CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

114. Suami yang nakal dan usil



114. Suami yang nakal dan usil

0Beberapa jam setelah telepon Jonatan kepada Tara. sekarang ia sudah turun dari pesawat yang di tumpanginya telah mendarat dengan selamat di kota S. Jonatan menelepon Tara untuk kedua kalinya, guna memberitahukan kepada wanita cantik itu bahwa ia sudah sampai di bandara kota S sekarang.     

"Hallo...Sayang aku sudah sampai di bandara, setelah selesai dengan urusan administrasi. aku kan menelephone mu lagi. "kata Jonathan.     

"Oh, baiklah. aku matikan teleponnya dan menjemputmu sekarang." jawab Tara sambil memutuskan panggilan telepon dari Jonathan.Ia tidak mau lagi teleponnya yang dimatikan terlebih dahulu oleh Jonathan. kali ini ia harus melakukannya lebih dahulu.     

"Puh... Untung saja wanita satu ini masih bisa aku bodohi dan aku rayu dengan segala bualanku, jika tidak tentu saja aku yang akan rugi. Tara masih sangat berguna bagi ku untuk melancarkan semua rencana rencana ku kedepannya." Gumam Jonatan. ia kemudian pergi menyelesaikan serangkaian administrasi seperti biasanya.     

KAMAR TUAN MUDA DAN NYONYA MUDA     

Matahari pagi sudah bersinar dengan hangatnya, sinar-sinar nya menerobos dari celah-celah kaca jendela memberikan rasa nyaman dan hangat di sekitar ruangan yang terpapar oleh sinarnya. Burung-burung sudah bernyanyi dengan merdunya dengan riang, menambah suasana pagi menjadi lebih indah.     

Yohan dan Tiara masih saja terlelap dalam tidurnya dengan posisi berpelukan dan saling menghangatkan satu sama lain.     

Yohan yang sudah terbangun terlebih dahulu mulai membuka matanya sedikit demi sedikit ia melihat ke arah jam yang ada ada di di atas tas meja dekat tempat tidur.     

"Oh, sudah pukul 6 pagi. Aku harus bangun dan bersiap-siap ke kantor, ada begitu banyak pekerjaan di perusahaan pagi ini."gumam Yohan dalam hati sambil mengucek-ucek matanya yang masih mengantuk.     

Yohan melihat ke arah istrinya yang masih tertidur pulas dengan mata masih tertutup rapat. Sang presdir usil ini tidak kehabisan cara untuk menjahili istri cantiknya itu.     

Laki-laki tampan ini tersenyum menyeringai, ide nakal dan gilanya bisa muncul kapan saja dan dimana saja, ketika ia dekat dengan Tiara.     

Yohan mulai bangun dan menyingkap selimutnya membuangnya jauh-jauh ke lantai di bawah tempat tidur, sehingga terlihatlah tubuh mungil nan elok yang masih terbungkus dengan gaun tidur berwarna merah muda yang indah dan sedikit transparan dengan hiasan renda di bagian dada milik istrinya.      

Tiara yang masih tertidur pulas tidak menyadari apa yang dilakukan oleh Yohan. Baju yang dipakai wanita cantik itu adalah salah satu baju tidur yang diberikan oleh Mama Yohan kepada menantu barunya itu, karena Tiara menginap di kediaman keluarga besar Kim tanpa rencana dan mendadak.     

Semua ini terjadi karena mama dan papa Yohan lah yang membawa paksa Tiara ke kediaman keluarga besar Kim tanpa sepengetahuan suaminya Kim Yohan. Jadi, Nyonya Kim bertanggungjawab untuk memberikan beberapa baju baru untuk menantu barunya ini. namun semua itu bukanlah hal yang sulit untuk sang nyonya besar karena mereka bisa melakukannya dengan mudah. Sang nyonya besar hanya perlu mengeluarkan jurus andalan terbaiknya yaitu dengan menelepon toko pakaian langganan mereka Maka barang yang diinginkan pun akan segera sampai ke kediaman keluarga besar Kim hanya dalam hitungan menit.     

Tingkah konyol sudah dimulai, ia bangun dan melihat kearah paha Tiara yang telah terbuka dan tersingkap gaun tidurnya saat tidur. Ditiupnya dengan lembut paha istrinya dengan nafas hangatnya dan kedua jari tengah dan telunjuknya pun, juga ikut ia gerakkan berjalan mondar-mandir di atas perut istrinya.     

