CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

126. Perasaan tidak nyaman yang kau berikan



126. Perasaan tidak nyaman yang kau berikan

0Laki-laki ini mendekat ke arah Tara kemudian mengangkat tubuh wanita cantik ini untuk ia gendong dan keluar dari lift dengan gagah dan gentle. Benar-benar laki-laki yang masuk kedalam 10 top besar kriteria yang di cari oleh Tara Jiang. Tinggi, wajah tampan, body keren, cool, kelihatannya juga bukan orang miskin. "Hmm... sempurna" pikirnya.     

Mata Tara berbinar saat memandang kearah laki-laki tampan yang memakai jas berwarna hitam dengan kemeja putih didalamnya dan juga dasi polkadot berwarna biru itu.     

"Hmm... Tampan juga laki-laki ini, siapa dia apakah mungkin dia adalah salah satu pegawai baru papa di perusahaan ini? Boleh juga untuk menjadi teman bermain di waktu senggang di perusahaan, kalau ada yang tampan seperti ini mungkin aku akan tidak akan bosan meski harus berlama-lama di dalam kantor ini."Gumamnya dalam hati.     

"Nona, Aku harus membawamu kemana? "Tanya laki-laki itu kepada Tara yang masih bengong karena terpesona dengan ketampanan laki-laki ini.     

"Oh, bawa saja aku ke ruangan direktur Jiang. Tempatnya adalah di ujung lorong, kita jalan lurus saja. "Jawab Tara sambil menggigit bibirnya sendiri. Itu adalah salah satu kebiasaan buruknya ketika melihat laki-laki tampan yang berada di dekatnya. "Ah...ingin sekali aku memakannya sekarang!... Tara, Tara...kendalikan dirimu. Jangan sampai tingkah lakumu malah membuatnya kabur menjauhimu." Gumamnya sambil terus memandangi wajah tampan itu tanpa berkedip.     

"Haist...apa yang dilakukan wanita ini, mengapa ia memandangiku seperti itu. Seperti kucing yang tengah melihat ikan asin!" Gumam laki-laki ini yang merasa kurang nyaman.     

"Oh baiklah aku akan membawa anda ke ruangan direktur Jerry Jiang"jawab laki-laki ini dengan santai sambil terus berjalan menuju ruangan dari sang direktur Jiang Grup itu, kebetulan ia juga memiliki sedikit keperluan dengan direktur Jerry Jiang.     

"Bolehkah saya tahu siapa Anda? sepertinya saya tidak pernah melihat anda di perusahaan ini?"tanya Tara kepada laki-laki itu. Wanita cantik ini mulai melancarkan aksinya sedikit demi sedikit tapi pasti. Langkah andalan yang biasa ia lakukan ketika berusaha menaklukkan hati seorang laki-laki. Namun sepertinya laki-laki ini hanya mengacuhkannya dan tidak melontarkan jawaban apapun.     

Tara dan Laki-laki ini sudah sampai di depan pintu ruangan direktur Jerry kemudian Tara membantu membukakan pintunya dengan tangannya...     

Ceklakk.... Suara pintu terbuka. Setelah pintu terbuka.     

"Kenapa nona langsung membuka pintu tanpa mengetuknya terlebih dahulu? Bukankah itu sangat Idak sopan! Bagaimanapun ini adalah ruangan direktur utama perusahaan ini." Kata laki-laki ini dengan pelan kepada Tara Jiang.     

"Puff...ha..ha...aku tidak perlu melakukan hal seformal itu. Ini adalah ruangan kerja papaku, aku tidak harus seperti pegawai lainnya jika ingin memasukinya." Jawab Tara dengan sedikit tertawa kecil.     

Laki-laki ini hanya bisa menghela nafas saja." Terserah kau saja."     

laki-laki itu masuk ke dalam ruangan dan meletakkan tubuh wanita cantik itu di atas sofa di ruangan direktur Jerry.     

