CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

258. Mencoba menebus Kesalahan (9)



258. Mencoba menebus Kesalahan (9)

0Dalam hatinya mulai bertanya-tanya, apakah suaminya ini sedang marah atau memaafkannya karena tak sepatah katapun keluar dari bibir Yohan. Dengan cepat Tiara mengambil inisiatif yang tidak pernah di duga oleh Yohan sebelumnya.     

Tiara tiba-tiba berdiri dari posisi duduknya dan mendorongnya hingga jatuh ke atas tempat tidur Kemudian mengecup bibir manis suaminya dengan lembut selama beberapa menit. Disertai dengan air mata yang menetes dari pipinya, sebagai bentuk permintaan maaf sekaligus rasa penyesalan yang keluar dari lubuk hatinya. " Sayang.... Maafkan aku, maaf..." Hanya kata-kata itu yang keluar dari bibir mungil Tiara wanita cantik ini sudah tidak bisa lagi mengeluarkan kata-kata lebih untuk  membela dirinya.     

Melihat ekspresi wajah istrinya yang pucat pasi itu merasa kasihan dan menghentikan bentuk protes diam kepada Tiara. "Iya sayang, Aku akan memaafkanmu kali ini. Tetapi aku harap engkau tidak akan mengulangi kesalahan yang kau lakukan kali ini.  Tahukah engkau, pergi kau saat ini tidak ada yang jauh lebih penting daripada kesehatan dan keselamatan badan juga bagi kita. Jika uang dan perusahaan bisa aku cari dan bangun kembali, tetapi kau dan anak kita adalah harta berharga yang diberikan kepada Tuhan kepadaku yang harus aku rawat dan aku jaga serta mungkin tidak bisa aku dapatkan dua kali seumur hidupku. Jadi, please! Percayalah kepadaku." Kata Yohan memberikan penjelasan kepada tiara, supaya istrinya ini bisa mengerti dan tidak menyembunyikan hal penting seperti itu lagi darinya karena sebagai seorang suaminnya ia berhak mengetahui keadaan istrinya.     

Laki-laki tampan ini memberikan posisinya sehingga Sekarang istrinya yang berada di bawah. Ya mulai banyak air mata dari pipi wanita cantik ini dan menenangkan rasa kegelisahan hati istrinya. "Sayang... Sudah jangan menangis. Aku sudah memaafkanmu, jadi aku tidak ingin melihat air mata berharga ini mengalir lagi. Aku hanya ingin melihat senyuman hangat dan indah itu." Kata Yohan sembari bangkit dari posisinya mengulurkan tangannya ke arah istrinya.      

Mendengar perkataan suaminya, hati Tiara sedikit tenang dan seulas senyum dan manis terlihat dari bibirnya. Senyuman itu selalu dinantikan dan tidak rayuan bukan air mata membuat hatinya dan merasa gagal.     

"Bangunlah! Aku akan membuatmu bahagia hari ini. Sayang... Hari ini aku perawat tampan ekslusif untuk Nyonya muda Kim Yohan, siap untuk melayani dengan sepenuh hati. Nyonya cantikku, apa yang ingin anda lakukan hari ini?" Kata suami tampan ini kepada istrinya. Sembari membungkukkan tubuhnya dan mengayunkan tangannya seolah memberikan salam ala pelayan kepada tuannya.      

Tiara tersenyum untuk kesekian kalinya. "Puff... Baiklah, karena sang presdir yang baik hati ini bersikeras untuk membahagiakan istrinya untuk hari ini. Aku akan mengabulkannya! Aku ingin jalan-jalan  sampai puas hari ini." Kata Tiara dengan semangat.     

Yohan langsung berdiri tegap mendengarkan perkataan Tiara. "Hah! Jalan-jalan?" Tanya Yohan yang seakan tidak percaya. Jelas-jelas istrinya ini masih masa pemulihan dan harus banyak istirahat, bagaimana bisa ia membawanya keluar untuk jalan-jalan.     

