CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

124. Aku sangat merindukanmu



124. Aku sangat merindukanmu

0 Jonatan turun lagi ke ruang tamu menemui Tara yang sedang duduk di sofa di ruang tamu. Ia melempar tubuhnya ke atas sofa di dekat wanita cantik ini. Sedikit demi sedikit mulai merapatkan tubuhnya ke depan tubuh Tara, bahkan ia sekarang sudah Meletakkan kepalanya di atas pangkuan wanita cantik ini. Tetapi sepertinya posisi ini kurang menguntungkan baginya, sehingga ia memilih untuk bangun dan merangkul pundak Tara Jiang.     

" Sayang..." Laki-laki memanggilnya dengan manja, sesekali berbisik dan mencumbunya dengan lembut, memepet terus Tara Jiang untuk memuaskan rasa rindunya.     

Wanita ini cuma tersenyum, dan membalas setiap kecupan dan pelukan hangat dari laki-laki ini. Meskipun sebenarnya ia sama sekali tidak berselera atau malas meladeni Jonatan. Tetapi ia tidak bisa menunjukkan semua itu begitu saja. Bagaimanapun Jonatan masih sangat berguna untuknya saat ini. Ia lebih memilih untuk menikmatinya saja, "Just for fun" pikirnya.     

"Hemm" Wanita cantik ini memang suka dengan perlakuan Jonatan kepadanya, lembut, mesra, dan memanjakan dia. Sungguh sangat berbeda dengan perlakuan Kim Yohan kepadanya, dingin, acuh tak acuh, ia terllu sering kali di tolak oleh yohan, bahkan terkadang juga dihina oleh laki-laki tampan dan kaya itu. tetapi sayangnya Jonatan juga cukup licik, jika saja ia tidak mendekati Tara dengan tujuan tertentu, mungkin ia bisa sedikit mempertimbangkan laki-laki ini untuk menjadi pasangannya.     

Mereka berdua sudah sama-sama tahu sifat buruk masing-masing. Meskipun begitu, Tara dan Jonatan masih bisa berhubungan baik sebagai sepasang kekasih. Saling memberi satu sama lain meskipun dengan syarat dan tujuan tertentu.     

" Sayang... Aku rindu kepadamu." Jonatan menyandarkan kepalanya di pangkuan Tara dan menatap wajah wanita cantik ini dengan senyuman manis dari bibirnya.     

"ya...aku juga merindukanmu sayang" jawabnya dengan membalas senyuman laki-laki tampan yang sedang tiduran di pangkuannya. Membelai lembut rambut pirang laki-laki tampan ini. Mereka saling berpandangan satu sama lain.     

"Bagaimana jika kita lanjutkan melepaskan rindu ini di atas saja." Kata Jonatan mengajak Tara untuk naik ke atas ke kamar tidurnya.     

"Enak saja kau Jonatan! Pulang-pulang ingin meniduriku? Halloooo... Kemana saja engkau saat aku membutuhkanmu? Aku menelepon ke handphone milikmu saja kamu tolak dan kau caci maki. Sekarang semudah ini kau mau bersenang-senang denganku. Tidak sayang... Aku tidak bodoh! Heh..." Gumam Tara dalam hati.     

" bangunlah! Sebaiknya kamu istirahat hari ini. Kau baru saja pulang. Pasti masih lelah, sedangkan Aku masih ada pekerjaan penting. aku harus kembali ke kantor sekarang." wanita ini bangun dari sofa dan memberikan kecupan manis di bibir Jonatan.     

" Secepat itukah?" tanya Jonatan yang sedikit kecewa. Memandang Tara dengan tatapan sendu karena rasa rindunya belum terlampiaskan sepenuhnya. Sungguh sayang sekali jika ia harus berpisah dengan Tara secepatnya ini, padahal ia masih ingin bermanja-manja dengan Tara hari ini di dalam apartemen miliknya.     

