CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

104. Kediaman keluarga besar Kim (4)



104. Kediaman keluarga besar Kim (4)

0Tiara tersenyum, ia tahu suaminya sedang khawatir kepadanya. Bagaimanapun saat itu Tiara juga tidak memiliki kesempatan untuk menghubungi Yohan.     

" Maaf...aku tidak tahu, ketika aku bangun tidur. Mereka sudah duduk di tepi tempat tidurku saat itu dan memintaku segera ganti baju kemudian ikut dengan mereka berdua" jelasnya kepada Yohan.     

Wanita cantik ini memandang sendu wajah suaminya dengan senyuman lembut. Ia mengulurkan tangannya dan membelai lembut wajah sang suami.     

"Tenanglah... Mereka memperlakukan aku dengan baik" imbuhnya sekali lagi. Supaya suaminya tidak lagi terlalu khawatir. Ia bisa melihat raut kekawatiran dan kepanikan di wajah Yohan, pasti hari ini ia sudah mengalami banyak hal yang menguras emosinya.     

" Oh ya?Aku juga ikut senang dan lega mendengarnya." Kim Yohan tersenyum, ternyata ia hanya terlalu khawatir saja.     

"He'em" jawab Tiara sambil mengangguk.     

 Yohan semakin lega mendengar penjelasan istrinya. Ia menyuapi Tiara sampai sup itu habis kemudian mengecup kening Tiara dengan penuh cinta.     

" Aku lega dan bahagia, jika mereka bisa menerimamu sebagai istriku" katanya.     

Yohan berdiri dan meletakkan mangkuk diatas meja, kemudian ia berbaring di atas tempat tidur dan meletakkan kepalanya di pangkuan Tiara. Memandang wajah istrinya dengan seksama, senyuman manis dari bibir mungil itu mampu memberikan keteduhan dan kesejukan tersendiri baginya. Sang Presdir seolah tersihir oleh senyuman itu. Emosinya yang meledak-ledak perlahan turun dan mereda.     

Tiara membelai lembut rambut Yohan, dan Yohan hanya menikmatinya dengan sejenak memejamkan matanya seolah menikmati saat-saat indah ini. Ia belum pernah merasakan belaian lembut itu dari tangan istrinya.     

Selama ini mereka hidup bersama, namun Tiara belum pernah semesra ini kepadanya. Yang sering terjadi adalah suami yang usil dan jail kepada istrinya dan istrinya yang selalu berusaha kabur dari tingkah laku konyol suaminya.     

Tiara dan Yohan sedang menikmati kebersamaan mereka. Keduanya saling mengobrol santai, jarang-jarang ada kesempatan sesantai ini bagi keduanya. Apalagi Yohan adalah pengusaha dari salah perusahaan terbesar di kota itu. Secara otomatis ia memiliki kesibukan dan pekerjaan yang banyak dan padat. begitu juga Tiara yang Seorang Sekertaris sekaligus penanggungjawab proyek pembangunan hotel di kota J, ia juga tidak kalah sibuk dengan suaminya. Meskipun sekarang Tiara harus istirahat sementara dari pekerjaannya sampai Yohan mengizinkannya kembali untuk bekerja.     

"Sayang, apakah kamu keberatan jika kita tinggal di rumah ini untuk sementara?" Tanya Yohan sembari memandang wajah istrinya.     

Tiara masih berfikir, sebenarnya ia sedikit takut jika harus tinggal di kediaman keluarga besar Kim ini sendiri ketika Yohan harus berangkat ke kantor. Tetapi, jika ia menolaknya ia takut itu akan melukai perasaan Yohan ataupun kedua orangtuanya. Apalagi papa dan mama suaminya sudah sangat baik kepadanya. Cuma Tiara belum terbiasa saja.     

"Hmm...aku...aku sebenarnya?" Tiara masih bingung dengan keputusan yang akan ia ambil nanti.     

Yohan cuma tersenyum. Ia tahu istrinya masih bimbang dan takut. Bagaimanapun ia masih baru di kediaman keluarga besar Kim ini.     

"Tenanglah, aku akan menemanimu disini. Papa dan mama tidak akan menyakitimu. Mereka sudah bisa menerima pernikahan kita. Jadi, kamu jangan takut dan khawatir. Kau cukup menjaga kesehatanmu dan calon anak kita." Kata Yohan sembari mencium perut Tiara.     

