CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

268. Berkeliling dengan Perahu



268. Berkeliling dengan Perahu

0 Yohan yang khawatir dengan Tiara segera melepas sepatu seluncur yang melekat di kakinya dan mengajak istri kesayangannya itu keluar dari wahana itu.     

"Hmm... Siapa suruh kamu malah enak-enakan mesraan di sana, kamu pikir aku tidak melihat semuanya? Wanita itu sengaja menabrakkan tubuhnya ketemu dan kalian jatuh secara bersamaan. Kemudian wanita itu juga berpura-pura tergelincir beberapa kali saat berusaha untuk bangun dan beberapa kali pula ia berhasil memeluk dan bersandar di dadamu. Apa kau fikir atau tidak bisa melihat itu semua? Tetapi kau justru berlagak bodoh dan tidak peka terhadap perasaanku." Jawab wanita cantik ini dengan jengkel dan sedikit emosi tidak terlihat jelas bahwa dia sangat cemburu dengan kejadian yang baru saja menimpa suaminya.     

Wanita cantik ini melihat semua kejadian itu dari awal sampai akhir sehingga ia tahu benar bahwa wanita tadi memang sengaja menabrakan diri kepada suaminya. Ia juga tahu bahwa iya melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa wanita itu dengan sengaja meminta kepada seseorang yang berada di belakangnya untuk mendorong nya di saat sang pemandu ice skating yang membantunya sedang lengah.     

Yohan memeluk istrinya sembari tersenyum. "Sayang, aku sama sekali tidak bermesraan ataupun menikmati kejadian tadi. Lagi pulang aku sama sekali tidak tertarik dengan wanita itu. Hmm.... Sepertinya aku sedang mencium aroma kecemburuan yang sangat pekat di dekatku. Sayang... Apakah kamu sedang cemburu kepada wanita muda tadi??" Kata Yohan sedikit menyindir kepada istrinya yang sedari tadi cemberut dan tidak mau memandangnya.     

"Tidak! Siapa juga yang cemburu? Aku lebih cantik dari wanita itu, lagi pula dia bukan tipe kamu." jawaban yang terlontar dari mulut wanita cantik ini begitu saja tanpa sadar bahwa sebenarnya secara tidak langsung Tiara telah mengakui bahwa dirinya memang sangat cemburu kepada suaminya jika laki-laki Tampan itu sedang berdekatan dengan wanita selain dirinya. sebab itulah tadi Mengapa wanita cantik ini sampai nekat untuk melangkahkan kaki kanannya menyentuh lantai dari permukaan es yang licin itu demi mengambil perhatian suaminnya.     

"Hmm... Tidak ya?? Ya sudah sebaiknya, aku melanjutkan permainan ke lagi. siapa tahu nanti akan ada wanita muda lagi yang akan dengan sengaja menjatuhkan dirinya ke dalam pelukanku...." Kata Yohan sengaja menggoda dan memancing kecemburuan Tiara.     

" Lanjutkan saja kalau mau. Aku akan mengunjungi tempat wahana yang lainnya." Jawab Tiara yang segera berdiri dari kursi itu dan melangkahkan kakinya menuju wahana yang kedua yaitu sebuah tempat yang indah yang bisa di nikmati dengan cara menaiki perahu.     

Wanita cantik ini tidak akan melepaskan kesempatan nya untuk berkeliling tempat hiburan sekaligus taman bermain ini, karena Mungkin kesempatan tidak akan datang dua kali. Orang yang selalu sibuk tidak selalu memiliki waktu untuk menemaninya jalan-jalan, ditambah lagi keadaan tubuhnya yang lemah akhir-akhir ini yang sering jatuh sakit.     

Yang cuma bisa menghela nafas panjang dan segera menyusul langkah kaki istrinya. jika tidak Tiara mungkin akan dengan ceroboh memasuki wahana-wahana permainan yang sangat berbahaya untuk nya.     