"Ya! Sayang....maaf, aku tidak bisa menemanimu bermain saat ini." Tara berdiri mengambil tasnya di atas sofa dan tersenyum manis kepada Jonatan. " Baiklah, aku pergi dulu" kata Tara sembari melangkahkan kaki meninggalkan rumah Jonatan.     

Tara sudah keluar dari apartemen Jonathan dan memutuskan kembali perusahaan Jiang group. Hari ini ini ia tidak hanya malas untuk melakukan sesuatu dengan Jonathan, tetapi memang di perusahaan Ia sedang banyak pekerjaan. Jika ia tidak menyelesaikan pekerjaan itu hari ini, maka besok pasti akan bertumpuk lebih banyak lagi.     

Di saat Tara mengendarai mobilnya handphonenya berbunyi, ia melihat ke arah layar handphone disitu tertulis nama pemanggil adalah 'Papa Jerry'. Tara segera menerima panggilan telepon itu. "Ah, papa! Mau apa lagi? Pasti ia mau memberi aku pekerjaan lagi. Malas sudah aku dengan pekerjaan-pekerjaan itu. Tetapi jika ia tidak menerima panggilan itu, papanya pasti akan lebih marah lagi." Pikiran Tara Jiang.     

 Tara mengambil earphone dan memakainya di telinganya. "Halo, Papa. Ada apa kau menelponku?" Tanya Tara kepada papanya.      

"Tara, kau ke mana saja? di perusahaan sedang banyak masalah dan pekerjaan yang harus diselesaikan. Mengapa kamu malah meninggalkan pekerjaanmu? "Tanya Papanya. Jerry masih berusaha berbicara dengan sabar dan mengendalikan dirinya.     

"Please! Papa, sekarang itu jam istirahat. Aku perlu makan dan istirahat! Aku bukan robot yang selalu bisa kamu pekerjakan. "Protes Tara kepada papanya dengan tegas.     

"Baiklah, segeralah kembali ke perusahaan jika kamu sudah selesai makan siang" jawab papanya.     

" Oke" jawab Tara singkat sembari memutuskan panggilan telepon dari Papanya.     

Tara kembali memacu mobilnya dengan cepat menuju ke arah perusahaan Jiang group.     

Sekitar 30 menit kemudian ia sudah sampai ke perusahaan. Wanita cantik ini segera memarkirkan mobilnya di parkir bawah tanah milik perusahaan Jiang group kemudian berjalan menuju ke ke lobby perusahaan.      

Sesampainya di lobby perusahaan, Tara Jiang dihampiri oleh resepsionis perusahaan yang menyampaikan pesan dari direktur Jiang yang mencarinya saat ia pergi menjemput Jonathan ke bandara tadi siang.     

"Maaf sekretaris Jiang, presdir Jerry Jiang tadi mencari anda. beliau berpesan Jika anda sudah kembali maka anda diminta untuk segera menemui beliau di ruangannya. "Kata resepsionis perusahaan itu, sambil berlari menghampiri Tara yang tengah berjalan menuju lift pegawai untuk naik ke lantai atas menuju ruangan kerjanya.     

"Oke, baiklah. Aku akan Segera kesana setelah ini." Jawab Tara dengan wajah masam dan senyum yang sedikit di paksakan. Bagaimanapun ia sangat malah jika harus membicarakan pekerjaan dan pekerjaan lagi setiap harinya dengan papanya. Semua itu benar-benar membosankan.     

Tara berjalan menuju lift setelah resep wanita itu pergi meninggalkannya dan berjalan kembali ke tempat kerjanya.     

Akhir-akhir ini ia sudah jarang sekali keluar untuk bersenang-senang, setiap hari hanya berkutat dengan pekerjaan yang menumpuk di atas meja kerjanya yang seolah-olah tiada habisnya dan malah bertambah dan bertambah setiap harinya. ditambah lagi sifat papanya yang semakin hari semakin pelit untuk memberikan uang jajan kepadanya. Uang yang Jerry Jiang transfer ke rekening bank dan kartu kredit putrinya itu benar-benar di batasi olehnya.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.