CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

116. Lelaki idaman setiap wanita



116. Lelaki idaman setiap wanita

0" tidak mungkin! itu pasti karena kamu yang nakal dan usil." kata tiara menekankan. ia memencet hidup Yohan yang terluka.     

"Ough...sakit" keluh Yohan yang kesakitan.     

"rasakan itu! dasar usil dan mesum" jawab Tiara dengan cemberut. Wanita cantik ini kemudian melangkahkan kakinya pergi menuju kamar tidurnya.     

"puff.." para pelayan yang ada di ruangan itu yang melihat tingkah laku tuan muda dan nyonya muda mereka, berusaha menahan tawa karena tingkah laku konyol keduanya.     

Yohan melihat kearah para pelayan-pelayan itu dengan pandangan tajam yang mematikan.     

" lihat apa kalian! cepat pergi!" teriaknya memenuhi ruangan, hingga para pelayan itu pergi berhamburan karena ketakutan.     

" baik tuan muda, maafkan kami" jawab an an mewakili meminta maaf dan para pelayan kemudian mereka pergi dari ruangan itu.     

"Ya tuhan, apakah itu benar-benar tuan muda kita? Mengapa tuan muda menjadi sangat lembut dan juga penurut? Hei... Apa mataku dan juga telingaku sudah bermasalah? Aku benar-benar tidak percaya."kata salah satu pelayan yang sedang melakukan percakapan setelah meninggalkan ruang makan itu.     

"Hei! Tidak hanya kau yang merasa mata dan telinga mu itu sakit, aku pun merasakan yang sama Sampai sekarang aku belum percaya dengan apa yang aku lihat Dan aku dengar. Tuan muda kita! oh Tuhan.... Ini benar-benar suatu keajaiban. Tuan muda yang dingin jarang tersenyum dan suka sekali marah-marah, tadi aku melihatnya menjadi seorang laki-laki yang lembut dan sangat romantis kepada istrinya. "Kata An an sambil senyum-senyum seperti orang yang sedang jatuh cinta.     

"Ya Tuhan... Ternyata tidak hanya aku saja yang gila! Ternyata kau juga. Aku sampai membayangkan ingin mempunyai pendamping hidup seperti Tuan muda, lembut, romantis, dan sayang dengan keluarga." Imbuh pelayan wanita teman an an.     

RUANG MAKAN     

Yohan masih duduk sendiri dengan bertelanjang dada dan hanya memakai celana bawahan pakaian tidurnya di ruang makan, sedang duduk termenung sendiri. pikirannya sedang melayang, setelah Tiara meninggalkannya menuju kamar tidur karena jengkel kepadanya.     

"Apa aku tadi sedang melakukan kesalahan ya? Perasaan aku hanya mengatakan yang sebenarnya memang benar kaki kelinci nya itu memang sangat nakal! suka melayang sendiri saat tidur." kata tuan muda tampan yang sedang bergumam sendiri di ruang makan.     

Semua makanan telah selesai disajikan dengan baik di atas meja makan. Oleh Para pelayan.     

Bibi Sue berjalan menuju ke kamar tuan besar dan nyonya besarnya untuk memanggil mereka berdua, karena menu sarapan pagi sudah siap untuk dinikmati.     

 Tok..tok...     

"Tuan, nyonya besar. Makanan sudah siap di ruang makan "teriak bibi Sue dari balik pintu kamar.     

"Baiklah, kami akan segera turun. "Jawab Tuan Kim dari dalam kamar.     

"Siapa sayang?" Tanya Nyonya Kim yang baru saja keluar dari kamar mandi. Ia kemudian duduk di depan meja rias untuk berdandan.     

"Oh, itu tadi bibi Sue. Iya meminta kita segera turun ke bawah untuk sarapan."jawab tuan Kim atas pertanyaan istrinya.     

"Oke! Setelah aku selesai berdandan, kita akan segera turun untuk sarapan pagi. Apakah bibi juga sudah memanggil Yohan dan Tiara untuk sarapan pagi? "Tanya Nyonya Kim.     

Tuan Kim berjalan mendekati Nyonya Kim yang sedang duduk merias wajahnya di depan cermin. Laki-laki ini duduk di tepian tempat tidur sambil terus berbicara dengan istrinya.     

