CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

256. Mencoba menebus Kesalahan (7)



256. Mencoba menebus Kesalahan (7)

0Kasih sayang antara dua insan anak manusia yang terjalin didalam sebuah ikatan pernikahan, semakin kuat dan hangat. semua itu jelas tergambar ketika keduanya, baik Yohan maupun tiara sudah mulai merasakan rasa cemburu dan juga rasa rindu ketika tidak saling bertemu ataupun sedang berjauhan ketika Yohan sedang melakukan perjalanan dinas keluar kota maupun ke luar negeri dalam waktu beberapa hari. Begitupun sebaliknya sang suami yang selalu merasakan ada sesuatu yang kurang ketika tidak bertemu atau jauh dari istrinya.     

Tidak terasa semangkuk penuh makanan yang disajikan dengan bumbu rahasia itu sudah habis di lahap oleh istrinya, ditambah segelas jus alpukat segar kesukaannya. Hemm... Benar-benar pagi yang indah yang dilalui keduanya.     

Yohan memeluk hangat Tiara setelah menyeka air mata yang mengalir dari mata indah itu. Bukan air mata kesedihan Melainkan rasa haru dan kebahagiaan. Selembar tisu basah telah membelai lembut di sekitar bibir mungil itu, meraih dan mengusah lembut setiap noda sisa makanan yang menempel. Dengan lembut Yohan mengusapnya sambil tersenyum manis. Mungkin ini adalah hari terindah yang mereka rasakan tanpa keusilan dan kejahilan satu sama lain. Tetapi itu hanya akan bertahan beberapa menit saja... Jangan katakan itu Yohan jika ia bisa lama-lama untuk tidak berbuat usil dengan istri Kesayangan nya itu.      

"Sayang..." Panggil Yohan kepada istrinya. Mereka berdua masih duduk bersanding di sofa di ruangan itu. Saling berpandangan dan bersikap manja satu sama lain. Merah merona pipi Tiara semakin membuat Yohan semangat untuk menggodanya.     

"Hemm... Iya." Jawab wanita cantik ini sambil menganggukkan kepalanya. Matanya bercahaya menatap gembira dan semangat kearah suaminnya.     

"Sayang... " Panggil Yohan sekali lagi.     

"Iya....ada apa?" Jawab tiara.     

"Sayang... Aku mau..." Kata Yohan kesekian kalinya.     

" Iya sayang, mau apa?" Tanya wanita cantik ini dengan senyum mengembang di bibirnya.     

"Tutup matamu, aku mau..." Kata laki-laki tampan ini dengan senyum menyeringai di bibirnya.     

Wanita cantik ini sudah mulai menutup matanya perlahan. " Ya, aku sudah menutup mataku. Sekarang kau mau apa??" Tanya Tiara.     

Ternyata Yohan secara diam-diam sudah meninggalkannya tempatnya di depan Tiara. Entah kemana laki-laki tampan ini menghilang dan kejutan apa lagi yang ia akan berikan kepada istrinya ini.     

"Sayang... Sayang... " Tiara memanggil Yohan beberapa kali tetapi tidak ada  jawaban. Akhirnya ia memutuskan untuk membuka matanya dan mendapati ia suaminya sudah tidak ada dihadapannya. Ia terlihat bingung, entah kemana suaminya pergi, tanpa ada pemberitahuan.     

Tiara berdiri dari tempat duduknya dan akan mengambil obat yang di letakkan di dalam laci meja oleh mama mertuanya. Obat untuk mengurangi mual dan vitamin yang di resepkan oleh dokter Glen untuk wanita cantik ini saat kemarin ia jatuh pingsan.     

Tiara perlahan membuka laci meja dan terlihat bingung karena tidak menemukan obat-obatan yang ia cari dan butuhkan.     

" Eh, kemana obat-obatan itu?" Gumam Tiara dalam hati. Ia menjadi sedikit khawatir takut jika yang menemukan dan mengambil obat-obatan itu adalah suaminya. Jika itu benar terjadi, suaminnya itu pasti akan semakin over protective kepadanya.  Wanita cantik ini akan semakin kesulitan untuk mencari alasan untuk keluar dari kediaman keluarga besar Kim, meskipun hanya sekedar untuk jalan-jalan saja untuk menyegarkan pikiran.     

"Tidak, jangan sampai Yohan menemukanya. Ia pasti akan marah besar kepadaku dan juga mama yang sengaja menyembunyikan semua itu darinya. Meskipun niatku baik, tetap saya ia akan marah. Aku tahu benar siapa dia, laki-laki yang suka panik berlebihan dan terkadang tidak bisa berfikir jika aku sakit." Kata Tiara bergumam lirih.      

Wanita cantik istri sang presdir ini, sama sekali tidak menyadari jika suaminnya yang sedari tadi ia bicarakan sambil mengomel sudah berdiri di belakangnya sambil mengamati pergerakan wanita cantik ini.      

Yohan sengaja tidak mengeluarkan suara dan diam saja, sambil menunggu apa yang akan dilakukan Tiara selanjutnya.     

Tiara mulai mengacak-acak isi laci itu dan mengeluarkan semua benda di dalamnya dan merogoh hingga ke bagian paling dalam laci sambil mengintip isi didalamnya. Tetapi barang yang di carinya tetap saja tidak ditemukan.      

"Gawat! Gawat... Dimana...dimana?" Gumamnya yang terlihat panik. Ia mulai mengingat sesuatu. " Bukankah an an selalu membersihkan ruangan ini setiap hari? Hmm... Bisa saja ia yang mengambilnya. Kenapa aku harus panik dan terlalu cepat mengambil kesimpulan, jika yang mengambil adalah Yohan. Oh, mungkin aku saja yang terlalu khawatir." Pikiran Tiara.      

Tiara bangun dari duduknya dan berdiri setelah mengembalikan semua barang di dalam laci di posisi semula. Setelah selesai ia berbalik badan dan sangat terkejut ketika mendapati sang suami dinginnya itu sedang berdiri sambil tersenyum sinis di depannya.     

"Sedang mencari apa sayang?" Tanya Yohan kepada Tiara yang terlihat gugup ketika melihat ia sedang berdiri 8 wanita cantik ini.      

"Tidak ada, aku... Aku... Kepalanya sedang mencari handphone ku. aku melupakan dimana meletakkan terakhir kali?" jawab wanita cantik ini sedikit tergagap tidak Tiara terlihat bingung dan juga canggung, sehingga mencari alasan sebisanya untuk menutupi rasa gugupnya karena takut ketahuan oleh suaminnya.     

"Oh, benarkah? Lalu handphone siapa yang berada di atas meja itu? apakah mungkin engkau tidak melihatnya. itu berada tepat di samping tangan kanan mu sekarang." Kata imbuhan yang menunjukkan letak sebuah handphone milik istrinya yang sekarang berada di atas meja di mana lagi yang tadi dibuka oleh Tiara.     

Wanita cantik yang di seketika menoleh dan melihat ke arah benda di atas meja.  ia merasa malu karena alasannya kali ini sungguh benar-benar terlihat konyol dan membohongi diri sendiri.     

"Oh, benar. maaf aku yang kurang teliti. aku tadi sebenarnya ingin menelepon, sayang... Mengapa kau menghilang secara tiba-tiba. Kau benar-benar membuatku khawatir saja dan berusaha mencari mu" jawab wanita cantik ini memberi alasan.  setelah  itu ia mengambil handphone yang berada di atas meja. Ia tahu benar resiko dari sebuah kebohongan, jika seseorang sekali berbohong maka kebohongan berikutnya dan selanjutnya akan terus mengalir begitu saja.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.