tahu bagaimana caramu menghindari ku kali ini." Gumam Tara di ruangannya, sebelum wanita cantik ini membuka pintu dan keluar dari ruangannya.     

Tara berjalan menuju resepsionis perusahaan Papanya untuk memberi pesan sebelum ia keluar dari perusahaan hari ini.     

"Nona Mo, Aku ingin keluar sebentar. Jika ada yang mencariku hari ini, bilang saja untuk kembali besok karena aku sangat sibuk dan kemungkinan tidak akan kembali ke perusahaan hari ini." pesan Tara kepada resepsionis perusahaan Jiang Grup sambil berdiri menyandarkan tubuhnya di tepian meja.     

"Baik, sekretaris Jiang. saya akan mencatatnya dan menyampaikan sesuai apa yang nona katakan. Jika, ada seseorang yang ingin menemui atau mencari Nona Hari ini." Jawab Nona Mo sambil menulis semua pesan Tara di buku catatannya.     

Setelah urusannya dengan resepsionis itu selesai. Tara berjalan keluar perusahaan menuju mobil pribadinya. Kali ini dia akan mengemudikan mobil itu sendiri tanpa memakai sopir karena ia akan lebih bebas, jika ingin pergi kemana-mana sendiri tanpa ada yang mengganggu kesenangannya.     

Wanita cantik ini memasuki mobil sport pribadinya yang berwarna merah mewah. Dengan cepat ia melajukannya menuju YH hotel seperti alamat yang diberikan oleh Papanya.     

Di tengah perjalanan menuju YH hotel, ternyata terjadi sebuah kecelakaan lalulintas di jalan raya sehingga membuat jalan itu mengalami kemacetan karena proses evakuasi korban. mobil milik Tara pun susah untuk bergerak dan terjebak di dalamnya.     

"Sial! Apa-apaan ini? Lambat sekali mereka. apa mereka tidak tahu kalau sekarang aku harus segera sampai di tempat tujuan ku." Tara mengumpat sambil terus menekan tombol klakson mobilnya.     

 Tin...tin...tin....     

"Hei nona! Apakah kau sudah gila! apa matamu sudah tidak bisa melihat! di depan masih banyak mobil yang belum bergerak. percuma saja kau menekan klakson mobil mu berkali-kali. sampai rusak juga, kau tetap tidak akan bisa maju. Jadi bersabarlah sedikit!" teriak salah satu pengendara mobil yang merasa terganggu dengan suara klakson yang dikeluarkan oleh mobil Tara Jiang.     

Tara melihat ke arah jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 10 lebih 15 menit.     

"Sial! Sial! Sial! Jika begini terus aku akan terlambat sampaikan YH hotel dan papa akan membekukan kartu kreditku bulan ini."Gumamnya kesal.     

Tara menelpon ke handphone papanya untuk bertanya, apakah papanya memiliki nomor handphone tuan muda Han Rui. Jika punya ia ingin menelepon nya, supaya tuan muda Han Rui bisa menunggunya sedikit lebih lama di hotel itu karena saat ini ia sedang terjebak macet di jalan raya.     

"Halo... Papa. Apakah papa memiliki nomor handphone tuan muda Han? "Tanya Tara.     

"Di mana kamu? Ini sudah hampir jam 11. Tadi tuan muda Han Rui baru saja menelepon, bahwa ia sudah akan keluar dari hotel." Jawab Jerry Jiang kepada Tara. Laki-laki ini tidak menjawab pertanyaan Tara, ia malah bertanya kepada putrinya itu.     

"Aku sudah bilang! Aku sedang terjebak macet di jalan raya dan mobil aku tidak bisa bergerak sama sekali. Sekarang papa kirimkan nomor handphone tuan muda Han Rui, Biar nanti aku sendiri yang akan berbicara dengannya."jawab Tara sembari meminta nomor handphone tuan muda Han Rui sekali lagi.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.