"Entahlah, aku tadi tidak bertanya kepada bibi Sue soal Dia sudah memanggil  Yohan dan Tiara untuk makan pagi di ruang makan atau belum?."jelas Tuan Kim kepada istrinya.     

" Ya, sudahlah. Nanti kita bisa menyuruh pelayan lainnya untuk memanggil Yohan dan istrinya supaya segera turun ke lantai bawah untuk sarapan." Jawabnya tidak mempermasalahkan.     

Setelah nyonya Kim selesai berdandan, Tuan Kim dan nyonya Kim keluar dari kamar tidur mereka dan turun ke lantai 1 menuju ruang makan.     

Mereka berjalan menyusuri lorong panjang di lantai 2 dan kemudian menuruni anak tangga sambil mengobrol santai dan bercanda kecil ala suami istri.     

Mereka berjalan menuju  ruang makan dengan senyuman kecil yang masih mengembang menghiasi bibir keduanya.     

Canda tawa mereka berhenti ketika sampai di ruang makan. Saat Mereka berdua mendapati putranya sedang duduk sendiri di kursi meja makan dengan tidak memakai pakaian lengkap, hanya memakai celana bawahan piyama tidurnya saja.     

Mereka berjalan mendekati Yohan yang sedang duduk di ruang makan sendirian.     

"Sayang, mengapa kamu tidak memakai pakaian seperti ini?" Tanya Nyonya Kim kepada putranya yang sedang duduk termangu sendiri.     

Yohan menoleh ke arah sumber suara dan mendapati kedua orang tuanya sudah berdiri di belakang kursinya.     

para pelayan menarikan kursi agar nyonya besar dan tuan besar mereka bisa duduk dan sarapan bersama dengan tuan muda mereka.     

"Tuan besar, nyonya besar silakan duduk" kata seorang pelayan mempersilahkan kedua majikan itu untuk duduk.     

Tuan dan nyonya Kim segera duduk di sebelah putranya itu di tempat masing-masing seperti biasanya.     

"Oh, tidak apa-apa. Aku hanya ingin olahraga pagi saja supaya otot otot dada ku semakin kuat" kata Yohan sambil mengalihkan pandangannya dari pandangan kedua orang tuanya. sudah jelas Ia hanya mencari-cari alasan saja. tentu saja tuan muda ini akan merasa malu jika kedua orang tuanya itu tahu, kalau ia baru saja ditendang oleh istrinya saat tidur.     

"Puff, ha...ha..."tuan dan nyonya Kim hanya tertawa mendengar alasan konyol dari Yohan.     

Sang tuan muda mengernyitkan dahinya. "Kenapa ketawa? Ada yang lucu?." tanya Yohan kepada kedua orang tuanya yang masih saja mentertawakan nya.     

"Alasanmu benar-benar bodoh! mana ada orang yang mau berolahraga dengan memakai piyama? Olahraga macam apa yang bisa kau lakukan dengan memakai baju tidurmu itu? Apa kau baru berolahraga di atas ranjang? "Jawab Tuan Kim sambil tertawa terkekeh.     

Wajah Yohan Seketika memerah karena malu mendengar ucapan Papanya. Lebih baik dia segera beranjak dari tempat itu, atau kedua orang tuanya itu akan mengejek dia lebih dalam lagi.     

"Sudahlah, aku mau ke kamarku dulu untuk mandi. Aku harus segera berangkat ke kantor nanti, masih banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan. "Jawab Yohan sambil berdiri dari kursinya kemudian meninggalkan kedua orang tuanya itu ruang makan untuk sarapan terlebih dahulu.     

"Sayang, kami akan menunggumu untuk sarapan bersama. Jangan lupa bangunkan juga istrimu, iya harus segera sarapan pagi. Aku akan meminta pelayan untuk menyiapkan beberapa makanan yang biasanya dimakan oleh wanita yang sedang hamil muda. "Katanya Nyonya Kim kepada Yohan.     

Yohan sejenak berhenti untuk mendengarkan perkataan mamanya. "Baiklah, aku akan segera mengajaknya untuk turun sarapan pagi setelah aku selesai mandi." jawab Yohan.     

Yohan meneruskan perjalanannya menuju kamarnya yang ada di lantai 2.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.