CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

257. Mencoba menebus Kesalahan (8)



257. Mencoba menebus Kesalahan (8)

0Setelah  itu Tiara mengambil handphone yang berada di atas meja. Ia tahu benar resiko dari sebuah kebohongan, jika seseorang sekali berbohong maka kebohongan berikutnya dan selanjutnya akan terus mengalir begitu saja.     

jelas semua itu bukanlah hal yang baik karena seharusnya ia harus memilih untuk jujur saja meskipun itu pahit.     

hewan ini tersenyum dia tahu istrinya hanya sedang mencari-cari alasan dan berbohong kepadanya. laki-laki tampan ini juga tahu mengapa istrinya sampai seperti itu sudah pasti karena wanita cantik ini takut, jika ia sampai marah ketika mengetahui suatu rahasia yang telah disimpan secara rapat bersama mamanya.     

"sayang, Mengapa wajahmu sangat memerah Apakah kau sedang berbohong kepadaku atau menyembunyikan sesuatu dariku? "Kata yohan yang mulai memancing kejujuran Tiara.     

Tiara terlihat gugup dan bingung untuk menjawab pertanyaan suaminya. Di dalam hatinya kini sedang dilanda sebuah dilema dan juga kegelisahan antara bohong dan kejujuran. jika jujur maka ia harus siap untuk menerima kemarahan dari suami dan juga kekecewaan laki-laki Tampan itu. seseorang yang mencintainya dan rela melakukan apa saja demi dia dan juga bayi dalam kandungannya. Tetapi jika dia bohong, wanita cantik ini juga takut jika suatu saat yang mengetahui semua itu dari orang lain, maka dampaknya akan lebih jauh lebih buruk dari sebuah kejujuran yang keluar dari mulutnya sendiri.     

Tiara mulai menarik nafas panjang dalam dalam, ia mempersiapkan diri dan memutuskan untuk berkata jujur saja meskipun nanti harus menerima apapun yang dikatakan oleh suaminya.     

"Sayang, ada yang ingin aku tanyakan kepadamu? "Tanya Tiara kepada suaminya dengan wajah yang menunduk lesu. Sudah jelas ada sesuatu masalah di dalam dirimu dan itu bisa dilihat oleh Yohanes dengan jelas tanpa harus disampaikan dengan kata-kata.     

Laki-laki tampan ini memandang istrinya dan menunggu apa yang ingin dikatakan oleh Tiara kepadanya meskipun dia tahu dan bisa menebak dari ekspresi wanita cantik ini.     

"Ya... apa yang ingin kau tanyakan kepadaku? "Tanya Yohan dengan santai, tanpa membuat Tiara merasa canggung ataupun curiga kepadanya.     

" Emm... Sayang. Apakah kau menemukan sesuatu di laci meja itu, obat-obatan mungkin?" Tanya diri sendiri menundukkan kepalanya.     

Menarik dagu istrinya hingga wajah wanita ini terangkat ke atas dan matanya yang indah itu memandang wajah suaminya yang sedang tersenyum. "Apakah yang kau maksud benda ini?" percaya kepada Tiara sembari menunjukkan kantong plastik obat-obatan yang ada di tangannya. itu adalah obat dan vitamin yang baru saja ia tanyakan kepada mama dan papanya perihal asal-usul benda itu dan mengapa obat-obatan itu bisa berada di laci Kamar tidurnya. laki-laki tampan ini sudah mengetahui semuanya meskipun istrinya tidak bercerita secara langsung kepadanya.     

Seketika mata wanita cantik ini terbelalak melihat ke arah benda yang ditunjukkan oleh suaminya. Tubuhnya mulai gemetar ketakutan dan rasa bersalah bercampur menjadi satu, dan wajahnya terlihat pucat, mulutnya seolah tetap rapat dan ada kata-kata yang bisa keluar dari dalamnya.     

Tiara Hanya bisa memandang dengan tatapan nanar karena takut suaminya akan kecewa dan marah kepadanya. Tetapi ada sesuatu yang berbeda yang Tiara tidak sadari yaitu senyuman manis yang terpancar dari wajah yohan.Bukankah seharusnya suaminya itu marah kepadanya ketika menemukan obat-obatan itu, atau setidaknya bertanya milik siapa itu dan dari mana asalnya. Namun suaminya jelas hanya tersenyum dan bertanya, serta tak ada ekspresi wajah kekesalan dan kekecewaan dari wajah yang Yohan.     

"Da..dari... Darimana kau mendapatkan semua ini?" Tanya wanita yang cantik ini dengan kata-kata yang terputus-putus seperti orang yang sedang gagap karena menyembunyikan sesuatu atau sedang takut rahasia akan terkuak kebenarannya.     

Yohan berjalan kearah meja dan duduk diatas tempat tidur, dengan gerakan cepat laki-laki tampan ini menarik tangan istrinya. kemudian mendudukkan istri kesayangan Itu  posisi di atas pangkuan kaki kanannya sembari saling berhadapan. Tangan kanannya merangkul pinggang Tiara, kemudian memegang laci meja dengan tangan kirinya Dan meletakkan kantong plastik berisi obat itu di dalamnya.     

"Disini... Dari tempat ini aku mengambil obat-obatan itu dan sekarang aku mengembalikan ke dalamnya dengan posisi semula. Sayang... Apakah ada yang ingin kau katakan kepadaku? " Tanya Yohan dengan lembut kepada Tiara, karena dia tidak ingin melukai perasaan wanita cantik ini. jikalaupun Tiara jujur maka dia akan sangat berterima kasih, dan jikalaupun kebalikannya ketika istrinya memilih untuk diam dan menyimpan rahasia itu, maka ia juga tidak akan memaksanya. Dia laki-laki yang memiliki 1000  cara untuk melindungi  dan juga menyayangi istri kesayangannya itu.     

" Aku...aku... Sebenarnya, semua obat-obatan itu milikku dan dan aku sedang mencarinya karena ini sudah waktunya aku untuk meminum obat dan vitamin itu supaya tubuhku lebih kuat dan cepat pulih, serta bayi dalam kandunganku juga sehat. Sayang maafkan aku. sebenarnya kemarin Saat kau berangkat ke kantor perusahaan Lianxi Grup, aku jatuh pingsan dan mama menemukanku dalam keadaan seperti itu. Mama yang panik meminta dokter untuk segera memeriksa keadaanku dan juga bagi kita. Semuanya baik-baik saja hanya tapi aku saja yang lemah dan cepat lelah dan memerlukan lebih banyak istilahnya. Aku yang meminta mama dan juga Dokter Glen untuk tidak menghubungimu supaya engkau bisa berkonsentrasi dengan pekerjaanmu di kantor. Jadi, aku engkau jangan marah kepada Mama atau dokter Glen Karena semua itu adalah kesalahan ku. Mereka berdua hanya mengikuti keinginanmu saja" kata Tiara berikan penjelasan panjang lebar kepada suaminya supaya tidak salah paham kepada Mama serta sahabatnya itu.     

Yohan memandang Tiara dengan lembut kemudian memberikan kecupan hangat di bibir mungil wanita cantik ini. Menggenggam erat tangan istrinya dan meletakkan diatas kedua paha Tiara.      

Yohan masih terdiam tanpa kata-kata. Hal in membuat Tiara semakin resah dsn bingung untuk mengartikan dari ekspresi wajah suaminnya. Dalam hatinya mulai bertanya-tanya, apakah suaminya ini sedang marah atau memaafkannya karena tak sepatah katapun keluar dari bibir Yohan. Dengan cepat Tiara mengambil inisiatif yang tidak pernah di duga oleh Yohan sebelumnya.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.