Brukkk.... Meletakkan tubuh Tara dengan sedikit keras dan kasar diatas sofa.      

"Aoouhh...sakit. bisakah kau sedikit lebih lembut."      

"Enak saja, ia dengan mudahnya tinggal protes. Ia tidak tahu lenganku rasanya sudah mati rasa menggendong dia dengan jarak sejauh itu. Ia pikir tubuhnya ringan begitu! Sudah untung aku mau menolongnya, masih banyak maunya juga dan tidak ada rasa terimakasih" gumam laki-laki ini dalam hati.     

"Oh, maaf jika itu menyakitkan mu." Laki-laki mendahului meminta maaf, meskipun hatinya tidak rela. Ia melakukan itu hanya untuk menghormati direktur Jerry Jiang yang sudah mulai berjalan mendekati mereka.     

Jerry Jiang segera berdiri dan mendekati putrinya yang sudah berbaring di atas sofa. dengan wajah cemberut dan sedikit jengkel karena perbuatan para pegawai papanya yang membiarkannya berjam-jam terjebak di dalam lift dan tidak segera menolongnya ketika lift itu terbuka. Seolah ia ini hewan yang tidak ada harganya. Padahal mereka jelas tahu bahwa wanita cantik ini adalah putri pemilik perusahaan ini.     

"Sayang apa kamu tidak apa-apa? "Tanya Jerry kepada Tara untuk mengetahui keadaan  Putri cantiknya itu. Jerry Jiang mengambil posisi duduk dekat dengan putrinya sekaligus berhadapan langsung dengan laki-laki hebat yang menolong putrinya itu dengan sedikit senyum tersungging di bibirnya.     

"Oh, Tentu saja aku baik-baik saja. Bagaimana mungkin aku akan celaka jika ada seorang laki-laki tampan seperti Tuan ini yang menyelamatkanku." kata Tara sambil mengedipkan matanya kepada laki-laki yang telah menggendongnya dari lift sampai ke ruangan Papanya Itu. Tara berusaha meraih tangan laki-laki itu sebagai tanda mereka sudah semakin akrab, namun laki-laki itu justru menarik tangan dengan cepat dan meletakkan tangannya di atas kedua pahanya sendiri.     

"Oh, nona terlalu memuji. Saya hanya membantu anda untuk keluar dari lift saja. Itu bukanlah hal yang besar, Saya yakin banyak orang yang yang ingin melakukannya hanya saja saya beruntung hari ini." Jawab laki-laki ini dengan nada sedikit kurang enak hati.     

Awalnya Ia hanya kasihan karena tidak ada satupun laki-laki yang berani mendekatinya dan menolongnya, entah mengapa semua itu sampai terjadi. padahal seharusnya mereka semua jelas tahu bahwa wanita cantik ini adalah putri dari pemilik perusahaan ini.     

"Ah, Anda terlalu merendah Tuan. Jika tidak ada anda tadi , mungkin saya masih tergeletak tidak berdaya di dalam lift.     

Bolehkah saya tahu anda siapa? "Tanya Tara untuk kedua kalinya.     

"Oh seperti itu kah. Kalau begitu terima kasih asisten Han, anda telah membantu putri saya Tara dan membawanya ke ruangan saya" kata direktur Jerry berterima kasih kepada pemimpin perusahaan cabang Jiang grup yang ada di kota  J itu. Perusahaan yang pernah dipimpin oleh Tiara sebelum ia kembali lagi ke kota S.     

"Oh ternyata nama anda adalah tuan Han. Jadi, anda adalah mantan asisten dari adik perempuan saya Tiara saat ia menjadi direktur perusahaan cabang di kota J itu." Tanya Tara memperjelas keraguannya.     

"Haiist... ternyata dia cuma pegawai kecil." Keluh kesahnya yang sekali lagi gagal mendapatkan laki-laki kaya.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.