CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

136. Menguping kamar pengantin (3)



136. Menguping kamar pengantin (3)

0Tiara sekarang Ingin berlari juga percuma, bagaimana bisa seekor kelinci kecil bisa lari dari cengkeraman singa lapar seperti suaminya.     

"Ah...Ah...geli! sudah... Ough! Kau menindihku" teriak dan Keluh Tiara karena rasa tidak nyaman di perutnya, sembari meminta suaminya untuk bangun. Hingga tubuh Tiara bergetar dan menggelinjang karena geli akibat rangsangan yang diberikan Yohan.     

" Haiiiist...sayang, bukankah aku sudah sering menindihmu? he..he.." jawab Yohan sembari tertawa cengengesan, ia tetap melanjutkan tingkah laku jailnya kepada Tiara. Yohan memang senang sekali menggoda istrinya ini sampai marah dan jengkel kepadanya. Ia tahu Tiara jika sedang jengkel pasti melakukan hal konyol, dan disaat itu Yohan memiliki kesempatan lebih dan lebih untuk semakin manja dan menggodanya sampai wajah istrinya memerah malu-malu kucing.     

Pletakk...sentilan kecil mendarat di dahi Laki-laki ini. "Dasar nakal! Sana bangun, sakit gitu! Kau gendut sekali " Gerutu Tiara. Ucapan itu jelas-jelas hanya bualan Tiara saja. Dilihat dari ekspresi wajah wanita cantik ini, sudah jelas ia sedang malu, jengkel, sebal, tetapi juga suka dengan perbuatan suaminya. Cuma ia malu untuk mengakuinya secara terang-terangan kepada Yohan.     

"Haiist...Sayang kamu jahat. Baru mulai juga dibilang nakal! Bukannya kamu tadi yang ingin aku pulang cepat!" kata Yohan dengan bibir manyun.     

"Puff...uluh..uluh... panjangnya itu bibir, sini aku pendekin!" sindir Tiara kepada Yohan yang manyun. "Cup" wanita cantik ini mendaratkan ciuman lembut di bibir suaminya. "Hemm" keduanya saling berciuman dengan lembut dan hangat. Dalam hati Yohan berkata" Yes! Berhasil juga membuat kelinci kecil ini berinisiatif sendiri memciumku. Aku tidak akan melepaskan kesempatan ini."     

Yohan meraih pinggang dan tengkuk leher Tiara kemudian membaringkan tubuh mungil itu supaya lebih nyaman. Tiara dan Yohan saling berpandangan mata bertemu mata.     

"Sayang...apakah kau mencintaiku?" Tanya Yohan dengan nada serius. Ia tahu mata istrinya sudah berusaha mengalihkan pandangan matanya dari mata Yohan. Dari sikap Tiara saja Yohan tahu jika istrinya pasti akan menjawab dengan bohong.     

"Enggak!" Jawab Tiara sambil tersenyum tetapi bola matanya sedang melihat kearah lain.     

"Masih berani bilang tidak? Awas ya, aku hukum kamu sayang karena sudah berbohong saat menjawab. Aku hukum kau menjadi mama dari anak-anakku seumur hidupmu. Asal tahu saja, aku mau anakku sebanyak pemain basket. Nanti biar bisa bermain satu tim, tidak basket terlalu sedikit. Bagaimana kalau pemain bola? Biar ramai, kediaman ini juga sangat luas, kamarnya banyak tentu tidak akan kekurangan. Papa dan mama juga pasti suka dengan cucu yang banyak..bla...bla...bla..." sementara Yohan masih saja terus mengoceh, Tiara wajahnya sudah pucat dengan mulut menganga. Ia hanya tak habis pikir, Sebenarnya apa yang ada dipikiran suaminya saat ini. Bisa-bisanya ia berkata seperti itu dengan lancarnya tanpa memikirkan perasaan wanita cantik ini. Kelakuan Yohan yang seperti ini sukses membuat Tiara emosi dan jengkel. "He..he..kamu pasti jengkel kan? Wajahmu sudah terlihat jelas merah Inging memarahiku." Gumam Yohan dalam hati.     

