CEO DINGIN : ISTRI KESAYANGAN SANG CEO

113. Senjata Makan Tuan (3)



113. Senjata Makan Tuan (3)

0Jonathan menarik baju wanita misterius dan berusaha merubahnya tetapi tenaganya sungguh lemah. Jika biasanya ia bisa melakukannya dengan mudah kali ini saya tidak bisa melakukan apa-apa selain menunggu.     

Wanita ini, turun dan mengambil sebuah dokumen dari dalam tasnya kemudian kembali naik ke atas tempat tidur Jonatan. Membelai lembut rambut dan pipi sang direktur utama Perusahaan JT Grup ini, sentuhannya turun ke dada dan mulai membuka kancing kemeja Jonatan yang tersisa" Oh, Tentu saja semua tidak ada yang gratis sayang" Bisiknya lembut di telinganya Jonatan sedangkan satu tangannya bermain di bawah sana, ia memang sengaja melakukan itu untuk membuat laki-laki ini semakin tidak tahan dengan godaannya.     

"Ah...apa mau mu? Katakan!" Memejamkan mata dan menikmati semua sentuhannya.     

" Hemm...kau memang jantan, aku suka itu. Tanda tangani berkas ini dan kita bisa bermain sepuasnya." Wanita ini tersenyum, sepertinya rencananya akan berhasil begitu mudah.      

Wanita misterius itu menyodorkan selembar kertas yang butuh tanda tangan dari Jonatan dan meninggalkan lembaran yang lain di samping.      

"Sayang, bubuhkan tanda tanganmu di atas dokumen itu, dan kita bisa bermain sepuasnya."kata wanita misterius ini sambil membelai wajah Jonathan yang sudah penuh dengan cucuran keringat.     

Jonatan langsung menandatangani itu begitu saja tanpa menaruh rasa curiga, baginya saat ini adalah untuk menyalurkan hasratnya saja.     

Setelah Jonatan menandatangani berkas itu, wanita ini segera mengambil dokumen dari tangan Jonatan kemudian menyimpannya lagi ke dalam tasnya. Ia kembali naik ke tempat tidur Jonatan untuk mengucapkan terimakasih dan  memberikan ciuman hangat di bibir laki-laki tampan ini.      

" Tampan... terimakasih"  katanya sambil tersenyum.     

Jonathan mengumpulkan tenaga dan berbalik menindih wanita misterius ini. "Sayang, kita mulai!" Katanya dengan tidak sabar. Posisinya sekarang sudah berada tepat di atas wanita cantik ini. Wajah tampan, dada bidang, otot-otot perut yang seksi benar-benar sebuah godaan yang  sulit untuk ditolak wanita yang memiliki ambisi dan hasrat yang besar juga.     

Wanita misterius ini cuma tersenyum, ketika mendengar perkataan Jonathan.  Ia  kemudian mendorong laki-laki tampan ini, hingga terkapar terlentang di atas tempat tidur.     

"Oh...sayang sekali, aku sedang tidak ingin melakukannya. tetapi jangan khawatir, aku akan memberikan penggantinya yang tidak akan mengecewakanmu." jawabnya dengan segera bergeser dan turun dari tempat tidur Jonatan.     

" Apa maksudmu? Sayang...kamu mau kemana? Sayang, kembali!" gumam Jonatan, sembari meneriaki wanita misterius itu yang telah beranjak Pergi. ucapannya sudah mulai kacau tidak jelas, nafsunya sudah di ujung ubun-ubun.     

Wanita misterius ini sejenak menoleh dan memandang kearah Jonathan sambil tersenyum menyeringai." Mencari Obat untukmu" jawabnya dengan santai sambil melambaikan tangan kanannya, wanita ini melangkahkan kakinya keluar kamar dan memanggil seorang wanita penghibur untuk sang direktur.     

Ia memberikan beberapa lembar uang tips untuk wanita penghibur itu atas pekerjaannya malam ini" Ini untukmu! Puaskan dia" Wanita ini pergi begitu saja meninggalkan Jonatan dengan wanita lain di kamar itu.     

KEESOKAN HARI DI HOTEL SILVER     

Malam begitu cepat berlalu, pagi sudah menjelang dan Matahari sudah tersenyum menyapa dunia ini dengan sinar hangatnya. Jonathan mulai terbangun dan membuka matanya dengan kondisi tanpa busana dan hanya tertutup oleh selimut yang dipakai olehnya serta ditemani seorang wanita di sampingnya, meskipun pemandangan seperti ini bukan hal yang aneh baginya. ia sudah terbiasa tidur dengan banyak wanita yang ia inginkan.     

Kepalanya masih pusing" Sial! Siapa wanita semalam itu, beraninya dia menipuku" umpatan Jonatan sembari bangun dari tempat tidur dan berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri.     

