CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

138. Saling menjebak dengan pertanyaan dan jawaban



138. Saling menjebak dengan pertanyaan dan jawaban

0Nyonya Kim hanya bisa tersenyum di sudut bibirnya menahan malu sambil mencari ide atau alasan yang masuk akal.     

Haiiiist... malunya, mau bilang apa ini. masak iya harus bilang kalau kami berdua sedang menguping mereka yang sedang eh'em...eh'em, gumamnya dalam hati.     

"Itu apa mama, sedang apa?" Tanya Yohan dengan sengaja mendesak mamanya supaya mengakui perbuatan mereka. Yang jelas kali ini Yohan juga tidak akan menyerah begitu saja sampai papa dan mamanya mengakui apa yang sebenarnya mereka berdua lakukan di depan pintu kamarnya.     

Tuan Kim tidak bisa membiarkan istrinya terpojok dan di desak oleh putranya yang cukup cerdik ini. Ia pasti sudah tahu apa yang telah mereka lakukan di depan pintu tadi dan sekarang berlagak bodoh dan tidak tahu dengan bertanya seperti anak kecil yang polos. Bagaimanapun sang superhero akan datang untuk menyelamatkan istrinya.     

" Itu...papa dan mama sedang mencari cincin mamamu yang jatuh di sekitar sini tadi, iya kan sayang?" tuan Kim mengedipkan sebelah matanya kepada istrinya sembari sedikit melemparkan senyuman, untuk mendukung dan membenarkan alasan yang di buatnya.     

Serasa mendapat angin segar, nyonya Kim sangat bersyukur suaminya  membantunya keluar dari posisi itu.     

"Oh...itu, iya papamu benar"  nyonya Kim tersenyum malu-malu. Akhirnya wajah Nyonya Kim kali ini terselamatkan karena kecerdasan suaminya dalam mencari alasan untuk memberikan jawaban kepada Yohan, yang sedari tadi selalu mendesaknya.     

Mendengar jawaban papanya, Yohan cuma tersenyum manis. Tetapi di dalam hatinya malah sedang mengumpat .     

'Ah...sial, bisa saja kedua orang tua ini mencari alasan untuk menutupi kesalahannya.'  Pikir Yohan.     

"Oh...begitu ya! mencari cincin yang jatuh?" Tanya Yohan sekali lagi. Ia tidak akan menyerah begitu saja sampai kedua orang tuanya itu mengakui kesalahannya.     

"Hmm.....Aku lihat! cincin mama masih lengkap berada di jarinya. Memang seperti apa cincin yang jatuh itu? Apakah aku belum pernah melihatnya?" kata Yohan dengan sengaja ingin mematahkan alasan orang tuanya.     

"Hah...apa?" Gumam Nyonya Kim yang langsung melihat ke arah jari jemarinya. Yang memang masih memakai cincin lengkap tanpa kurang satu biji pun dari koleksi kesukaannya.     

" Itu...itu...itu cincin baru yang aku beli untuk istrimu, ternyata jatuh tak tahu kemana? Ya tuhan kemana cincin itu, padahal aku sudah memilih dengan baik dan lama untuk Tiara." Kata  nyonya Kim untuk membela dirinya dan suaminya. Ia dan tuan Kim masih saja berpura-pura mencari incin dengan menundukkan kepala ke lantai.     

'Ampun ini anak tidak terima juga, dia pasti tahu jika kami tadi sedang menguping diluar. makanya dia ingin membalas kami yang telah mengganggu kesenangannya' pikir tuan Kim.     

Yohan segera menoleh ke arah istrinya. "Sayang...kemarilah, bantu mama cari cincinnya yang hilang!" teriak Yohan memanggil Tiara.     

Tiara berjalan keluar ke arah pintu masuk kamarnya" Iya mama, seperti apa cincinnya. biar Tiara bantu mencarinya" wanita cantik ini tersenyum ramah kepada papa dan mama suaminya.     