"Tim basket, tim sepak bola... Yohan pikir aku ini peternakan! Satu saja di dalam perut belum lahir." Tiara menutup matanya dan juga telinganya. Ia tidak mau mendengarkan perkataan konyol suaminya. Tetapi Yohan masih saja berbicara, seperti laki-laki ini memang sengaja melakukan hal itu.     

"Yohannnn diam! Jika kamu ingin punya anak sejumlah tim basket, sepakbola, kriket, sirkus sekalipun terserah! Nikah sana sama kucing! Kucing manismu bisa melahirkan bayi satu kali empat sampai lima ekor." Celetuk pedas Tiara yang sudah marah.     

"Pufff...ha..ha..aku hanya bercanda sayang. Kita akan memiliki anak sesuai yang engkau inginkan, karena kau yang mengandungnya." Jawab Yohan dengan tersenyum.     

Mendengar perkataan suaminya hati tiara merasa tenang juga bahagia. Sementara di luar pintu kamar masih ada dua orang yang masih penasaran dengan mereka berdua.     

Tuan Kim dan dan nyonya Kim yang berada di balik pintu cuma menelan ludah dan sesekali tertawa kecil" Dasar anak nakal ini!" gumam nyonya Kim yang juga ikut gemas kepada Yohan, ingin sekali ia menjewer telinga putranya yang super usil kepada istrinya. Jelas ia tahu istrinya sedang hamil muda, masih saja menggodanya Sampai seperti itu.     

" Huss...jangan berisik. sepertinya akan ada olahraga sore? he..he.." ucap tuan Kim yang juga ikutan gemas mendengar percakapan putra dan menantunya. mereka berdua masih setia menempel di depan pintu dan seperti ikut terbawa suasana percakapan Yohan dan Tiara.     

" Ayolah...cepat bangun!" pinta Tiara sekali lagi.     

" Hemm...sayang, itu sudah bangun dari tadi? apalagi yang mau dibangunkan?" bisik Yohan di telinganya istrinya sambil mengedipkan mata genitnya beberapa kali.     

"Oh, tidak!" Gumam Tiara dalam hati. Ia merasa ada sesuatu yang menyentuhnya di bawah sana.     

" Bu..bukan itu maksudku?" Wanita cantik ini berbicara tergagap dan sedikit malu,  ia tahu yang bangun bukan suaminya tetapi juniornya.     

'Mampus aku... Yohan nyebelin disuruh bangun mandi, malah bangunin yang lainnya' gumamnya dalam hati.     

Yohan cuma tersenyum melihat wajah istrinya yang merona karena malu. " Ayolah... Sudah seperti ini, kamu harus bertanggungjawab." kata Yohan sedikit manja. ia benar-benar merasa istrinya benar-benar menggemaskan, hingga sulit ia mengendalikan dirinya jika berada di dekat Tiara.     

Sementara tuan Kim sedang mengumpat di luar sana. "Dasar brengsek juga ini bocah, membuat aku ikut kepanasan juga" gumam tuan Kim ikut gemas mendengar percayakan keduanya. ingin rasanya ia melempar sendal yang ada di tangan istrinya saat ini.     

" Diam! berisik..." nyonya Kim mencubit pinggang tuan Kim karena sebal, dari tadi suaminya mengoceh dan mengumpat tidak jelas.     

" Ough...sakit tahu" keluh laki-laki setengahbaya ini.     

Nyonya Kim melotot dan memarahi tuan Kim karena merasa pendengarannya jadi sedikit terganggu karena ulahnya.     

" Diam! sudah tua juga, masih mau ikut-ikutan kepanasan" bentak wanita ini kepada suaminya.     

" Haisst...aku kan juga mau olahraga sore, biar awet muda ha..ha.." tuan Kim tertawa genit sambil menatap dan menggoda istrinya yang sedang serius menguping.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.