Tiara sedikit tersentuh dengan perlakuan Yohan kali ini. Bagaimana tidak laki-laki yang sekarang menjadi suaminya, seseorang yang terkenal dingin dan tanpa ampun kepada wanita di luar sana. Bagaimana bisa ia menjadi sangat imut dan dan hangat di hadapannya.     

Melihat suaminya, tiba-tiba wanita cantik ini seolah-olah menjadi sangat gemas dan ingin mencubit pipi laki-laki di pangkuannya ini.     

Tiara benar-benar mencubit pipi suaminya dengan kedua tangannya secara bersamaan.     

"Ouhgt...aw..aww..." Keluh Yohan yang kesakitan.     

"Sayang, kamu kenapa mencubit pipiku?" Tanya Yohan penasaran. Tidak biasanya Tiara seperti ini.     

"Tidak apa-apa, gemas saja. Jadi ingin mencubit" jawab Tiara ringan.     

Mendengar jawaban istrinya, Yohan mulai tersenyum. Jiwa nakal dan jahil kepada istrinya mulai bangkit.     

"Gemas ya?" Kata Yohan sambil mengedipkan sebelah matanya.     

Tiara langsung menelan ludahnya. Matilah dia, sepertinya secara tidak sengaja ia telah membangkitkan jiwa mesum singa jantan di depannya. Ia harus siap di terkam kapan saja oleh suaminya.     

Dengan cepat Yohan membalikan badannya dan mendorong tubuh istrinya hingga terjatuh di atas tempat tidur.     

"Sayang bangun, bau Cepat mandi dan ganti baju" kata Tiara.     

Yohan segera bangun dari tempat tidur." Baiklah, Aku mandi dulu nanti kita lanjutkan" kata Yohan.     

Yohan berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan badannya sedangkan Tiara tetap berbaring di tempat tidur sambil menunggu Yohan selesai mandi.     

RUMAH KELUARGA JIANG     

Tara Jiang yang baru saja pulang dari perusahaan Lianxi Grup. Setelah dia bertengkar hebat dengan Tania,     

sekarang  ia sudah sampai di depan pintu rumah keluarga Jiang.     

Sonya dengan terburu-buru segera menghampiri putri kesayangannya itu, setelah melihat luka bekas cakaran dari Tania masih membekas merah dan sedikit memar.     

" Sayang...siapa yang melakukan hal ini tidak kepadamu?"     

Sonya segera menarik tangan putrinya untuk duduk di ruang tamu dan memanggil pelayan untuk mengambilkan obat luka.     

" Bik...cepat ambilkan kotak obat" panggilnya dan memerintahkan kepada salah satu pelayan.     

seorang pelayan perempuan datang menghampiri dan siap melaksanakan perintah sang majikan.     

" Tidak...perlu, ini sudah di obati tadi di kantor Yohan" katanya mencegah pelayan itu mengambilkan obat luka atau obat oles.     

Mendengar ucapan anaknya Sonya pun meradang, ia mulai marah dan merasa emosi.     

" Kenapa kamu pergi kesana lagi! bukankah kita sudah tidak ada urusan lagi dengan Yohan dan keluarganya?" Sonya sedikit kesal, mengapa putrinya Tara masih saja mengejar-ngejar Yohan.     

Sudah jelas Yohan telah memutuskan rencana pertunangan mereka secara sepihak, laki-laki itu tidak mau bertunangan baik dengan Tara maupun Tiara Putri keluarga Jiang.     

Selain itu perusahaan Jiang Grup sudah mengundurkan diri dari keikutsertaan mereka dalam proyek pembangunan hotel di kota J. Terus urusan apa lagi yang menjadi alasan Tara menemui laki-laki dingin itu.     

cara tahu apa yang dipertanyakan oleh mamanya ia berusaha untuk menjelaskan, apa tujuannya menemui Yohan hari ini.     

" Aku kesana, tentu saja untuk bertemu dengan Yohan. memang mau apa lagi? dan juga jika menurut mama aku atau kita tidak punya urusan dengan mereka, itu jelas salah! justru sekarang aku sedang mengejar Presdir tampan yang pernah aku tolak mentah-mentah itu. jika aku tahu sejak awal, dia kaya dan sehat tidak penyakitan, Aku mungkin tidak akan melemparkannya kepada Tiara, bahkan mungkin sekarang kami sudah menikah" jelas Tara kepada mamanya yang terus saja menganggap ia bodoh karena masih saja menemui Yohan seperti pengemis cinta saja.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.