" Oh...tidak, tidak usah repot-repot. biar mama nanti belikan lagi untukmu yang lebih bagus" Nyonya Kim melambaikan tangannya dengan cepat untuk menolak bantuan yang di tawarkan oleh menantunya itu.     

" Oh...begitu ya, sayang sekali" kata Tiara yang berpura-pura memasang wajah kecewa karena hadiah untuknya telah hilang.     

Nyonya Kim dan tuan Kim merasa bersalah berbohong kepada menantu barunya itu setelah melihat wajah kecewa yang di tunjukkan oleh Tiara.     

Tuan Kim memeluknya dan mengelus rambutnya dengan lembut" Sayang...jangan sedih, besok kamu bisa membeli bersama mama mertuamu di toko perhiasan langganan kami, benarkan sayang?" tuan Kim melirik ke Nyonya Kim.     

" Tentu saja" tersenyum manis.     

Dalam hati Kim Yohan, "Yes! Kena juga kalian...siapa suruh mengganggu kami yang sedang asyik ha..ha...," Yohan mengedipkan sebelah matanya kepada istrinya dan tersenyum simpul.     

"Oh, sepertinya sudah sore. Sebaiknya kami segera kembali ke kamar kami. Mama dan papa sudah gerah ingin mandi, sebaiknya kalian juga segera mandi." Kata Nyonya Kim yang segera menggandeng tangan suaminya untuk segera pergi dari depan Yohan dan Tiara.     

"Baiklah, kami juga akan segera masuk untuk mandi." Jawab Tiara.     

"Oh, ya. Bagaimana jika kita makan malam di luar sekeluarga. Kita belum pernah mengajak istrimu makan malam bersama di tempat yang biasa kita kunjungi." Tawaran tuan Kim kepada Yohan dan Tiara, hitung-hitung sebagai permintaan maaf secara tidak langsung karena telah mengganggu mereka bersenang-senang di dalam kamar.     

Yohan masih berfikir, sepertinya ide dari papanya tidak buruk. Istrinya memang belum pernah pergi bersama keluarganya untuk makan malam di restoran spesial milik keluarganya.     

"Itu terserah sayangku saja. Bagaimana sayang, apakah kamu ingin makan malam di luar bersama kami?" Tanya Yohan.     

Tiara sebenarnya ingin sekali melakukan itu, tetapi keadaannya yang masih sering mual dan muntah. Membuat wanita ini sedikit ragu, ia takut malah membuat malu keluarga ini saat makan malam nanti.     

Tiara masih memikirkan tawaran untuk pergi makan malam bersama keluarga Yohan. tetapi Tiara sedang dilema, ia hanya takut jika nanti ia membuat malu keluarga Yohan dan keadaannya sekarang ini.     

"Sayang, aku bertanya kepadamu apa kau mau makan di luar bersama kami?" Tanya Tuan Kim kepada menantunya itu.     

Wajah Tiara yang masih terlihat bingung untuk menjawab pertanyaan dari papa mertuanya. Yohan yang mengetahui itu dan membantu Tiara untuk menjawab pertanyaan dari Papanya.     

"Pa, biarkan kami mandi terlebih dahulu. Setelah itu aku akan memberitahu kalian, kita akan makan malam di luar atau tidak. Karena sepertinya istriku ini tubuhnya masih sangat lemah."  Jawab Yohan sambil menatap ke arah istrinya.     

"Oh, baiklah. Papa dan Mama juga akan mandi dulu. Beritahu kami jika istrimu setuju untuk makan malam di luar. Kita akan pergi ke restoran favorit kita seperti biasanya." Kata tuan Kim.     

Tuan Kim dan nyonya tim kemudian berjalan menuju kamarnya untuk mandi dan bersiap-siap untuk makan malam di luar, begitupun Yohan dan Tiara mereka juga masuk ke dalam kamarnya untuk mandi terlebih dahulu.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.