Tiara yang merasa geli dan tidak nyaman, pahanya mulai dingin dan membuatnya merinding. secara reflek menggerakkan kakinya yang menekuk ke atas dengan cepat.     

Dukkk... Lutut Tiara menghantam dengan keras hidung mancung laki-laki tampan ini, hingga mengalirkan darah segar dari hidungnya.     

"Ouhgt..."teriak sang Presdir sambil memegang hidungnya karena kesakitan. Itu benar-benar sakit, hal ini terlihat jelas dari wajahnya berubah memerah dan darah segar yang terus menetes dengan sendirinya. matanya berkaca-kaca seolah meringis menahan sakit.     

Tiara yang mendengar suara teriakan dan keluhan suaminya sedikit demi sedikit membuka matanya.     

"Hmm..Hoaammm." menggeliatkan tubuh mungilnya dan menutup mulutnya yang sedang menguap.     

orang yang pertama ia lihat adalah suaminya yang sedang duduk dengan memegang hidungnya. Ia belum melihat wajah Yohan dengan jelas karena pandangannya masih kabur karena baru saja bangun tidur.     

Wanita cantik ini mengucep-ucep kedua matanya untuk memperjelas penglihatan.     

"Sayang, kamu kenapa?"tanya wanita cantik ini sambil memicingkan kedua matanya.     

Yohan yang mendengar suara Tiara langsung melihat ke arah istrinya yang baru saja bangun tidur dan bertanya kepadanya.     

"Tidak apa-apa" jawab Yohan dengan masih memegang hidungnya.      

Tiara langsung setelah bangun setelah melihat darah segar yang ada di telapak tangan suaminya dan menetes melalui sela-sela jari Yohan.     

"Sayang, kamu kenapa bisa berdarah seperti ini? Apa kamu sakit?" Tanya Tiara yang panik dan segera beranjak dari tempat tidur untuk mencari obat luka dan menghentikan perdarahan di hidung suaminya.     

Yohan menarik lengan istrinya untuk menghentikannya, supaya wanita cantik ini tidak berlari karena itu berbahaya.     

Tiara melihat kearah suaminya yang menggelengkan kepala tanda bahwa ia tidak mengizinkan Tiara untuk melakukan hal itu, namun Tiara melepaskan tangannya ia tidak mungkin membiarkan suaminya dalam keadaan seperti itu.     

"Tenanglah, aku tidak akan berlari. Aku akan lebih hati-hati lagi. Kamu tunggu disini! aku akan mengambilkan obat dan es untuk mengompres luka mu."jelas Tiara Sembari melepaskan genggaman tangan suaminya.     

Tanpa sadar, Tiara berjalan keluar dari kamar dengan masih memakai pakaian tidur. Menuju ke dapur yang entar dimana tempatnya, ia sendiri belum mengetahuinya.     

Rumah Keluarga besar Kim ini benar-benar sangat luas. Ia menengok ka arah kanan dan ke kiri, ia bingung harus berjalan ke arah mana.     

"Sebaiknya aku turun menuju ruang makan, mungkin disana aku bisa bertemu dengan salah satu pelayan dan meminta bantuannya untuk mengambilkan es batu untuk mengompres hidung Yohan."pikiran Tiara.     

Wanita cantik ini melangkah dengan cepat menuju tangga untuk turun ke bawah menuju ruang makan.     

Yohan yang berada di dalam kamar menepuk keningnya sendiri. Ia baru ingat jika istrinya tadi keluar hanya dengan memakai pakaian tidur yang transparan.     

"Ya Tuhan, Tiara tadi masih memakai baju tidur yang transparan seperti itu, untuk keluar dari kamar ini. Bagaimana jika para pelayan melihatnya?" Gumam Yohan.     

Yohan segera berdiri dan sekarang menyusul Tiara turun ke bawah. ia tahu istrinya pasti akan menuju ke dapur untuk mengambil es batu sebagai kompres untuk hidungnya. Ia berlari dengan cepat menuju arah tangga dan turun ke lantai satu untuk mencari istrinya baik hati dan polos itu.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.