"Sayang... Kamu ingin ke mana lagi? Mari kita pulang saja atau kita mencari makan di tempat yang kamu inginkan saja." Kata Yohan berusaha membujuk Tiara supaya ke tempat lain saja dan mencari makan siang.     

"Tidak! Aku belum lapar. lagipula aku belum puas jika belum mengunjungi semua wahana yang ada di sini. Setelah aku selesai mengunjungi semuanya baru kita keluar dan mencari makan." Jawab Tiara sembari tersenyum kepada suaminya. Wanita cantik ini benar-benar keras kepala dan tidak mau mematuhi nasehat suaminya.     

"Sayang, kau bisa membuat aku mati berdiri. Jika, terus-terusan seperti ini." Keluh kesah sang presdir yang harus mengikuti dan mengabulkan semua keinginan istrinya, ditambah lagi ia hanya sendirian saja tanpa ada satu bodyguard ataupun asisten pribadinya yang biasanya membantu di setiap ia mengalami kesulitan. Sepertinya sang presdir kali ini harus berjuang sendiri untuk menaklukkan istri kesayangannya itu tanpa bantuan asisten Steve maupun orang lain.     

Tiara mengandeng tangan suaminya dan berjalan masuk ke wahana berikutnya. "Sayang, aku ingin naik itu dan berkeliling sampai puas disini." Kata wanita cantik ini sembari menunjuk ke sebuah perahu yang bisa digunakan para pengunjung untuk mengelilingi wahana dengan pemandangan khas dongeng pelaut asal Timur Tengah itu.     

"Ya tuhan, apakah istriku berfikir untuk berdesak-desakan menaiki perahu bersama beberapa orang itu. Tidak! Tidak... Aku tidak bisa membiarkan hal ini terjadi. Aku harus menelepon Steve, supaya bisa lu minta pengelola tempat ini untuk mengosongkan semua wahana yang ada di tempat ini untuk hari."pikiran sang presdir. Laki-laki tampan ini kemudian meraba-raba seharus aku pakaiannya untuk mencari handphone miliknya.     

"Sial! Aku lupa, jika Hari ini aku sengaja tidak membawa handphone saat keluar kediaman keluarga Kim tadi. Yohan, kamu benar-benar bodoh hari ini. Bagaimana kamu bisa menghubungi Steve jika kamu tidak membawa handphone sama sekali. Hmm... Tiara... Ya, handphone miliknya." Kata Yohan lirih sembari memaki dirinya sendiri.     

"Sayang, bisakah kamu meminjamkan handphone milikmu kepadaku sekali lagi. Aku ada sedikit kepentingan mendadak dengan Steve." Kata laki-laki tampan ini yang meminjam handphone milik istrinya.     

"Sayang, aku tidak membawa handphone saat masuk kesini. Apakah kamu lupa jika handphone ku tadi aku simpan di dalam tas yang berada di dalam mobil." Jawab Tiara.     

" Sial! Sepertinya aku akan benar-benar akan melepaskan jabatan presiden direktur perusahaan Lianxi Grup di taman bermain ini dan hidup sebagai masyarakat umum." Gumam Yohan dalam hati. Kali ini ia tidak dapat melakukan apapun kecuali menuruti semua keinginan istrinya dan duduk dalam perahu yang penuh dengan pengunjung lainnya. Padahal tadinya ia tidak ingin melakukan hal yang sangat merepotkan seperti itu.      

"Oh, ya. Aku benar-benar melupakan hal itu." Jawab Yohan kepada Tiara dan dengan terpaksa laki-laki tampan ini mengikuti langkah kaki istrinya menaiki perahu dan duduk berdesakan dengan para pengunjung lainnya. Tentu hal seperti ini membuat sang presdir merasa kurang nyaman, tetapi demi istrinya ia akan berusaha mengabaikan semua perasaan itu.     

-------------------------------00-------------------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat dan terimakasih atas dukungannya!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS).     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.