"He'em..." Jawab Tiara menganggukkan kepalanya dengan antusias. Wajahnya terlihat bahagia karena ia ada kesempatan untuk menghirup udara luar yang segar, bukan di dalam penjara mewah ini seharian di dalam kamar. Benar-benar sangat menyedihkan sekaligus membosankan, tetapi ia tidak menyalahkan orang lain karena semua itu juga untuk kebaikannya.     

" Sayang... Apakah kau tidak salah kau meminta untuk berjalan-jalan? Bukankah kau harus banyak istirahat karena kondisi tubuhmu yang sedikit lemah."kata Yohan yang sedikit khawatir.     

"Tentu saja tidak! Bukankah ada suamiku ini yang akan menjagaku dengan baik nanti." Jawab Tiara yang tidak mau keinginan nya gagal terpenuhi.     

"Sayang suami keras kepala, Aku tidak ingin mengambil resiko lagi. Sekarang glen berada di Amerika dan aku tidak percaya dengan dokter yang lain." Jawab Yohan kepada Tiara. Sebenarnya bukan tidak percaya kepada dokter lain tetapi bergadang masih cemburu jika melihat Tiara disentuh oleh laki-laki lain sekalipun kita adalah seorang dokter terkecuali adalah sahabat yang sudah dipercayainya.     

"Tidak!!!kau sudah berjanji padaku akan mengabulkan semua keinginan yang aku mau hari ini juga akan menurun kepadaku semua itu sudah tidak dapat ditarik ulang lagi dan kau harus menepati janjimu suamiku sayang..." Kata Tiara mengingatkan kata-kata suaminya tadi.     

Yohan menepuk dahinya sendiri di dalam hati ia bergumam "Ya Tuhan... Sepertinya aku tadi telah bunuh diri dengan ucapanku sendiri. "     

"Tapi... Sayang, aku...." Kata Yohan dengan wajah bingung juga khawatir. Tetapi ia juga tidak bisa menolak keinginan istrinya karena memang sudah berjanji.     

"Tidak ada tetapi, tetapi lagi.... Ayolah... please!" Kata Tiara memohaon denga wajah imutnya yang semakin membuat Yohan tidak bisa menolak permintaannya.     

"Hmm.. baiklah." Jawab Yohan meskipun sedikit terpaksa. Kali ini ia hanya bisa mengikuti dan mengabulkan permohonan Tiara. Meskipun harus menjaganya dengan ekstra.     

"Kalau begitu ayo kita berangkat sekarang." Kata Tiara semangat.     

"Tunggu sayang... Kau terlalu bersemangat. Apakah kau akan berjalan-jalan dengan memakai pakaian hamil seperti ini? " Tanya Yohan. Laki-laki tampan ini membeli pakaian itu untuk dipakai di rumah saja bukan untuk jalan-jalan keliling kota.     

"Ah, tentu saja. Apakah ada masalah?" Kata Tiara dengan polos dan tanpa sadar, kata-kata itu keluar begitu saja dari mulutnya karena sangat bersemangat. iya lupa jika saat ini belum ada orang yang tahu statusnya sebagai istri sang presdir kecuali pihak keluarganya dan juga pihak keluarga suaminya dan beberapa orang tertentu di sekitar mereka.Bukankah itu nanti akan mempersulitnya sebagai seorang wanita yang secara masyarakat umum, berstatus belum memiliki seorang suami tetapi sudah hamil.     

Yohan membelai lembut rambut istrinya sembari tersenyum karena ia tahu jika istrinya melakukan itu mungkin iya sekarang belum sadar tentang konsekuensi yang harus ia terima jika memakai baju hamil itu di depan masyarakat atau tempat umum. bagi seorang presdir Mungkin itu bukanlah suatu masalah besar karena kapanpun istrinya memutuskan untuk mengumum status pernikahan mereka di depan umum dan masyarakat. laki-laki tampan ini dan juga dingin ini akan siap kapanpun Tiara menginginkannya.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.