Disaat Jonatan mandi wanita yang menemani Jonatan terbangun dan segera memakai pakaiannya kemudian pergi dari kamar Jonatan. Bagaimana prosesnya sudah selesai dan tidak ada lagi urusan dengan laki-laki yang temani semalaman.     

Setelah Jonatan selesai mandi, ia mendapati wanita penghibur yang menemaninya semalam juga menghilang, hal ini membuat ia semakin murka marah emosi merasa tertipu dan perasaan lainnya yang bercampur aduk di dalam dirinya. "Sial! Dia sudah pergi, aku belum sempat bertanya, siapa yang telah menyuruhnya kemarin malam. Dasar para wanita murahan itu berani-beraninya mereka menipuku dan mempermainkanku sejauh ini. Lihat saja aku akan menemukan kalian nanti." Ia melempar bantal dan juga selimut yang ada di atas tempat tidur ke lantai hingga semuanya berserakan.     

Hari ini Jonatan sudah harus cek out dari hotel di kota J, ia harus kembali lagi ke kota S untuk melanjutkan pekerjaannya di perusahaan JT Grup miliknya.     

Sebenarnya Jonatan masih ingin melanjutkan untuk mengawasi proyek hotel di Kota J ini untuk beberapa hari, Tetapi sekretaris ana sudah berulangkali menghubunginya karena ada hal yang mendesak di perusahaan untuk saat ini. sehingga sang direktur harus segera kembali dan menyelesaikan permasalahan itu secepatnya. Ia telah selesai mengemasi dan memasukkan barang-barang ke dalam koper.     

Dalam hati Jonathan masih mengumpat terhadap wanita yang tidak ia kenal itu. "Brengsek! Jika aku bertemu dengannya lagi, aku tidak akan melepaskan dia dengan begitu saja" Jonathan Mengambil dan menarik kopernya berjalan dan turun ke lantai 1 dengan menggunakan lift.     

"Ting" Suara pintu lift terbuka, ia masuk ke dalam lift dengan hati yang jengkel dan emosi yang meluap-luap.     

'ting' pintu lift sudah terbuka, Ia sudah sampai ke lantai satu. Jonathan keluar dari lift dan menuju ke resepsionis untuk menyerahkan kunci kamar miliknya kemudian berjalan menuju taksi untuk menuju ke bandara kota J.     

"Pak, kita ke bandara." Kata Jonatan kepada sopir taksi.     

"Baik" jawab sopir taksi sambil menyalan mesin mobilnya untuk segera melaju menuju bandara kota J, sesuai permintaan Jonatan.     

dalam perjalanan ke bandara Jonathan menelepon Tara Jiang. Ia ingin wanita cantik ini menjemputnya ketika ia sudah sampai di bandara kota S nanti.     

"Hallo, sayang." Kata Jonatan menyapa Tara di dalam telepon.     

"Ya, ada apa? Kenapa kau bisa ingat kepadaku sekarang? Apa kau sudsh banyak waktu untuk bicara denganku?" Jawab Tara Jiang setengah menyindir. Ia masih ingat benar, telepon terakhir darinya di putuskan secara sepihak oleh Jonatan.     

"Sayang, aku minta maaf. Aku akan pulang ke kota S hari ini, bisakah kamu menjemputku di bandara saat aku tiba nanti. Ya...soal kesalahan yang aku lakukan, kita bisa bicarakan nanti saat kita bertemu" kata Jonathan berusaha menjelaskan kesalahan yang dilakukan tempo hari karena telah memutuskan secara sepihak telepon dari Tara.     

"Hmm... Begitukah? Baiklah aku akan menjemputmu nanti saat kamu sudah tiba di kota S. Jam berapa nanti kamu akan tiba? "Tanya Tara.     

"Oh...nanti aku akan menelepon lagi jika sudah sampai di bandara kota S." jawab Jonatan kemudian memutuskan panggilan teleponnya.     

-----------------------     

Hai readers.....     

kita bertemu lagi dengan cerita terbaruku ...semoga suka dengan chapter kali ini. Jangan lupa kirimkan sebagai bentuk dukungan kepada penulis ya, maaf jika mungkin masih banyak salah penulisan dan ejaan ;     

1. Kado (Gift)     

2. power stone (PS)     

3. review/ Ulasan 5 bintang     

4. jejak cantik dengan komentar positif.     

Terimakasih kepada reader yang sudah setia dan mengirimkan 4 poin diatas untuk novel ini, semangat!      

Jangan lupa baca karya novel saya yang lain ya, yang gak kalah seru dan membuat penasaran dan dag dig dug he....he... terimakasih.     

1. GADIS TOMBOMANISKU (SI TOMBOY MANIS)     

See you next day, I LOVE YOU ALL....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.